Analisis Hukum Perkara Kepemilikan Tanah di Wae Nahi, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat: Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo Nomor: 14/Pdt.G/2015/PN.Lbj

SEMPO, Fransiskus Strambi Bintara (2024) Analisis Hukum Perkara Kepemilikan Tanah di Wae Nahi, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat: Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo Nomor: 14/Pdt.G/2015/PN.Lbj. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.

[img] Text
Fransiskus Sempo-ABSTRAK.pdf

Download (14kB)

Abstract

Karya ilmiah ini bertujuan untuk (1) menjelaskan hak-hak atas tanah yang berlaku di Indonesia, , (2) mengulas peraturan hukum yang berlaku di Indonesia dalam hubungannya dengan Putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo terhadap perkara kepemilikan tanah di Wae Nahi, Labuan Bajo, dan (3) menguraikan hasil temuan berdasarkan analisis terhadap perkara kepemilikan tanah di Wae Nahi, Labuan Bajo. Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah studi kasus intrinsik Objek yang dijadikan unsur utama tulisan adalah sengketa kepemilikan tanah di Wae Nahi, Labuan Bajo.Sumber data utama dalam karya ilmiah ini adalahdokumen salinan putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo Nomor: 14/Pdt.G/2015/PN.Lbj. Sumber data sekunder dalam karya ilmiah ini adalah tulisan-tulisan yang telah melakukan kajian terhadap hak-hak atas tanah yang berlaku di Indonesia dan permasalahan pertanahan di indonesia. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik non interaktif, yang meliputi analisis isi terhadap putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo Nomor: 14/Pdt.G/2015/PN/Lbj. Terdapat tiga Langkah yang digunakan dalam teknik analisis isi. Pertama, membaca berulang-ulang salinan putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo Nomor: 14/Pdt.G/2015/PN.Lbj. Kedua, mengumpulkan dan mempelajari beberapa model analisis hukum yang relevan dengan tema tulisan. Ketiga, menganalisis semua data, berupa kutipan penting yang sesuai dengan permasalahan. Berdasarkan analisis isi penulis, dapat disimpulkan bahwa dalam putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo Nomor: 14/Pdt.G/2015/PN.Lbj terhadap sengketa kepemilikan tanah di Wae Nahi terdapat beberapa temuan berikut. Pertama, kedudukan para pihak yang berselisih dalam sengketa adalah setara di hadapan hukum. Para pihak yang berselisih memiliki kesempatan yang sama untuk membuktikan kebenaran dari klaim sendiri atau menyanggah klaim dari pihak lain. Kedua, alat-alat bukti yang dimiliki oleh para pihak yang berselisih dapat memberikan pengaruh terhadap hasil akhir putusanpara hakim pengadil. Alat-alat bukti mencakup alat tulisan dan non tulisan (keterangan para saksi, pengakuan, dan sumpah).Ketiga, perbuatan mengambil hak orang lain khususnya menyerobot tanah milik orang lain adalah perbuatan yang tidak dapat dibenarkan di hadapan hukum. Para pelakunya dapat dituntut untuk menanggung konsekuensi terhadap perbuatan tersebut. Keempat, hukum pertanahan adat tidak dapat digunakan oleh para hakim pengadil dalam memberikan putusan akhir mengenai sengketa kepemilikan lahan di Wae Nahi, Labuan Bajo.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: hak-hak atas tanah, sengketa, hukum, pengadilan, dan adat.
Subjects: 300 – Ilmu Sosial > 340 Ilmu hukum > 346 Hukum privat, hukum perdata
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mauritsius Moat Pitang
Date Deposited: 10 May 2024 23:21
Last Modified: 10 May 2024 23:21
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2230

Actions (login required)

View Item View Item