Bersikap Rendah Hati - Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 22, 28 Agustus 2022.

RAHO, Bernard (2022) Bersikap Rendah Hati - Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 22, 28 Agustus 2022. [Video]

[img]
Preview
Video (Bersikap Rendah Hati - Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 22, 28 Agustus 2022.)
maxresdefault.jpg - Published Version

Download (157kB) | Preview

Abstract

BERSIKAP RENDAH HATI ` Pernah diceritakan bahwa Albert Einstein biasa pergi dari suatu ke tempat yang lain untuk memberikan ceramah tentang teori yang baru ditemukannya yakni teori relativitas. Setelah mendengar penjelasan yang sama terus-menerus, maka pada suatu hari sopirnya meminta, “Tuan, apakah kita bisa menukar posisi? Tuan bertindak sebagai sopir sedangkan saya akan menjelaskan teori relativitas itu. Saya yakin bisa menjelaskan teori itu karena saya sudah berulang kali mendengarkan penjelasan teori tersebut.” Einstein pun tidak berkeberatan. Selama ceramah berlangsung dengan gampang sang sopir bisa menjelaskan teori relativitas Albert Einstein. Namun ketika ada sesi tanya-jawab, ada pertanyaan yang sulit dijawabnya. Beruntung, dia tidak kehabisan akal. Dengan tenang dia menjawab, pertanyaan Anda terlalu sederhana. Bahkan sopir saya bisa menjawab pertanyaan itu dengan gampang.” Lalu dia mempersilahkan sang ‘sopir’ Einstein menjawab pertanyaan itu. Tentu saja Albert Einstein dengan gampang menjawab pertanyaan itu. Albert Einstein memang selalu dikenal sebagai orang yang rendah hati. ********* Kerendahan hati merupakan salah satu keutamaan yang paling dasar dan paling penting dalam kehidupan kita sebagai manusia. Ada pepatah tua para leluhur kita yang mengatakan bahwa rahasia kekuatan air yang luar biasa ialah bahwa ia selalu mengalir ke tempat yang rendah. Air tidak bisa mengalir ke tempat yang tinggi dan tidak mempunyai kekuatan yang luar biasa kalau dia mengalir ke tempat yang tinggi. Tetapi dia akan mempunyai kekuatan yang luar biasa kalau dia mengalir ke tempat yang lebih rendah. Artinya kerendahan hati mempunyai kekuatan luar biasa yang bisa memengaruhi orang-orang lain. Bacaan-bacaan liturgi hari Minggu ini mengundang kita untuk selalu bersikap rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama. Dalam bacaan pertama yang diambil dari Kitab Putra Sirakh, kita mendengar: “Anakku, lakukanlah pekerjanmu dengan sopan, maka engkau akan disenangi. ... Semakin besar dirimu, hendaklah engkau semakin merendahkan dirimu, dan niscaya engkau akan mendapat karunia di hadapan Tuhan”. Kerendahan hati yang paling tulus ialah yang dihayati tanpa pamrih dan bukan untuk menonjolkan keutamaan diri sendiri. Tadi di dalam Injil Yesus mengatakan: “Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan. … Tetapi apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah” (Luk. 14:8-10). Yesus mengecam setiap kesombongan seperti yang telah dilakukan oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang selalu mencari tempat-tempat terdepan untuk dirinya sendiri. Sebaliknya Yesus selalu mengajarkan kerendahan hati kepada murid-murid-Nya. Kerendahan hati itu tidak cuma diajarkan-Nya, tetapi dipraktikkan-Nya. Meski Dia adalah Allah, namun Dia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani. ********** Injil hari ini mengajarkan kita untuk selalu bersikap rendah hati. Yesus sendiri telah menjadi contoh kita dalam kerendahan hati. Berulang kali Dia juga menyampaikan ajaran kepada para murid-Nya tentang pentingnya kerendah hati. Ketika para murid itu bertengkar tentang siapa yang terbesar di antara mereka, Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah mereka sambil berkata: “Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak layak masuk ke dalam Kerajaan Allah”. Atau ditempat lain Dia juga berkata: “ Barang siapa ingin menjadi terbesar di antara kamu, hendaknya dia menjadi pelayan sekalian orang”. Orang yang meninggikan dirinya akan direndahkan. Sebaliknya orang merendahkan dirinya akan ditinggikan. Kerendahan hati tidak membuat diri kita menjadi hina, melainkan akan membuat diri kita menjadi terhormat di depan mata orang lain. Karena itu kita hendak selalu bersikap rendah hati dan selalu sadar diri untuk lebih banyak menghormati orang lain dari pada menunggu untuk dihargai. Semoga berkat kekuatan yang kita terima melalui sakramen ini, kita akan dimampukan untuk menjadi kerendahan hati sebagai sikap dasar dalam kehidupan kita. Tuhan memberkati kita. Amen.

Item Type: Video
Uncontrolled Keywords: Renungan Inspiratif, Renungan Katolik, Homili, Khotbah, Inspirasi Sabda, MInggu Biasa 22, Bernardus Raho
Subjects: 200 – Agama > 200 Agama > 202 Ajaran
Divisions: 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik
Depositing User: Bernardus Raho
Date Deposited: 13 Mar 2024 00:09
Last Modified: 13 Mar 2024 00:28
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2123

Actions (login required)

View Item View Item