RAHO, Bernard (2022) Perihal Berdoa - Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 17, 24 Juli 2022. [Video]
|
Video (Perihal Berdoa - Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 17, 24 Juli 2022)
maxresdefault.jpg - Published Version Download (154kB) | Preview |
Abstract
PERIHAL BERDOA Pater Tony de Melo, pernah bercerita tentang seorang penyembah Wisnu yang setiap hari berdoa hanya meminta dan meminta. Pada suatu hari, dewa Wisnu berkata kepada orang itu: “Aku sudah bosan dengan doamu yang cuma meminta dan meminta saja. Sekarang, aku berikan engkau tiga kesempatan lagi dan sesudah itu aku tidak mau diganggu.” Karena itu pertimbangkanlah baik-baik apa yang harus kau minta. Tanpa ragu-ragu orang itu menyampaikan permintaan pertama. “Saya minta supaya istri saya meninggal agar saya dapat kawin dengan perempuan yang lebih baik.” Permintaannya dikabulkan dan istrinya meninggal. Ketika keluarga dan sahabat kenalan yang datang melayat dan menyebutkan keutamaan-keutamaan isterinya, orang itu mulai ragu-ragu. Akankah dia mendapat istri yang lebih baik? Dia tidak yakin. Tetapi dia masih mempunyai dua kesempatan. Sebagai permintaan kedua, dia memohon kepada Dewa Wisnu, supaya isterinya dihidupkan kembali. Permintaan itu dikabulkan dan isterinya hidup kembali seketika itu juga. Kini tinggal satu kesempatan lagi dan kali ini dia tidak boleh buat kesalahan karena dia tidak punya kesempatan untuk memperbaikinya. Karena itu, dia menanyai pendapat orang-orang tentang apa yang harus diminta. Beberapa orang menasihati dia supaya beroleh hidup yang tak dapat mati. Tetapi orang lain lagi memberitahukannya: “Apa artinya hidup terus kalau sakit-sakit?” “Kalau begitu mintalah kesehatan”, kata yang lain. “Tetapi apa artinya sehat kalau tidak punya uang?” “Kalau begitu, Anda minta supaya jadi kaya.” Tetapi orang-orang lain lagi memberitahukan, “Apa artinya kaya kalau tidak punya teman.” Tahun-tahun berlalu dan orang itu tidak bisa memutuskan apa yang harus dimintanya. Apakah ia minta umur panjang, kesehatan, kekayaan, atau kekuasaan? Akhirnya dia berkata kepada Dewa Wisnu: “Tolong katakan kepadaku, apa yang harus aku minta.” Dewa Wisnu tertawa terbahak-bahak mendengar kebingungan orang itu. Lalu dia menyampaikan: “Mintalah hati yang tahu bersyukur, tak peduli apa pun yang terjadi padamu.” ******** Sama seperti penyembah Wisnu tadi, para murid Yesus tidak tahu bagaimana harus berdoa atau apa yang harus diminta. Karena itu, ketika suatu kali mereka menyaksikan Yesus berdoa, mereka meminta Yesus supaya mengajari mereka bagaimana harus berdoa. “Tuhan, ajarilah kami berdoa.” Maka, Yesus pun mengajari mereka doa yang sangat terkenal itu, yakni Doa Bapa Kami. Doa Bapa Kami merupakan contoh yang baik untuk semua doa. Dalam doa itu, seorang murid Yesus haruslah pertama-tama menyapa Allah sebagai Bapa. Hubungan seorang murid Yesus dengan Allah adalah ibarat hubungan hubungan seorang anak dengan bapanya. Allah adalah Bapanya. Sebagai anak, hal pertama yang harus dimintanya adalah supaya Bapa dimuliakan dan kerajaan-Nya datang di atas muka bumi ini dan kehendak-Nya terlaksana. Para murid juga harus berdoa supaya Tuhan memberikan kepada mereka makanan yang secukupnya setiap hari. Permohonan ini perlu karena ada banyak orang yang lapar. Oleh sebab itu, setiap orang yang mendoakan ini harus juga ingat bahwa tidak setiap orang mendapat rezeki seperti itu. Doa ini mau mengajarkan para murid untuk ingat akan sesamanya dan mengingatkan para mereka bahwa rezeki tidak sepenuhnya bergantung pada kerja manusia, tetapi karena kemurahan Allah. Murid-murid juga harus berdoa memohon pengampunan atas dosa “sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami”. Pengampunan yang diberikan kepada sesama harus menjadi gerakan untuk memohon ampun atas dosa kita. Orang yang tidak bisa mengampuni mestinya tidak dapat memanjatkan doa ini. Demikianpun halnya dengan orang yang merasa diri tidak berdosa tidak pantas mendoakan doa Bapa Kami. Selanjutnya para murid itu berdoa supaya mereka tidak dibawa ke dalam pencobaan dan dan dibebaskan dari segala yang jahat. ******** Berdoa adalah suatu pekerjaan yang tidak gampang dilakukan bahkan oleh orang-orang yang menyebut dirinya kristiani. Kadang-kadang kita tidak tahu bukan hanya bagaimana harus berdoa, melainkan juga apa yang harus kita doakan. Soalnya, kita lebih sering meminta daripada bersyukur. Karena itu, seperti para murid, kita tetap berdoa, “Tuhan ajarilah kami berdoa!” Cara terbaik untuk tahu berdoa adalah dengan terus-menerus berdoa apa pun keadaan dan suasana hati kita. Selain itu mintalah kepada Tuhan sebuah hati yang tahu bersyukur apapun keadaan kita. Tuhan memberkati kita. Amin.
Item Type: | Video |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Renungan Inspiiratif, Renungan Katolik, Inspirasi Sabda, Khobtah, Homili, Minggi Biasa 24, Renungan |
Subjects: | 200 – Agama > 200 Agama > 202 Ajaran |
Divisions: | 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik |
Depositing User: | Bernardus Raho |
Date Deposited: | 13 Mar 2024 00:08 |
Last Modified: | 13 Mar 2024 00:33 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2118 |
Actions (login required)
View Item |