SIDOK, Susana (2024) Pengaruh Kesehatan Mental terhadap Prestasi Anak Difabel dalam Terang Psikoanalisa Katarsis Sigmund Freud. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.
Text
Susana Sidok_Abstraksi.pdf Download (17kB) |
Abstract
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk (1) mendalami tema tentang kesehatan mental anak difabel dalam dunia pendidikan dan pemahaman tentang psikoanalisa katarsis Sigmund Freud. (2) mendalami kesehatan mental terhadap prestasi dalam dunia pendidikan anak-anak difabel khususnya anak-anak Panti Asuhan St. Aloysius Wairklau. (3) relevansi kesehatan mental anak-anak difabel menurut psikoanalisa Sigmund Freud bagi prestasi dalam dunia pendidikan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah; pertama, metode kepustakaan (data sekunder) melalui sumber-sumber yang berkaitan dengan tema yang diangkat. Sumber-sumber tersebut antara lain; buku, jurnal, dan artikel ilmiah. Kedua, metode penelitian lapangan (data primer), penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan melakukan wawancara langsung dengan beberapa narasumber yakni; para pendidik, suster, perawat sosial, untuk memperoleh informasi aktual tentang pendidikan dan prestasi anak-anak difabel di Panti Asuhan Wairklau, Maumere. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kesehatan mental yang dialami oleh anak-anak difabel tentu saja berbeda dengan anak-anak yang normal baik fisik maupun mental. Dalam konteks kesehatan mental anak-anak difabel di Panti Asuhan St. Aloysius Wairklau Maumere, konsep Id, Ego, dan Superego yang dikemukakan oleh Freud memiliki relevansi yang penting. Pertama, Id, sebagai bagian utama kepribadian, memengaruhi cara anak-anak difabel merespons dunia sekitar mereka. Namun, interpretasi terhadap Id harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan mental dan tantangan yang dihadapi anak-anak difabel. Penting untuk dipahami bahwa anak-anak difabel menghadapi tantangan fisik, sensorik, atau intelektual yang mempengaruhi persepsi dan interaksi mereka dengan dunia. Meskipun memiliki insting dasar seperti dorongan untuk bertahan hidup atau dorongan seksual, cara mereka mengekspresikan dan mengatasinya dapat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan mental mereka. Kedua, Ego merupakan bagian dari subsistem kedua dari kepribadian yang membantu individu dalam berinteraksi dengan dunia luar. Bagi anak-anak difabel, Ego membantu mereka dalam membedakan diri dari lingkungan sekitarnya, mengintegrasikan kepribadian, dan menyesuaikan diri dengan realitas objektif. Ketiga, Superego merupakan bagian dari sistem kepribadian yang terbentuk selama masa perkembangan anak-anak dan dipengaruhi oleh orang tua, pengasuh, dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, dibutuhkan pendamping untuk mendampingi dan mengarahkan kehidupan mereka agar dapat memanfaatkan keterbatasan mereka demi mencapai perestasi dalam dunia akademis.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kesehatan Mental, Prestasi Anak Difabel, Psikoanalisa Katarsis, Sigmund Freud, Panti Asuhan St. Aloysius Wairklau |
Subjects: | 100 - Filsafat dan Psikologi > 150 Psikologi (ilmu jiwa) > 150 Psikologi (ilmu jiwa) |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mr Fransiskus Xaverius Sabu |
Date Deposited: | 26 May 2024 23:32 |
Last Modified: | 26 May 2024 23:32 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2312 |
Actions (login required)
View Item |