Ritus Ie Gerek dan Pao Kedena di Awal Musim Lefa Masyarakat Lamalera dan Kemungkinan Inkulturasinya dalam Ibadat Berkat Syukur (Sakramentali) Gereja Katolik

BLIKOLOLONG, Yoseph Kiwan (2025) Ritus Ie Gerek dan Pao Kedena di Awal Musim Lefa Masyarakat Lamalera dan Kemungkinan Inkulturasinya dalam Ibadat Berkat Syukur (Sakramentali) Gereja Katolik. Undergraduate thesis, IFTK LEDALERO.

[img] Text
YOSEPH KIWAN BLIKOLOLONG_ABSTRAK.pdf

Download (206kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mengkaji secara mendalam Ritus Ie Gerek dan Pao Kedena, dua praktik ritual tradisional yang signifikan bagi masyarakat Lamalera di Nusa Tenggara Timur, khususnya dalam konteks menyambut awal musim Lefa, yaitu musim perburuan paus yang memiliki implikasi sosio-ekonomi dan spiritual yang mendasar bagi komunitas tersebut. (2) menjelaskan secara mendalam tentang konsep inkulturasi dan ibadat berkat (sakramentali) dalam Gereja Katolik, dan (3) mengeksplorasi kemungkinan inkulturasi ritus Ie Gerek dan Pao Kedena ke dalam ibadat berkat syukur (sakramentali) dalam Gereja Katolik. Penulis melakukan penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif-analitis kualitatif dan mengumpulkan data melalui wawancara. Objek penelitian difokuskan pada identifikasi makna simbolis, nilai-nilai budaya dan fungsi sosial yang melekat pada ritus Ie Gerek dan Pao Kedena. Analisis dilakukan untuk memahami bagaimana ritus Ie Gerek merefleksikan persiapan kolektif dan permohonan keselamatan melalui simbolisme alam, serta bagaimana Pao Kedena mengungkapkan rasa syukur, harapan dan penghormatan melalui persembahan dan doa. Lebih lanjut, penelitian ini melakukan kemungkinan inkulturasi dalam kedua ritus ini ke dalam ibadat berkat syukur (sakramentali) Gereja Katolik, dengan mempertimbangkan keselarasan nilai-nilai tradisional dengan prinsip-prinsip teologi sakramentali. Bertolak dari hasil penelitian, penulis menarik beberapa kesimpulan bahwa kajian ini mengidentifikasi beberapa elemen potensial untuk inkulturasi, seperti penggunaan simbol alam, adaptasi ungkapan syukur tradisional, dan integrasi aspek komunal dalam ibadat. Inkulturasi dipandang sebagai upaya untuk menjembatani antara kekayaan tradisi lokal dan ekspresi iman Katolik, sehingga ibadat menjadi lebih relevan dan bermakna bagi umat setempat. Analisis dilakukan terhadap keselarasan nilai-nilai yang terkandung dalam ritus tradisional dengan prinsip-prinsip teologi sakramentali, khususnya yang berkaitan dengan rasa syukur, permohonan berkat, dan pengudusan melalui simbol-simbol duniawi.Meskipun demikian, penelitian ini juga mengakui adanya tantangan terkait pemahaman teologis, dialog, dan seleksi elemen budaya yang sesuai. Penelitian ini berpendapat bahwa inkulturasi ritus Ie Gerek dan Pao Kedena memiliki potensi untuk memperkaya pengalaman beriman Katolik masyarakat Lamalera dan melestarikan warisan budaya mereka, melalui pendekatan yang sensitif, dialog berkelanjutan, dan pemahaman mendalam. Kontribusi penelitian ini terletak pada wacana inkulturasi Gereja Katolik di Indonesia, khususnya dalam merayakan iman dalam keberagaman budaya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Ritus Ie Gerek, Ritus Pao Kedena, Masyarakat Lamalera, Musim Lefa, Inkulturasi, Ibadat Berkat Syukur (Sakramentali), Kearifan Lokal.
Subjects: 300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mauritsius Moat Pitang
Date Deposited: 08 May 2025 23:59
Last Modified: 08 May 2025 23:59
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2900

Actions (login required)

View Item View Item