Relasi Dalam Budaya Lonto Leok Dari Perspektif Filsafat Dialogis Martin Buber

LANGGOR, Marselinus (2025) Relasi Dalam Budaya Lonto Leok Dari Perspektif Filsafat Dialogis Martin Buber. Undergraduate thesis, IFTK LEDALERO.

[img] Text
Marselinus Langgor_ABSTRAK.pdf

Download (524kB)

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menggali kembali nilai nilai yang terdapat dalam budaya lonto leok pada masyarakat Manggarai dan menemukan sumbangsi model relasi dalam budaya lonto leok menurut perspektif filsafat dialogis Martin Buber. Metode yang digunakan dalam penulisan ini ialah metode deskrptif kualitatif dengan menggunakan studi kepustakaan dengan cara menggali dan mendalami serta menganalisis literatur yang sudah ada. Realitas dewasa ini yang merujuk pada individualistis dan disintegritas kehidupan menjadi persoalan yang sangat serius untuk diperhatikan. Menggali kembali nilai nilai budaya merupakan suatu upaya untuk memperkuat hubungan antar manusia sebagai makhluk sosial. Setiap budaya mempunyai nilai nilai yang menjadi pedoman bagi kehidupan bersama. Salah satu budaya yang memiliki nilai persatuan dan perdamaian ialah lonto leok pada masyarakat Manggarai. Persatuan dan perdamaian merupakan ciri khas dari manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia selalu berjumpa dengan yang lain. Melalui perjumpaan masnusia berdialog dan berelasi satu sama lain. Martin Buber menegaskan relasi yang ideal dalam hubungan manusia adalah relasi Aku Engkau. Relasi Aku Engkau merupakan relasi dialogal dan melihat yang lain sebagai sesama bukan sebagai benda. Konsep relasi bueber memiliki kesamaan dengan konsep relasi yang terdapat pada lonto leok. Budaya lonto leok menekankan pentingnya berdialog satu sama lain, menghargai, dan menghormati yang lain. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa relasi dalam budaya lonto leok merupakan relasi dialogal yang menghargai satu sama lain dan memandang yang lain sebagai bagian integral dari Aku. Adapun nilai nilai filosofis yang ditemukan dalam budaya lonto leok ialah, pertama sebagi bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap sesama. Kedua, sebagai bentuk tanggung jawab. Ketiga, sebagai bentuk rekonsiliasi. Perdamaian merupakan nilai yang dicita citakan oleh setiap orang sebagai makhluk sosial. Rekonsiliasi merupakan upaya untuk memperbaki kembali hubungan yang sudah rusak. Nilai nilai tersebut menjiwai seluruh dimensi kehidupan masyarakat.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Budaya lonto leok, Manggarai, filsafat dialogis, relasi, dan Martin Buber
Subjects: 100 - Filsafat dan Psikologi > 100 Filsafat > 101 Teori filsafat
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mauritsius Moat Pitang
Date Deposited: 09 May 2025 00:03
Last Modified: 09 May 2025 00:03
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2905

Actions (login required)

View Item View Item