APUL, Hironimus (2020) Dimensi Ekologis Ritus Roko Molas Poco Di Manggarai. Undergraduate thesis, STFK Ledalero.
Text
Skripsi Hironimus Apul.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan makna ekologis dari ritus roko molas poco di Manggarai, (2) mengetahui susunan upacara dan pelaku yang ikut berpartisipasi dalam ritus roko molas poco, dan (3) mengetahui dan memahami pelbagai masalah dan krisis yang terkait dengan lingkungan hidup. Dalam proses penulisan skripsi ini, jenis studi dan penelitian yang dilalui penulis adalah gabungan dari studi kepustakaan dan penelitian lapangan. Dalam studi kepustakaan, penulis menganalisis data sekunder, sedangkan dalam penelitian lapangan penulis melakukan wawancara terhadap beberapa informan kunci yang bersedia untuk diwawancarai. Dalam tulisan ini penulis menemukan bahwa akhir-akhir ini dunia seringkali dilanda oleh krisis ekologis yang memprihatinkan. Beberapa masalah yang bisa disebutkan di antaranya kerusakan hutan, kekurangan dan kepunahan sumber air, sampah yang berserakan di mana-mana, pencemaran udara dan sebagainya. Dampak dari pelbagai krisis dan masalah ini tidak saja mengancam keutuhan lingkungan hidup itu sendiri, melainkan juga telah mengancam kehidupan segala makhluk hidup yang berdiam di dalamnya termasuk manusia. Masalah-masalah ini dipengaruhi oleh dua faktor besar yakni faktor alam itu sendiri dan faktor manusia. Terhadap dua faktor ini, pusat perhatian penulis tertuju pada masalah yang diakibatkan oleh faktor manusia. Pandangan yang melihat manusia sebagai pusat dari alam semesta menjadi akar dari berbagai persoalan lingkungan hidup yang terjadi. Pandangan yang melihat alam sebagai objek yang hanya dimanfaatkan demi kepentingan manusia mempengaruhi tindakan manusia terhadap alam. Cara pandang ini membuat manusia melakukan tindakan eksploitasi besar-besaran terhadap alam tanpa memikirkan nasib alam itu sendiri. Di tengah kenyataan persoalan lingkungan hidup yang terjadi, masyarakat Manggarai sebenarnya memiliki salah satu kearifan lokal yang berdimensi ekologis. Kearifan lokal itu ialah ritus roko molas poco yang ada di Manggarai. Secara harafiah roko molas poco berarti membawa pergi gadis dari gunung. Pengertian ini memberikan gambaran bahwa ritus roko molas poco adalah salah satu ritus adat Manggarai yang berhubungan dengan alam, khususnya hutan. Molas poco kemudian menjadi tiang utama yang disebut siri bongkok rumah adat Manggarai. Siri bongkok yang adalah molas poco, dimaknai sebagai ibu kosmik bagi seluruh warga suku dan kampung. Titik tolak lahirnya ritus roko molas poco di Manggarai adalah sistem kekerabatan orang Manggarai yang disebut Wau. Dalam sistem kekerabatan, keluarga asal atau pemberi perempuan disebut sebagai anak rona, sedangkan keluarga laki-laki disebut anak wina. Dalam berbagai hal terutama urusan adat, anak rona senantiasa dihormati oleh anak wina. Dalam terang ritus roko molas poco alam khususnya hutan dilihat sebagai anak rona yang menjadi keluarga asal dari molas poco yang merupakan ibu kosmik dari seluruh anggota kampung. Oleh karena itu alam khususnya hutan harus senantiasa dihormati oleh manusia khususnya orang Manggarai. Dalam ritus roko molas poco, ditemukan beberapa hal yang merupakan dimensi ekologis dari ritus tersebut. Pertama, semangat ekologis. Semangat ekologis yang ada dalam ritus roko molas poco antara lain kesatuan dengan alam, adanya dialog dengan alam, semangat gotong royong untuk senantiasa menjaga keutuhan alam, dan adanya semangat persaudaraan dengan alam. Kedua, di dalam ritus roko molas poco ditemukan adanya penghormatan terhadap nilai intrinsik alam. Dengan melakukan ritus roko molas poco, masyarakat Manggarai hendak menyatakan penghormatannya terhadap nilai intrinsik alam. Ketiga, di dalam ritus roko molas poco ditemukan adanya prinsip-prinsip yang sesuai dengan prinsip etika lingkungan hidup baru. Prinsip-prinsip itu antara lain, respek terhadap alam, solidaritas kosmis, dan prinsip “no harm”. Berdasarkan dimensi ekologis yang dipaparkan di atas, maka penulis berpikir bahwa ritus roko molas poco sebagai salah satu kearifan lokal masyarakat Manggarai bisa menjadi salah satu andalan dari berbagai pihak khususnya masyarakat Manggarai dalam mengatasi masalah seputar kerusakan lingkungan hidup di Manggarai. Dengan mempertimbangkan dan merefleksikan kembali dimensi ekologis ritus roko molas poco, perjuangan berbagai pihak untuk mengatasi persoalan lingkungan hidup di Manggarai semakin mendapatkan dukungan dari berbagai pihak terutama dari kalangan masyarakat Manggarai sendiri.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ritus, ekologi, kerusakan |
Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 360 Permasalahan dan kesejahteraan sosial > 363 Masalah dan layanan, kesejahteraan sosial lainnya 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 630 Pertanian > 634 Perkebunan, buah-buahan dan ilmu kehutanan |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mr Floribertus Herichis Wanto Tapo |
Date Deposited: | 17 Oct 2020 03:21 |
Last Modified: | 05 Dec 2022 08:49 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/73 |
Actions (login required)
View Item |