Retret Filsafat Di Tengah Masyarakat “Secular City”

KLEDEN, Fransiskus Bala Retret Filsafat Di Tengah Masyarakat “Secular City”. AKADEMIKA. (Unpublished)

[img] Text
Retret Filsafat di Tengah Masyarakat “Secular City”.pdf

Download (223kB)

Abstract

Artikel ini bertujuan mengelaborasi posisi filsafat dan sains yang tersirat dalam pernyataan Hawking: “filsafat sudah mati”. Para filsuf dinilai belum sanggup mengejar perkembangan sains modern, sebaliknya para ilmuwan-lah yang menjadi sosok terdepan dalam estafet pencarian pengetahuan manusia. Kematian filsafat seolah-olah membangkitkan kembali kemapanan berpikir a la para positivis yang menilai bahwa filsafat terlalu meleburkan dirinya dalam urusan-urusan metafisis, yang tak dapat dijangkau oleh akal budi dan indra. Pendewaan pada sains lebih lanjut membentuk masyarakat “Secular City” di mana peran filsafat didepak dari ranah kehidupan. Dalam situasi tersebut, filsafat butuh sebuah “retret filosofis” agar dapat memusatkan perhatian, melihat dengan cermat persoalan-persoalan yang menjadi pergumulannya, lalu melihat visi-visi filosofis baru. Artikel ini ditutup dengan gambaran polemik antara sains versus filsafat yang juga terjadi di Indonesia. Demi mempertajam peran filsafat di Indonesia, “masyarakat filsafat Indonesia” perlu berfilsafat bersama Hawking. Indonesia dan dunia masih butuh filsafat.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Filsafat, sains, Hawking, Secular City, masyarakat filsafat Indonesia.
Subjects: 100 - Filsafat dan Psikologi > 100 Filsafat > 101 Teori filsafat
Depositing User: Mauritsius Moat Pitang
Date Deposited: 17 Mar 2025 12:02
Last Modified: 17 Mar 2025 12:02
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2714

Actions (login required)

View Item View Item