WARIS, Oktavianus Ahli (2025) Konsep Wujud Tertinggi dalam Ritus Kema Uma Kewi Moke dan Implikasinya Bagi Penghayatan Iman Umat Katolik di Watumite. Undergraduate thesis, IFTK LEDALERO.
![]() |
Text
Oktavianus Ahli Waris_ABSTRAK.pdf Download (143kB) |
Abstract
Penulisan ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan perihal konsep Wujud Tertinggi dalam Ritus Kema Uma Kewi Moke dan implikasinya bagi penghayatan iman umat Katolik di Watumite. (2) mendeskripsikan tahapan dan proses upacara Kema Uma Kewi Moke. (3) menganalisis perihal tantangan dan peluang ritus Kema Uma Kewi Moke. Metode penulisan yang digunakan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini adalah, penulis menggunakan studi kualitatif lewat wawancara mendalam. Pertama, penulis mengumpulkan sumber-sumber uatama yang diperoleh melalui studi kepustakaan. Kedua penulis melakukan wawancara terhadap tokoh-tokoh adat masyarakat Watumite yang mengetahui proses upacara tersebut. Ketiga, penulis menganalisis konsep Wujud Tertinggi melalui perbandingan antara konsep Wujud Tertinggi dalam studi kepustakaan dengan wawancara mendalam. Upacara Kema Uma Kewi Moke merupakan sebuah ritual dalam tradisi berladang yang dilakukan oleh masyarakat Watumite sebagai bentuk permohonan berkat kepada Wujud Tertinggi dan leluhur. Ritus ini memiliki tujuan utama untuk memohonkan hasil panen yang melimpah dan kesejahteraan bagi masyarakat. Kehidupan masyarakat Watumite kini tergerus arus modernitas, individualisme, dan sekularisme, yang melemahkan penghayatan iman dan menjauhkan mereka dari nilai-nilai spiritual warisan leluhur. Untuk menghadapi krisis ini, penting bagi mereka kembali menggali budaya lokal sebagai sumber identitas, pegangan moral, dan hubungan yang mendalam dengan Wujud Tertinggi. Adapun implikasi Wujud Tertinggi dalam ritus Kema Uma Kewi Moke bagi penghayatan iman umat katolik di watumite antara lain; pertama, penguatan hubungan dengan Tuhan, kedua, peningkatan kesadaran spiritual dan ritual sebagai sarana refleksi. Selain itu ada beberapa nilai yang terkandung dalam ritus yakni, nilai kerja sama dan kolaborasi, nilai tanggung jawab terhadap lingkungan hidup dan nilai pendidikan. Walaupun demikian, ritus ini tidak terlepas dari tantangan. Ada beberapa tantangan yaitu, perbedaan agama dan budaya yang sering kali menjadi hambatan dalam penerimaan dan pemahaman lintas komunitas, pengaruh globalisasi juga turut mengikis nilai-nilai lokal yang selama ini menopang ritus tersebut. Selain itu, kurangnya pemahaman teologis membuat sebagian umat belum mampu mengaitkan ritus ini secara mendalam dengan ajaran iman Katolik.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Wujud Tertinggi, Ritus Kema Uma Kewi Moke, Penghayatan Iman, Umat Katolik, Watumite |
Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mauritsius Moat Pitang |
Date Deposited: | 26 Apr 2025 01:42 |
Last Modified: | 26 Apr 2025 01:42 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2838 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |