TUAS, Guido Alvin Clementino (2021) Konsep Islam Nusantara Menurut Nahdlatul Ulama dan Konsep Islam Wasathiyah Menurut Azyumardi Azra serta Relevansinya dalam Menciptakan Kehidupan yang Damai dan Toleran Di Indonesia. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.
Text
ABSTRAK.pdf Download (11MB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (155kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (299kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (282kB) |
|
Text
BAB IV - DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (169kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam bagaimana Nahdlatul Ulama (NU) sebagai ormas islam terbesar di Indonesia menciptakan kehidupan yang damai dan toleran di tengah pluralitas bangsa Indonesia dalam wacana tentang Islam Nusantara. Konsep Islam Nusantara memiliki karakter yang sangat khas, yakni perpaduan antara ajaran Islam dan budaya Nusantara, dan menjadi aspek penting dalam menciptakan kehidupan yang damai dan toleran di Indonesia. Wacana Islam Nusantara inilah yang kemudian ditawarkan kepada dunia sebagai wajah Islam alternatif yang kuat dengan konsep Islam wasathiyah atau Islam yang moderat. Konsep Islam wasathiyah yang ditawarkan lewat buah pemikiran Azyumardi Azra sebagai Islam masa depan yang menekankan pentingnya menjaga sikap toleransi antar umat beragama dan melestarikan budaya sebagai bagian dari mempersatukan perbedaan di tengah kemajemukan bangsa Indonesia. Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan. Penulis menggunakan literatur-literatur yang berkorelasi dengan tema ini. Berbagai informasi dicari dari buku, kamus, ensiklopedia di perpustakaan, surat kabar, jurnal ilmiah serta dari video dakwah untuk mendukung penulisan skripsi ini. Informasi yang diperoleh akan di ramu sedemikian rupa menjadi satu karya ilmiah. Sikap radikalisme, intoleran, dan tertutup kepada keberagaman sering dilakukan oleh segelintir orang yang mengatasnamakan Islam, sebagai dalil untuk merusak persatuan dan kesatuan NKRI. Hal seperti ini bisa saja terjadi di tengah masyarakat yang mayoritas penduduknya beragama Islam seperti di Indonesia. Keinginan untuk menjadikan Indonesia negara dengan syariat Islam juga tidak luput dari keinginan kaum fundamentalis. Dari sikap-sikap tersebut, NU mencoba menegakkan pentingnya kehidupan yang damai dan toleran di tengah kemajemukan bangsa Indonesia lewat wacana Islam Nusantara, dengan menerapkan prinsip cinta akan Tanah air. Di samping wacana Islam Nusantara yang menjadi kekhasan Islam di Indonesia, adapun konsep Islam wasathiyah atau moderasi Islam yang merupakan bentuk sikap umat Islam yang damai, adil, moderat, dan seimbang menjalankan ajaran Islam sesuai dengan adat kebudayaan yang mengedepankan toleransi, dan sikap terbuka terhadap kebhinekaan. Islam wasathiyah adalah Islam yang rahmatan lil ' alamin. Sikap moderat seperti ini sudah terlihat jauh di awal perkembangan Islam masuk ke Nusantara hingga awal terbentuknya NKRI. Di mana umat Islam dari awal telah terbuka dengan keberagaman yang ada di Nusantara dengan menerima Pancasila, NKRI, Undang-undang Dasar, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai asas dasar negara Indonesia, dan menganggap empat pilar kebangsaan tersebut sebagai bentuk final bangsa Indonesia sesuai dengan syariat Islam.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Islam Nusantara, Nahdlatul Ulama, Islam Wasathiyah, Damai, Toleran, Indonesia. |
Subjects: | 200 – Agama > 290 Agama lainnya > 297 Agama Islam, Bab-isme dan keyakinan Bahai |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mr Fransiskus Xaverius Sabu |
Date Deposited: | 25 May 2021 05:56 |
Last Modified: | 02 Dec 2022 02:27 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/772 |
Actions (login required)
View Item |