LEON, Siktusiamu (2025) Kritik terhadap Fundamentalisme Agama Berdasarkan Konsep Masyarakat Terbuka Menurut Karl Popper. Undergraduate thesis, IFTK LEDALERO.
![]() |
Text
Siktusiamu Leon_ABSTRAK.pdf Download (118kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengelaborasi fundamentalisme agama secara umum, (2) mengelaborasi konsep masyarakat terbuka Karl Popper, dan (3) mengkaji kritik terhadap fundamentalisme agama berdasarkan konsep masyarakat terbuka Karl Popper. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Objek yang diteliti adalah fundamentalisme agama dan konsep masyarakat terbuka Karl Popper. Sumber data utama dalam penelitian ini mencakup buku-buku yang ditulis oleh Karl Popper; The Open Society and Its Enemies, The Poverty of Historicism, dan The Logic of Scientific. Selain itu, penulis juga mengumpulkan data-data sekunder dari buku-buku, artikel jurnal, dan internet tentang masyarakat terbuka dan fundamentalisme agama. Meskipun konsep masyarakat terbuka awalnya dirancang untuk mengkritik masyarakat tertutup dalam pemikiran Plato, Hegel, dan Marx, penelitian ini menemukan relevansinya dalam mengkritik fundamentalisme agama karena kesamaan karakteristiknya dengan masyarakat tertutup, seperti klaim kebenaran absolut, penolakan terhadap pluralisme, penolakan terhadap hermeneutika atas teks-teks suci, dan sikap anti-modernitas. Menurut Popper, konsep masyarakat terbuka adalah kondisi keterbebasan manusia dari belenggu tribalisme dan totalitarianisme, serta sebuah generasi agung yang mengutamakan rasionalisme kritis dalam berpikir dan bertindak. Prinsip masyarakat terbuka adalah mengonstruksi identitas terbuka, mengakui kebenaran relatif, anti-utopisme, dan anti-historisisme. Berdasarkan kajian atas konsep masyarakat terbuka dan fundamentalisme agama, penulis menemukan aktualisasi kitik terhadap fundamentalisme agama berdasarkan konsep masyarakat terbuka, yang mencakup enam aspek: (1) kritik terhadap klaim kebenaran absolut, (2) kritik terhadap historisisme agama, (3) kritik terhadap utopisme, (4) kritik terhadap penolakan pluralisme, (5) kritik terhadap penolakan nilai-nilai modernitas, dan (6) kritik terhadap penolakan sekularisasi. Sebagai solusi, penelitian ini menawarkan dialog rasional sebagai medium untuk menguji klaim kebenaran secara inklusif dan kritis. Dialog ini diharapkan dapat mengurangi konflik antaragama, mempromosikan toleransi, dan memperkuat nilai-nilai demokrasi dalam masyarakat plural
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kritik, Fundamentalisme agama, masyarakat terbuka, Karl Popper, dialog rasional. |
Subjects: | 100 - Filsafat dan Psikologi > 100 Filsafat > 101 Teori filsafat |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mauritsius Moat Pitang |
Date Deposited: | 14 Apr 2025 04:43 |
Last Modified: | 14 Apr 2025 04:43 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2825 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |