Makna Ritus Teing Hang dalam Budaya Masyarakat Manggarai dan Perbandingannya dengan Sakramen Ekaristi dalam Gereja Katolik

JEHAMAN, Naldianus (2025) Makna Ritus Teing Hang dalam Budaya Masyarakat Manggarai dan Perbandingannya dengan Sakramen Ekaristi dalam Gereja Katolik. Undergraduate thesis, IFTK LEDALERO.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (890kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (149kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (314kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (350kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (237kB)
[img] Text
BAB V-DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (207kB)

Abstract

Dalam pemilihan judul skripsi ini penulis merasa tertarik untuk menelaah lebih jauh tentang makna ritus teing hang dalam budaya masyarakat Manggarai Dan Perbandingannya dengan Sakramen Ekaristi dalam Gereja Katolik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap makna dari ritus teing hang sebagai bagian dari tradisi adat masyarakat Manggarai serta membandingkannya dengan Sakramen Ekaristi yang merupakan pusat kehidupan liturgis dalam Gereja Katolik. Kajian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana nilai-nilai religius dan sosial yang terkandung dalam kedua bentuk ritus tersebut memiliki persamaan dan perbedaan, serta bagaimana keduanya dapat berdialog dalam konteks iman dan budaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Teknik-teknik ini digunakan untuk menggambarkan secara menyeluruh praktik teing hang di Manggarai serta pelaksanaan liturgi Ekaristi dalam Gereja Katolik. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk memahami makna, nilai, dan simbol yang terkandung dalam kedua praktik tersebut berdasarkan perspektif para pelaku dan konteks budayanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritus Teing Hang dan Sakramen Ekaristi memiliki sejumlah persamaan yang mencerminkan nilai spiritual yang mendalam. Keduanya merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan atas penyelenggaraan hidup dan menjadi sarana perayaan persatuan serta kebersamaan dalam komunitas. Namun demikian, terdapat pula perbedaan yang menyolok antara keduanya. Ritus teing hang dilaksanakan di tempat-tempat adat yang sakral menurut tradisi lokal, sementara Ekaristi dirayakan di gereja sebagai tempat ibadah umat Katolik. Bahan dan alat yang digunakan pun berbeda, di mana teing hang menggunakan hasil bumi dan hewan kurban sebagai persembahan, sedangkan Ekaristi menggunakan roti dan anggur yang telah ditetapkan secara liturgis. Pemimpin dalam teing hang adalah seorang tua adat yang dihormati dalam komunitas, sedangkan Ekaristi dipimpin oleh seorang imam yang ditahbiskan secara kanonik. Kurban persembahan dalam teing hang bersifat simbolik dan kultural, sementara dalam Ekaristi kurban bersifat sakramental yang mengacu pada pengorbanan Kristus. Tata cara pelaksanaannya pun berbeda, mencerminkan identitas budaya dan sistem kepercayaan masing-masing. Perbedaan-perbedaan ini menunjukkan kekayaan ekspresi iman yang berakar pada tradisi, namun tetap membuka ruang dialog melalui nilai-nilai universal seperti syukur, kurban, dan persatuan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: makna, ritus teing hang, budaya manggarai, sakramen ekaristi, persamaan dan perbedaan.
Subjects: 200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 262 Eklesiologi
300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Floribertus Herichis Wanto Tapo
Date Deposited: 22 Sep 2025 04:48
Last Modified: 22 Sep 2025 04:48
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/3437

Actions (login required)

View Item View Item