Menggali Makna Pepatah Adat Neka Tapa Satar, Neka Poka Puar dalam Terang Ensiklik Laudato Si Dan Implikasinya Bagi Masyarakat Poco Leok Kabupaten Manggarai

BERNAD, Yulius Riberu (2024) Menggali Makna Pepatah Adat Neka Tapa Satar, Neka Poka Puar dalam Terang Ensiklik Laudato Si Dan Implikasinya Bagi Masyarakat Poco Leok Kabupaten Manggarai. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.

[img] Text
Yulius R. Bernad_Abstraksi.pdf

Download (94kB)

Abstract

Skripsi ini bertujuan (1) mengetahui siapaitu masyarakat Poco Léok dan untuk memahami makna pepatah adat néka tapa satar, néka poka puar, (2) mengetahui ensiklik Laudato Si, (3) menjelaskan persamaan dan perbedaan antara pepatah adat néka tapa satar, néka poka puar dan mendalami makna pepatah adat néka tapa satar, néka poka puar dalam terang ensiklik Laudato Si dan menarik implikasinya bagi masyarakat Poco Léok. Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah metode kualitatif. Sumber data diperoleh melalui kajian kepustakaan dan riset lapangan. Data lapangan diperolah dengan menggunakan teknik observasi partisipatif dan wawancara dengan informan kunci. Untuk melakukan observasi, peneliti tinggal di lokasi penelitian selama dua bulan. Sedangkan untuk wawancara dengan informan kunci, peneliti memilih tua-tua adat dan tokoh-tokoh masyarakat yang direkomendasikan oleh masyarakat setempat. Objek yang dikaji sebagai bahan penelitian adalah pepatah adat “néka tapa satar, néka poka puar” dana terang Ensiklik Laudato Si dan masyarakat Poco Léok Kabupaten Manggarai. Wujud penelitian ini adalah kata, definisi, klausa yang memiliki kaitan dengan pepatah adat néka tapa satar, néka poka puar dan ensiklik Laudato Si. Berdasarkan hasil analisis dari sumber-sumber di atas disimpulkan bahwa makna pepatah adat néka tapa satar, néka poka puar kurang diaktualisasi oleh masyarakat Poco Léok. Peneliti juga menyimpulkan bahwa makna pepatah adat néka tapa satar, néka poka puar memiliki kontribusi dalam pelestarian lingkungan. Setiap makna dalam pepatah adat tersebut memiliki persamaan makna dengan pesan-pesan moral yang terkandung dalam ensiklik Laudato Si. Makna pepatah adat dan isi ensiklik Laudato Si menjadi bahan rujukan yang relevan bagi masyarakat Poco Léok dalam upaya pelestarian lingkungan. Pesan-pesan moral dalam pepatah adat dan nilai-nilai dalam ensiklik Laudato Si hendaknya mampu memotivasi masyarakat Poco Léok dalam setiap perubahan positif khususnya dalam praktik pelestarian lingkungan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Néka Tapa Satar, Néka Poka Puar, Ensiklik Laudato Si, Masyarakat Poco Léok, Lingkungan.
Subjects: 200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 262 Eklesiologi
300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mauritsius Moat Pitang
Date Deposited: 13 May 2024 03:37
Last Modified: 13 Jun 2024 00:31
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2243

Actions (login required)

View Item View Item