RAHO, Bernard (2022) Syalom - Salam Damai Sejahtera - Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 14, 3 Juli 2022. [Video]
Video (Syalom - Salam Damai Sejahtera - Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 14, 3 Juli 2022.)
maxresdefault.jpg - Published Version Download (157kB) |
Abstract
SYALOM – DAMAI SEJAHTERA Anda mungkin pernah mendengar ceritera tentang Helen Keller. Dia adalah seorang gadis yang buta, tuli, dan bisu sejak lahir. Namun demikian, Helen Keller adalah seorang yang berpendidikan tinggi dan dikagumi di seluruh dunia. Satu-satunya cara untuk berkomunikasi dengan dia ialah lewat sentuhan. Bagi dia, sentuhan adalah bahasa. Dari sentuhan itu dia kemudian belajar huruf –huruf braille, yakni huruf-huruf untuk orang buta. Berkat ketekunannya dan keuletan gurunya dia berhasil meraih gelar Sarjana Filsafat. Pada suatu malam, salah seorang temannya bertanya: “Nona Keller, jika Anda diperbolehkan untuk memiliki satu keinginan saja, apakah kira-kira keinginan Anda yang paling kuat pada saat ini?” Pertanyaan itu sedikit mengherankan karena Helen Keller adalah seorang buta, tuli, dan bisu. Tentu saja ia akan menjawab bahwa keinginannya yang paling besar adalah melihat, mendengar, dan berbicara. Tetapi di luar dugaan penanya, jawaban Helen Keller lain sama sekali. Ia menjawab: “Saya menginginkan perdamaian di atas muka bumi ini.” Sekalipun buta, tuli, dan bisu, ternyata hal yang paling didambakan oleh Helen Keller adalah damai sejahtera di atas muka bumi ini. ******** Salah satu pesan yang disampaikan Yesus kepada murid-murid-Nya sebagaimana diceriterakan di dalam Injil hari ini adalah menyampaikan damai sejahtera bagi penghuni rumah yang mereka masuki. Pesaan itu disampaikan Yesus ketika Dia mengutus tujuhpuluh orang murid-Nya untuk pergi berdua-dua ke desa-desa. Mereka diutus untuk mempersiapkan kedatangan-Nya dan juga untuk memberi kesaksian tentang Yesus. Itu sebabnya mereka diutus berdua-dua karena kesaksian dua orang lebih kuat daripada kesaksian satu orang. Sebelum menyampaikan pesan-pesan, Yesus memperingatkan mereka bahwa mereka tidak diutus ke dalam dunia yang akan menerima mereka dengan senang hati. Mereka akan menjadi seperti domba di tengah serigala. Penolakan di suatu desa di Samaria yang pernah mereka alami akan menjadi peringatan bagi mereka. Lalu, apa yang mereka harus lakukan? Pertama, walapun dunia tidak bersahabat, mereka harus datang sebagai seorang yang tidak memiliki apa-apa. Mereka tidak boleh melengkapi dirinya atau membela dirinya dengan uang atau harta. Mereka harus datang sebagai orang-orang sedehana yang perhatiannya tidak tertuju kepad materi. Mereka harus hidup bersama umat dan menjadi bagian umat. Mereka tidak boleh terpisah dari umat sebagai orang yang memiliki sesuatu. Kepercayaan dan penyerahan diri kepada Tuhan harus menjadi jiwa perutusan mereka. Kedua, ke manapun mereka pergi, mereka harus pergi dengan segera. Alasannya adalah karena mereka harus membawa damai: damai bagi rumah yang mreka masumi dan juga bagi seluruh masyarkat yang ada di sana. Andaikata di suatu rumah mereka ditolak, mereka harus pergi ke tempat lain sambil memperingatkan orang-orang yang ada di sana bahwa mereka menolak hal yang besar sekali yakni kerajaan Allah. Dampak dari penolakan ini akan sangat besat kemudian hari. Ketiga, para murid harus berangkat dengan segra karena mereka harus menyembuhkan orang sakit, menolong orang-orang yang menderita dan sekaliguna memberitakan kerajaan Allah sudah dekat. Dua hal ini tidak boleh dipisahkan. Para murid lalu pergi dan melaksanakan apa yang diperintahkan. Injil hari ini langsung melaporkan apa yang terjadi setelah mereka kembali dari perutusan itu. Mereka menceriterakan bahwa mereka sangat berbahagia dengan melihat apa yang kerjakan: roh jahat diusir, orang sakit disembuhkan, dan lain-lain. Yesus membenarkan laporan itu. Dia telah memberikan kekuatan kepada mereka untuk mengusir Iblis dan roh-roh jahat. Tetapi mereka harus lebih berbahagia lagi karena nama mereka telah di surga. ********* Apa pesan Injil hari ini untuk kita? Pertama, sebelum pergi, para murid harus berdoa dahulu. Mereka berdoa bukan untuk keberhasilan karya mereka tetapi supaya Tuhan berkenan mengirimkan lebih banyak pekerja lagi. Kesediaan untuk menjadi orang yang mempersiapkan kedatangan Yesus berasal dari Allah. Kedua, Yesus memberi perintah supaya murid-murid itu menyembuhkan orang-orang sakit. Itulah pekerjaan-Nya dan itu pulalah pekerjaan para murid yang mempersiapkan kedatangan-Nya. Ketiga, Yesus mengutus kita bukan untuk membangun hal-hal yang besar, melainkan untuk membawa damai sejahtera dan mengalahkan segala kekuasaan jahat. Hanya itu yang diharapkan Yesus. Semoga Tuhan memberkati. Amen.
Item Type: | Video |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Renungan, Inspirasi, Khotbah, Sari Firman, Minggu Biasa ke 14, Santapan Sabda, Renungan Inspiratif |
Subjects: | 200 – Agama > 200 Agama > 202 Ajaran |
Divisions: | 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik |
Depositing User: | Bernardus Raho |
Date Deposited: | 13 Mar 2024 00:07 |
Last Modified: | 13 Mar 2024 00:34 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2115 |
Actions (login required)
View Item |