Kisah Tentang Lazarus Si Miskin - Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 26, 25 Oktober 2022

RAHO, Bernard (2022) Kisah Tentang Lazarus Si Miskin - Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 26, 25 Oktober 2022. [Video]

[img]
Preview
Video (Kisah Tentang Lazarus Si Miskin - Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 26, 25 Oktober 2022)
maxresdefault.jpg - Published Version

Download (161kB) | Preview

Abstract

LAZARUS YANG MISKIN Pernah diceritakan bahwa pada suatu hari, Solon - seorang ahli hukum dan ahli filsafat dari Yunani – berlibur di kota Lydia yang sekarang masuk wilayah Turki. Sebagai seorang ahli filsafat dia tidak terlalu melekatkan diri pada harta duniawi. Di kota itu dia mengunjungi raja Croesus yang sangat kaya raya dan hidup dalam kemewahan. Setelah Solon tiba di istana raja, baginda menunjukkan semua kekayaan dan kemewahan hidupnya kepada sang filsuf. Bagaimana pendapatmu tentang ini semua”, tanya kepada Solon. Tetapi filsuf itu diam saja dan tidak menjawab. Kemudian raja bertanya lagi: “Siapakah yang menurut Anda paling berbahagia di bumi ini?” Filsuf itu menyebutkan nama dua orang Yunani yang tidak terkenal. Mendengar jawaban itu, raja menjadi marah. “Mengapa Anda berkata seperti itu? Bukankah saya adalah orang yang paling bahagia di bumi ini dengan kekayaan dan kemewahan yang tidak ada duanya?” Solon – sang filsuf - menjawab: “Tak seorang pun dianggap sungguh berbahagia yang hatinya melekat pada harta duniawi. Ketika hartanya berlalu dia adalah ibarat janda yang ditinggalkan oleh suaminya dan hidupnya penuh dengan kesedihan dan dukacita. Dan ketika dia sendiri meninggal, tak satupun dari kekayaan itu yang dibawanya serta. Sekali lagi hidupnya akan penuh kesedihan dan dukacita”. Jawab Solon, sang ahli filsafat itu, membuat raja Croesus tertegun dan berpikir ulang tentang kehidupannya. ******* Injil hari ini juga berceritera tentang orang kaya yang tidak peduli dengan penderitaan orang lain. Namanya tidak disebutkan karena mungkin orang seperti itu ada banyak. Persis di muka pintu rumahnya berbaring seorang miskin yang sangat malang bernama Lazarus. Dalam keadaan telanjang, Lazarus yang penuh dengan borok ini makan dari remah-remah yang jatuh dari meja orang kaya itu. Meja makan yang menjadi piringnya adalah lantai dan anjing-anjing menjilat boroknya. Lazarus yang malang ini tidak pernah diperhatikan oleh orang kaya itu. Dia tidak pernah menjadi sesamanya bagi orang kaya itu. Kemudian matilah kedua orang itu. Lazarus mati lebih dahulu dan kemudian orang kaya itu. Lazarus dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Lalu orang kaya itu mati juga dan dikubur. Kubur adalah lambang dunia orang mati. Lazarus tidak masuk ke dunia orang mati melainkan langsung ke pangkuan Abraham. Sebaliknya, orang kaya itu masuk ke dalam dunia orang mati di mana tidak ada pengharapan lagi untuk kebangkitan. Nasib mereka sesudah kematian sangat berbeda. Dari tempat penderitaannya di alam maut, orang kaya itu melihat dari jauh Lazarus yang berada di pangkuan Abraham. Sekarang dia melihat Lazarus. Dia baru melihat apa yang tidak mau dilihatnya selama masih hidup yakni Lazarus yang miskin. Tak ada tanda terkejut di dalam diri orang kaya itu. Rupanya dia sudah menerima dengan pasrah bahwa memang itulah tempatnya. Akan tetapi dia mempunyai sebuah permohonan. Kalau boleh, Abraham memperkenankan Lazarus datang kepadanya dan membasahi lidahnya dengan air karena dia sangat menderita kesakitan dalam nyala api itu. Kisah selanjutnya kita tahu dari Injil. ******** Secara hukum, orang kaya di dalam ceritera tadi memang tidak bersalah karena dia tidak melukai Lazarus, membentak Lazarus, ataupun memarahi Lazarus. Ia juga tidak mengusir Lazarus dari rumahnya. Jadi, orang kaya dalam ceritera Injil tadi tidak bisa dipersalahkan dari segi hukum karena dia tidak melanggar hak-hak Lazarus. Tetapi dari segi moral dan tuntutan etis keagamaan atau dari segi kehidupan agama, dia bersalah karena dia tidak berbuat sesuatu untuk mengurangi penderitaan Lazarus. Kita tidak bisa diselamatkan hanya dengan menghindari dosa. Kita harus melakukan sesuatu untuk kebaikan bersama. Kita mesti keluar dari diri kita sendiri dan berbuat sesuatu untuk orang lain. Hanya dengan demikian kita boleh bergabung dengan Abraham di dalam kerajaan yang dijanjikan kepada kita semua. Tuhan memberkati. Amen.

Item Type: Video
Uncontrolled Keywords: Renungan Inspiratif, Renungan Katolik, Homili, Khotbah, Santapan Sabda, Minggu Biasa 26, Renungan MInggu Biasa 26, Bernardus Raho
Subjects: 200 – Agama > 200 Agama > 202 Ajaran
Divisions: 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik
Depositing User: Bernardus Raho
Date Deposited: 13 Mar 2024 00:09
Last Modified: 13 Mar 2024 00:25
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2127

Actions (login required)

View Item View Item