Makna Upacara Mas’sa Do’a pada Masyarakat Desa Baopana dalam Perbandingan dengan Sakramen Tobat Dalam Gereja Katolik dan Implikasinya bagi Karya Pastoral Gereja

LAGA, Arnoldus Yansen (2024) Makna Upacara Mas’sa Do’a pada Masyarakat Desa Baopana dalam Perbandingan dengan Sakramen Tobat Dalam Gereja Katolik dan Implikasinya bagi Karya Pastoral Gereja. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.

[img] Text
Arnoldus Yansen Laga_ABSTRAKSI.pdf

Download (429kB)

Abstract

Program Studi Filsafat, Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero, 2024. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk (1) mengetahui proses pelaksanaan dan makna dari upacara mas’sa do’a di desa Baopana, (2) mengetahui ajaran Gereja Katolik tentang sakramen tobat, (3) mengetahui persamaan dan perbedaan dari upacara mas’sa do’a dengan sakramen tobat, (4) dan mengetahui perbandingan makna dari upacara mas’sa do’a dan sakramen tobat dan menunjukkan implikasinya bagi karya pastoral Gereja. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dalam menyelesaikan tulisan ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah wawancara dan studi kepustakaan. Dalam proses wawancara, penulis mewawancarai para tokoh adat, masyarakat dan orang-orang yang memiliki pengetahuan di bidang budaya, terutama yang berkaitan dengan upacara mas’sa do’a di desa Baopana. Dalam studi kepustakaan, penulis mengumpulkan data dari berbagai dokumen Gereja, buku, jurnal, manuskrip dan bahan-bahan lain dari internet yang berhubungan dengan tema tulisan ini. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menemukan beberapa poin penting yaitu sebagai berikut. Pertama, upacara mas’sa do’a pada masyarakat desa Baopana memiliki tiga makna, yaitu sebagai sarana pemulihan, sarana pengampunan, dan sarana mempererat relasi. Kedua, sakramen tobat berfungsi memulihkan hubungan manusia dengan Allah, sesama, dan semua makhluk hidup. Ketiga, berdasarkan hasil analisis, penulis menyimpulkan bahwa upacara mas’sa do’a dan sakramen tobat merupakan sarana rekonsiliasi. Kedua upacara ini berfungsi untuk memulihkan hubungan persaudaraan antara sesama, Allah dan semua ciptaan-Nya, demi terciptanya perdamaian dan keutuhan hidup bersama. Keempat, implikasi dari perbandingan makna upacara mas’sa do’a dan sakramen tobat bagi karya pastoral Gereja adalah katekese tentang sakramen tobat dan ibadat tobat inkulturatif. Dengan ini, umat akan semakin mudah memahami ajaran Gereja Katolik tentang sakramen tobat.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Upacara Mas’sa Do’a, Dosa, Keselamatan, dan Sakramen Tobat
Subjects: 200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 265 Sakramen dan ritual lain dalam Kristen
300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mauritsius Moat Pitang
Date Deposited: 15 May 2024 04:23
Last Modified: 15 May 2024 04:23
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2254

Actions (login required)

View Item View Item