Peran Komunikasi Interpersonal Dalam Keluarga Sebagai Alternatif Pendidikan Tanpa Kekerasan

KEBAKUPUKEN, Kristoforus Beda (2022) Peran Komunikasi Interpersonal Dalam Keluarga Sebagai Alternatif Pendidikan Tanpa Kekerasan. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (524kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (167kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (176kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (177kB)
[img] Text
BAB IV - DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (133kB)

Abstract

Pada dasarnya perkembangan kepribadian setiap individu berlangsung secara terus-menerus. Perkembangan di masa kini menjadi dasar untuk perkembangan selanjutnya. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup dalam lingkungan yang hampa. Dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai anggota keluarga maupun sebagai anggota kelompok masyarakat, manusia selalu melakukan komunikasi dengan orang lain. Komunikasi merupakan suatu yang sangat penting dalam kehidupan bersosial. komunikasi dianggap penting karena merupakan proses dinamika transaksional yang mempengaruhi perilaku pemberi dan penerima pesan, sehingga menghasilkan pesan yang disalurkan guna merangsang atau memperoleh sikap yang diinginkan. Hadirnya komunikasi dalam kehidupan manusia memudahkan seorang individu untuk memperoleh dan memberikan informasi satu sama lain. kemudahan yang diperoleh lewat fungsi komunikasi itu sendiri yakni komunikasi sebagai instrumen, kontrol, informasi. pertama, berfungsi sebagai instrumental, komunikasi dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran, atau pun memperoleh sesuatu yang diharapkan. kedua, berfungsi sebagai kontrol. komunikasi dilakukan dalam rangka pengarahan dengan cara edukatif, persuasif atau pun cara-cara yang lain yang mendorong orang untuk berbuat sesuai dengan pola yang ditetapkan. Ketiga, berfungsi sebagai informasi. untuk memberikan informasi. Informasi yang diberikan dengan maksud agar sekadar mengetahui dan menerangkan tentang suatu hal. Komunikasi yang dibangun antar individu dengan tujuan meningkatkan saling pengertian untuk mencapai pemahaman yang sama agar tidak terjadi salah pengertian antara yang satu dan yang lain. Bentuk komunikasi yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari terlebih khusus dalam institusi keluarga ialah komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang berlangsung dua arah atau timbal balik antara dua orang atau lebih, di mana terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan yang bisa terjadi secara tatap muka dan juga melalui sebuah media. bentuk komunikasi interpersonal berupa komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi interpersonal meniscayakan segala informasi dan persoalan dapat disampaikan serta diselesaikan dengan mudah sebab menciptakan hubungan timbal balik antar individu. Model komunikasi ini dikembangkan dalam kehidupan keluarga yang dijadikan sebagai media untuk memperlancar aktivitas komunikasi demi mencapai keharmonisan dalam keluarga. Keluarga salah satu institusi yang tepat untuk menghidupkan model komunikasi ini. Keluarga merupakan perkumpulan satu kelompok yang terikat dalam satu perkawinan yang sah, tinggal di bawah satu atap, dan adanya hubungan darah atau adopsi. Ada tiga unsur penting yang menentukan sebuah kelompok dikatakan sebagai keluarga ialah ayah, ibu dan anak. Ketiga unsur ini menyatu dalam satu kelompok dan mempunyai aturan tersendiri yang merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Dalam membangun kehidupan berkeluarga tentu tidak terlepas dari perselisihan antar anggota keluarga. Perselisihan yang terjadi dalam keluarga kadang akan membengkak hingga berujung pada kekerasan. Kekerasan merupakan suatu tindakan yang mengacu pada sikap atau perilaku yang tidak terpuji, sehingga dapat menyakiti orang lain. Tindakan kekerasan itu dilakukan baik melalui individu maupun kelompok di mana secara fisik maupun verbal mencerminkan tindakan agresi dan penyerangan pada kebebasan atau martabat manusia. Tindakan kekerasan yang marak terjadi dalam lingkaran keluarga ialah pertama, kekerasan fisik. Kedua, kekerasan psikis. Ketiga, kekerasan seksual. Keempat, kekerasan ekonomi. Munculnya kekerasan dalam keluarga keluarga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranya, sakit jiwa, daya emosional, rendahnya mental, anomi, kedudukan individu dalam masyarakat, pendidikan, ekonomi, interpretasi yang keliru atas ajaran agama, dan budaya patriarki. Tindakan kekerasan merupakan tantangan selalu dialami oleh setiap individu sebagai makhluk sosial dalam sebuah keluarga. Dikatakan demikian karena hubungan dengan pola perkembangan yang dijalin oleh setiap individu terus bergerak dan muda untuk menyesuaikan dengan keadaan. Keadaan ini sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat luas khususnya pada institusi keluarga. Institusi sosial dalam keluarga memiliki makna di mana setiap individu mampu menjalani tujuan dari sebuah interaksi untuk mencapai suatu keharmonisan. Namun dalam menjalankan interaksi untuk mencapai maknanya, ada berbagai kesulitan yang dihadapi. Hal semacam ini bila terlalu larut, akan berujung pada lunturnya hubungan sosial yang dinamis tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya suatu penyelesaian sehingga dapat menggali akar persoalannya. Berkomunikasi serta membangun hubungan antar personal kiranya menjadi suatu jalan keluar untuk menggali persoalan atau pun kesulitan yang dihadapi setiap individu. Komunikasi dalam keluarga menjadi penting karena melalui komunikasi keluarga itu terbentuk. Dalam perkembangan keluarga, komunikasi yang paling tepat digunakan adalah komunikasi interpersonal. Dalam komunikasi ini semua anggota keluarga memiliki porsi yang sama untuk mengungkapkan pikiran. Selain itu, keterbukaan, kejujuran, serta penghargaan atas pribadi sangat dijunjung tinggi. Dengan adanya keterbukaan dan kejujuran, setiap anggota keluarga akan lebih berani dan terbuka berbagi pengalaman, perasaan, gagasan dan keinginan sehingga setiap anggota keluarga dapat memahami kebutuhan anggota keluarganya yang lain. Komunikasi interpersonal dalam keluarga hadir dalam perannya sebagai media pengungkapan pikiran, perasaan, dan cinta antara sesama anggota dalam keluarga, yang tidak kalah pentingnya, komunikasi interpersonal yang hadir di tengah keluarga dapat meminimalisir terjadinya kekerasan dalam keluarga. Komunikasi interpersonal menjadi suatu tindakan preventif dan menekan intensitas terjadinya kekerasan dalam keluarga. Tindakan preventif itu di antaranya ialah: pertama, mengembangkan sikap mendengarkan dalam keluarga. Kedua, mengenal dan menghidupi bahasa cinta setiap anggota keluarga. Ketiga, memahami kebutuhan anggota dalam keluarga. Keempat, mengembangkan sikap kesediaan berbagi dalam keluarga. Kelima, menghilangkan sikap rasionalisme. Keenam, komunikasikan dengan segera setiap persoalan. Ketujuh, menghilangkan sikap mementingkan diri sendiri.Dengan adanya komunikasi interpersonal dalam keluarga maka keharmonisan dan cinta antara individu dalam keluarga semakin berkembang ke arah yang sempurna. Keluarga dapat dengan mudah menjalankan fungsi dan tugasnya. Dengan demikian dalam usaha untuk menyadari akan pentingnya komunikasi interpersonal dalam keluarga, perlu adanya keterlibatan yang aktif berbagai pihak dari setiap individu. Dengan demikian usaha untuk memahami peran komunikasi interpersonal itu sendiri mesti disadari dan dilakukan. Sehingga peran komunikasi interpersonal yang diinginkan dapat tercapai dalam kehidupan bersama dalam institusi keluarga.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
Divisions: Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Fransiskus Xaverius Sabu
Date Deposited: 12 Jul 2022 00:56
Last Modified: 12 Jul 2022 00:56
URI: http://repository.stfkledalero.ac.id/id/eprint/1326

Actions (login required)

View Item View Item