BEO, Lukas Elminaldo (2020) Makna Ritus Nggua Keu Uwi Pada Masyarakat Adat Detukeli Dalam Perbandingan Dengan Ajaran Gereja Katolik Tentang Ekaristi Dan Implikasinya Terhadap Karya Pastoral Gereja. Masters thesis, STFK Ledalero.
Text
Tesis PDF Lukas Elminaldo Beo.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menemukan makna di balik ritus Nggua Keu Uwi pada masyarakat adat Detukeli dan (2) membandingkan maknanya dengan ekaristi kudus dalam ajaran Gereja Katolik serta (3) menunjukkan implikasinya terhadap karya pastoral Gereja. Data-data yang diperoleh dalam karya ilmiah ini berdasarkan penelitian lapangan dan studi kepustakaan. Penelitian lapangan berkaitan dengan informasi seputar ritus Nggua Keu Uwi di wilayah Detukeli, Kabupaten Ende. Studi kepustakaan dilakukan untuk mendapat penjelasan tentang ekaristi dalam ajaran Gereja Katolik. Ritus Nggua Keu Uwi adalah ritus menyongsong musim menanam padi dan jagung sekaligus syukuran atas hasil panen. Tahap-tahap pelaksanaan ritus ini dimulai dari penentuan waktu pelaksaanaan ritus (pere nggua), tahap persiapan (pendirian saga maso, pembersihan sa’o ria, dan wari pare), hari kesebelas (nai keu – koe uwi dan ia keu uwi), hari keduabelas (jaka uwi dan ka ria), dan hari ketigabelas (tu tau tana ria). Dari hasil penelitian, ditemukan beberapa makna penting di balik ritus ini yakni makna historis, makna religius, makna persekutuan, makna syukur dan permohonan, dan makna penegakan norma-norma kehidupan bersama. Berkaitan dengan ajaran Gereja Katolik tentang ekaristi, penulis menjelaskan tentang pengertian ekaristi itu sendiri, baik secara etimologis, sebagai sakramen dan liturgi, maupun menurut Konsili Vatikan II serta dasar biblisnya. Penjelasan selanjutnya adalah tentang pokok-pokok teologi dewasa ini yang berkisar pada aspek kurban dan aspek perjamuan dalam ekaristi. Selanjutnya dipaparkan secara garis besar pelaksanaan liturgi ekaristi di dalam Gereja Katolik. Makna-makna yang terkandung di dalam ekaristi yakni anamnesis (kenangan), karya agung Allah, puji syukur, communio (persekutuan), dan makna eskatologis. Penulis menemukan persamaan dan perbedaan di dalam perbandingan antara ritus Nggua Keu Uwi dan ajaran Gereja Katolik tentang ekaristi. Persamaan makna yang tampak antara lain perayaan syukur kepada Allah, perayaan persekutuan (communio) serta perayaan penuh simbol. Perbedaan yang ditemukan di antara keduanya terletak pada nilai kurban dan keterbatasan simbol ¬keu – uwi. Implikasi yang ditawarkan dari penelitian ini bagi Gereja, khususnya Gereja setempat dipaparkan dalam beberapa poin. Pertama, langkah awal kontekstualisasi yang menekankan pentingnya persiapan para murid Kristus dewasa ini atau para calon pewarta. Kedua, membangun dialog dengan kebudayaan orang Detukeli di mana perlu diperhatikan sikap rendah hati dan tidak otoriter. Ketiga, memahami ekaristi menurut konteks orang Detukeli. Solusi yang ditawarkan adalah dengan melakukan katekese budaya. Di dalam katekese tersebut, Gereja setempat bekerjasama dan berdialog dengan masyarakat adat Detukeli tentang ekaristi melalui makna-makna yang terkandung di dalam ritus Nggua Keu Uwi.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ritus Nggua Keu Uwi, ekaristi, Gereja Katolik, perbandingan makna, dan katakese budaya. |
Subjects: | 200 – Agama > 250 Orde-orde keagamaan dan Gereja setempat > 253 Kantor dan pekerjaan pastoral (teologi pastoral) 200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 262 Eklesiologi 200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 265 Sakramen dan ritual lain dalam Kristen 300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat |
Divisions: | 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik |
Depositing User: | Mr Floribertus Herichis Wanto Tapo |
Date Deposited: | 17 Oct 2020 01:38 |
Last Modified: | 05 Dec 2022 23:43 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/68 |
Actions (login required)
View Item |