NEGA, Arsenius (2021) Diskriminasi Terhadap Kelompok Minoritas di Indonesia dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.
Text
ABSTRAK.pdf Download (333kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (183kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (291kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (352kB) |
|
Text
BAB IV-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (139kB) |
Abstract
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk: pertama, mendeskripsikan dan menjelaskan hakikat diskriminasi dan minoritas. Kedua, menguraikan aneka bentuk diskriminasi terhadap kelompok minoritas di Indonesia. Ketiga, menjelaskan urgensi pendidikan kewarganegaraan sebagai bentuk kampanye strategis untuk mendidik warga negara yang mencintai perbedaan, menghargai pluralitas dan membendung tendensi diskriminasi terhadap hak-hak minoritas di Indonesia. Metode yang digunakan penulis dalam proses penyelesaian tulisan ini adalah deskripsi kualitatif atas data-data yang diperoleh lewat studi kepustakaan. Penulis berusaha mencari, membaca dan menganalisis buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah, berita dari koran dan internet yang berhubungan dengan tema yang digarap. Berdasarkan hasil kajian, ditemukan bahwa di satu sisi, demokrasi yang dijalankan di Indonesia memberi banyak peran positif bagi kehidupan politik, seperti adanya kebebasan untuk berekspresi, berserikat, berpendapat, memilih dan mengamalkan nilai agama, dan memberi ruang bagi warga negara untuk berpartisipasi dalam kehidupan bersama. Namun, di sisi lain, masih terdapat aneka tindakan diskriminatif terhadap hak-hak kaum minoritas, seperti kelompok ras, etnis, agama, penyandang disabilitas dan LGBT. Akitabnya, kelompok minoritas hidup dalam ancaman, teror dan ketakutan. Demokrasi yang bermartabat haruslah menghargai kaum minoritas dan memberi mereka ruang yang sama untuk mewujudkan diri. Tidak ada cara instan untuk menciptakan demokrasi seperti itu, tetapi harus ada sebuah kampanye strategis jangka panjang yang bertujuan untuk mendidik warga negara agar mencintai perbedaan, menghargai pluralitas dan membendung tendensi diskriminasi terhadap hak-hak minoritas di Indonesia. Penulis berpendapat bahwa salah satu model kampanye strategis tersebut adalah dengan menghidupkan (kembali) pendidikan kewarganegaraan, sebagaimana yang dikemukakan oleh Will Kymlicka. Bagi Will Kymlicka, pendidikan kewarganegaraan secara konkret menjadi wadah pembudidayaan kebiasaan sivilitas dan kebernalaran publik. Sivilitas merujuk pada nilai-nilai yang penting diperjuangkan di dalam kehidupan publik, seperti nilai kesetaraan, kebebasan, kesederajatan, kemajemukan dan toleransi. Sedangkan kebernalaran publik merupakan bagian dari konsepsi politik yang hanya berlaku di dalam forum publik. Nalar publik adalah ciri utama dari warga negara yang demokratis. Pembudidayaan sivilitas dan kebernalaran publik pertama-tama diajarkan dan dikembangkan di sekolah-sekolah, dan didukung pula oleh kehadiran media massa, LSM dan berbagai forum prodemokrasi lainnya. Upaya ini bertujuan untuk membentuk dan membiasakan warga negara Indonesia yang sanggup menerima faktum keberagaman dan menghargai sesama dari kelompok lain, teristimewa kelompok minoritas. Akhirnya, penerimaan dan penghargaan terhadap hak-hak kaum minoritas adalah jembatan emas menuju demokrasi yang lebih bermartabat. Demokrasi bermartabat juga ditentukan oleh sikap akomodatif terhadap hak-hak warga negara yang paling lemah, kaum minoritas.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Diskriminasi, Hak-Hak minoritas, Pendidikan Kewarganegaraan, Sivilitas dan Kebernalaran Publik. |
Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 320 Ilmu politik > 323 Hak-hak sipil dan politik |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mr Fransiskus Xaverius Sabu |
Date Deposited: | 27 Apr 2021 01:40 |
Last Modified: | 30 Nov 2022 02:54 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/680 |
Actions (login required)
View Item |