WANGKUT, Elrikus Rivaldi (2021) Etika Diskursus Jurgen Habermas dan Konflik Normatif di Indonesia. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.
Text
ABSTRAK.pdf Download (667kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (139kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (237kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (212kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (176kB) |
|
Text
BAB V - DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (136kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menelisik dan menjelaskan kontribusi etika diskursus Jürgen Habermas bagi pengelolaan konflik normatif di Indonesia, (2) menjelaskan konsep Jürgen Hebermas tentang etika diskursus, dan (3) mendeskripsikan realitas konflik normatif di Indonesia. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Obyek yang diteliti adalah etika diskursus Jürgen Hebermas dan konflik normatif di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa bagi Jürgen Hebermas etika diskursus bertujuan pada pemahaman secara komunikatif dan saling pengertian dalam sebuah diskursus. Bentuk etika diskursus mengharuskan adanya kebebasan tanpa didikte oleh pihak manapun dan tidak saling mendominasi dalam sebuah diskursus. Hak seseorang tidak boleh dibatasi dalam menjalankan aktivitas rasio sebagai bagian dari kehidupan bersama tanpa memandang background seseorang. Etika diskursus merupakan prosedur yang ditawarkan Habermas dalam menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi dalam kehidupan bersama. Berhadapan negara Indonesia yang plural, relevansi etika diskursus Habermas perlu dipertanyakan keabsahannya. Sebab, masyarakat Indonesia secara radikal terikat dengan tradisi metafisiknya. Sedangkan etika diksursus adalah etika yang hanya mungkin berlaku pada masyarakat liberal yang bersifat post metafisik. Dalam konteks masyarakat Indonesia norma-norma moral tidak ditentukan lewat sebuah diskursus melainkan diturunkan melalui adat-istiadat atau ajaran agama-agama masing-masing. Akan tetapi, hal ini tidak berarti bahwa etika diskursus Habermas tidak relevan dalam konteks masyarakat Indonesia yang kental dengan budaya metafisiknya. Etika diskursus Habermas justru masih relevan dalam konteks masyarakat Indonesia karena menekankan beberapa hal penting yang menunjukkan identitas bangsa Indonesia seperti, toleransi, solidaritas, keterbukaan dan penghargaan terhadap otonomi yang lain.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Habermas, etika diskursus, konflik normatif di Indonesia |
Subjects: | 100 - Filsafat dan Psikologi > 100 Filsafat > 100 Filsafat dan psikologi 100 - Filsafat dan Psikologi > 170 Etika dan filsafat moral > 170 Etika 300 – Ilmu Sosial > 320 Ilmu politik > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mr Fransiskus Xaverius Sabu |
Date Deposited: | 17 May 2021 00:53 |
Last Modified: | 05 Dec 2022 04:03 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/736 |
Actions (login required)
View Item |