ANTUT, Falentino (2023) Pendidikan Karakter Menurut Ki Hajar Dewantara dan Relevansinya Bagi Peserta Didik di Sekolah Menengah Atas Swasta Katolik (SMASK) Alvarez Paga. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.
Text
Falentino Antut_ Abstraksi.pdf Download (82kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (706kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (172kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (303kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (185kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (315kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (62kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (212kB) |
Abstract
Masifnya tindakan-tindakan amoral yang terjadi di dunia pendidikan menyisakan sebuah pertanyaan, apakah pendidikan masih menjadi basis pembentukan karakter peserta didik? Diskusi ini menjadi topik yang relevan di setiap zaman. Pada hakikatnya, pembentukan karakter merupakan tujuan dari pendidikan. Orientasi pendidikan tidak hanya menstimulus pengetahuan, tetapi membuat pengetahuan tersebut dapat berbuah di dalam kehidupan konkret. Pemahaman terhadap pengetahuan harus mengarahkan seseorang untuk bertindak dengan tepat, bijak, terukur, dan membawa dampak positif bagi dirinya dan orang lain. Pendidikan karakter menjadi jalan yang memetahkan aktualisasi nilai dari pendidikan. Ki Hajar Dewantara menekankan pendidikan karakter agar anak dapat bertumbuh dengan baik dan berdayaguna bagi kehidupan bersama. Dalam kehidupan modern, persoalan pelik yang menggelisahkan masa depan generasi muda ialah melemahnya karakter. Hemat penulis, lemahnya karakter yang melanda kehidupan peserta didik meliputi, kebohongan, pelecehan seksual, pembangkangan terhadap guru, bolos di saat jam pelajaran, mengonsumsi narkoba, tawuran, menindas kaum minoritas, dan lain-lain. Rendahnya pendidikan karakter memperkuat mentalitas instan dalam diri peserta didik. Perkembangan teknologi dan informasi yang tidak dimanfaatkan dengan baik turut menjadi sisi kelam bagi peserta didik. Melemahnya nilai-nilai moral menjadi titik pemicu bagi penulis untuk mengkaji pendidikan karakter Ki Hajar Dewantara dan relevansinya bagi peserta didik di SMASK Alvarez Paga. Tulisan ini akan membahas tentang pendidikan karakter Ki Hajar Dewantara dan pelaksanaan pendidikan karakter di SMASK Alvarez Paga yakni; Pertama, Ki Hajar Dewantara yang lebih menekankan pendidikan yang merdeka, baik secara batiniah maupun lahiriah dengan cara tidak memaksa peserta didik. Kedua, tiga rana pendidikan yakni, pendidikan dalam keluarga, pendidikan di sekolah dan pendidikan di masyarakat. Ketiga, semboyan yakni, ing ngarso sung tulodo yang berarti di depan memberikan teladan. Ing madyo mangun karsa, yang berarti berada di tengah untuk memberikan semangat dan motivasi, dan tut wuri handayani yang berarti berada di belakang untuk memberikan dorongan moral dan memberikan semangat. Melalui pendidikan karakter yang intensif, SMASK Alvarez Paga dapat menghasilkan output yang berkualitas dan dapat menghadapi tantangan zaman. Pendidikan karakter merupakan langkah progresif untuk menyiapkan peserta didik menyambut masa depan yang penuh tantangan. Pengetahuan akademik harus tampak secara pragmatis, yaitu mewujud dalam buah-buah kebenaran, baik dalam pikiran, perkataan, maupun perbuatan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pendidikan Karakter, Ki Hajar Dewantara, Peserta Didik, SMASK Alvarez Paga |
Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 370 Pendidikan > 370 Pendidikan 300 – Ilmu Sosial > 370 Pendidikan > 373 Pendidikan menengah; sekolah tingkat lanjutan |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Rineldis Kelan |
Date Deposited: | 13 May 2023 02:41 |
Last Modified: | 21 Jul 2023 05:26 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/1565 |
Actions (login required)
View Item |