Allah adalah Kasih - Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 24, 11 September 2022.

RAHO, Bernard (2022) Allah adalah Kasih - Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 24, 11 September 2022. [Video]

[img]
Preview
Video (Allah adalah Kasih - Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 24, 11 September 2022.)
maxresdefault.jpg - Published Version

Download (156kB) | Preview

Abstract

ALLAH ADALAH KASIH Leo Tolstoy – penulis terkenal Rusia – pernah bercerita tentang seorang pria yang selama hidupnya tidak pernah berbuat baik. Tetapi sebelum menghembuskan nafas terakhir dia menangis dan berdoa: “Tuhan ampunilah aku sebagaimana Engkau telah mengampuni pembunuh yang bertobat di atas salib”. Ketika tiba di gerbang surga, dia mengetuk pintu. Dari dalam gerbang itu Petrus bertanya: “Apakah yang telah engkau lakukan selama hidup di bumi?” Orang itu menjawab: “Tidak ada satu pun”. Lalu Petrus menutup pintu dan berkata: “Engkau tidak layak masuk dalam kerajaan surga”. Setelah berdiam sejenak orang itu memberanikan diri mengetuk pintu. Dari dalam gerbang dia melihat Raja Daud. “Siapakah engkau dan apakah yang engkau lakukan selama hidupmu di bumi?”, tanya Raja Daud. “Aku ini orang berdosa dan tidak pernah melakukan kebaikan selama hidup di bumi”, jawab orang itu. “Pergilah ke neraka! Engkau tidak punya tempat di sini”. Untuk ketiga kalinya, orang itu memberanikan diri mengetuk lagi pintu gerbang surga. Pintu terbuka pelan-pelan dan dia melihat Santo Yohanes, murid yang dikasihi Yesus. Yohanes bertanya: “Siapakah engkau dan apakah yang engkau lakukan di bumi?” Orang itu berkata: “Aku ini orang berdosa dan mengharapkan belas kasih Allah”. Tanpa bertanya, Yohanes memeluk orang itu dan membawanya masuk ke dalam surga”. ******** Gambaran Allah yang berbelas kasih, yang melupakan dosa-dosa manusia, dan tidak memperlakukan manusia berdasarkan perbuatannya digambarkan dengan sangat bagus dalam dua perumpamaan yang diceritakan oleh Yesus dalam Injil tadi yakni tentang domba yang hilang dan dirham yang hilang, dan kemudian dalam perumpamaan yang anak yang hilang. Kedua perumpamaan tadi dimulai dengan pertentangan antara pemungut cukai dan orang-orang berdosa di satu pihak dengan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat di pihak yang lain. Kelihatannya orang-orang berdosa lebih dekat dengan Yesus, sementara orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat mengeluh bahwa Yesus menerima dan bahkan makan bersama dengan orang-orang berdosa. Bagaimana Yesus menyikapi hal ini? Penginjil Lukas sebagaimana kita ketahui telah secara konsisten menunjukkan bahwa Yesus berpihak kepada orang-orang berdosa yang bertobat. “Demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” Hal itu ditunjukkan oleh Yesus ketika memanggil Lewi seorang pemungut cukai untuk menjadi murid-Nya atau ketika Yesus bertamu di rumah Zakheus. Ia bahkan membiarkan kaki-Nya diminyaki dengan minyak harum oleh seorang wanita berdosa ketika Yesus bertamu di rumah seorang Farisi. Dari kisah-kisah itu kita bisa melihat bahwa orang-orang berdosa mengalami transformasi atau perubahan di dalam hidupnya, sekalipun Yesus tidak mengadili atau menghukum mereka. Sementara itu, di pihak lain orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat mengeritik Yesus karena makan bersama dengan orang-orang berdosa. Setelah menunjukkan kontras antara pemungut cukai dan orang-orang berdosa dengan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, kita membaca perumpamaan tentang domba yang hilang dan dirham yang hilang seperti yang kita dengar dalam Injil hari ini. ********** Gembala dan perempuan di dalam perumpamaan Injil hri ini adalah gambaran Allah yang tidak cuma mencari orang-orang berdosa tetapi juga bergembira setelah menemukan mereka. Melalui kedua perumpamaan hari ini, Kitab Suci menunjukkan bahwa Allah kita adalah Allah yang maharahim dan berbelas kasih. Dia mendasarkan hubungannya dengan manusia dengan cinta yang tidak masuk akal. Kenyataan Allah yang demikian sama sekali tidak dimaksudkan supaya kita boleh hidup dalam dosa, melainkan supaya kita yang hidup dalam keadaan berdosa senantiasa mendekatkan diri dengan Allah karena Allah kita adalah Allah yang penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya. Tuhan memberkati kita. Amin.

Item Type: Video
Uncontrolled Keywords: Renungan Katolik, Renungan Inspiratif, Inspirasi Sabda, Homili Minggu, Khotbah Minggu, Santapan Sabda
Subjects: 200 – Agama > 200 Agama > 202 Ajaran
Divisions: 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik
Depositing User: Bernardus Raho
Date Deposited: 13 Mar 2024 00:09
Last Modified: 13 Mar 2024 00:27
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2125

Actions (login required)

View Item View Item