GETE, Kasimirus Brenzyando Ipi Nong (2024) Konsep Kerahiman Allah dalam Lukas 15:11 32 dan Relevansinya Terhadap Pemahaman Umat Tentang Sakramen Tobat. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.
Text
ABSTRAK.pdf Download (863kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (142kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (218kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (285kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (161kB) |
|
Text
BAB V-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (187kB) |
Abstract
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk (1) Menjelaskan konsep kerahiman Allah dalam Lukas 15:11 32, (2) Menguraikan penyebab kesalahpahaman umat tentang sakramen tobat sebagai hukuman, (3) Menjelaskan relevansi Lukas 15:11 32 tentang konsep kerahiman Allah dalam sakramen tobat. Penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui studi kepustakaan. Penulis menggali berbagai sumber literatur yang berkaitan dengan judul skripsi i n i. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, Lukas 15:11 32 merupakan perumpamaan khas Lukas yang berbicara khusus mengenai kerahiman Allah dalam menindak para pendosa. Dalam perumpamaan ini, tokoh anak bungsu dan anak sulung menjadi representasi dari manusi a yang berdosa. Tokoh anak bungsu memberi gambaran tentang dosa yang adalah tindakan untuk memutuskan hubungan dengan Tuhan sedangkan anak sulung memberi gambaran bahwa dosa adalah sikap angkuh , karena tidak mengampuni sesama yang bersalah . Berhadapan deng an kedua anaknya yang berdosa ini, tokoh ayah justru tampil dengan menunjukkan kerahiman nya. Kepada anak bungsu, ayah menunjukkan inisiatifnya untuk mengampuni sedangkan kepada anak sulung ayah tampil dengan menunjukkan bahwa pengampunan lebih tinggi dari keadilan kaku antara dosa dan hukuman . Sikap ayah ini merupakan gambaran mengenai kerahiman Allah. Masalah kesalahpahaman umat tentang sakramen tobat sebagai hukuman bukan hanya disebabkan oleh umat melainkan juga oleh pihak Gereja. Dari pihak umat, terdapat pandangan yang kurang tepat bahwa dosa hanya berhubungan dengan hukuman sedangkan dari pihak Gereja , terdapat suatu sikap yang kurang tepat yakni merasa diri lebih superior dari para pendosa . Berkaitan dengan masalah ini, konsep kerahiman Allah dalam Lukas 15:11 32 menjadi relevan. Bagi umat, kerahiman Allah adalah sikap Allah yang mengampuni setiap pendosa sedangkan bagi Gereja , kerahiman Allah adalah yang tertinggi dan bukan keadilan kaku antara dosa dan hukuman.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: Kerahiman Allah, Lukas 15:11-32, Kesalahpahaman umat, Hukuman, Sakramen tobat |
Subjects: | 200 – Agama > 220 Alkitab > 225 Perjanjian Baru 200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 265 Sakramen dan ritual lain dalam Kristen |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mauritsius Moat Pitang |
Date Deposited: | 13 May 2024 03:33 |
Last Modified: | 21 Sep 2024 13:37 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2237 |
Actions (login required)
View Item |