RAHO, Bernard (2022) Terpujilah Tritunggal Mahakudus - Renungan Insipiratif Hari Raya Tritunggal Maha Kudus, 12 Juni 2022. [Video]
|
Video (Terpujilah Tritunggal Mahakudus - Renungan Insipiratif Hari Raya Tritunggal Maha Kudus, 12 Juni 2022)
maxresdefault.jpg - Published Version Download (171kB) | Preview |
Abstract
TERPUJILAH ENGKAU TRITUNGGAL MAHAKUDUS Ketika kapal seorang Uskup berlabuh di sebuah pulau terpencil selama kurang lebih sehari, ia nermaksud menggunakan hari itu sebaik-baiknya. Ia berjalan-jalan menyusuri pantai dan menjumpai tiga orang nelayan yang sedang memperbaiki pukat. Dalam bahasa Inggris yang sepotong-potong mereka menerangkan bahwa berabad-abad sebelumnya nenek moyang mereka telah dibaptis oleh para misionaris. “Kami adalah orang Kriten”, kata mereka sambil dengan bangga menunjukkan dada. Uskup itu amat terkesan. “Apakah kamu tahu doa Bapa Kami?”, tanya Bapak Uskup. Mereka menjawab: “Kami belum pernah mendengar doa semacam itu. Bapak uskup terkejut sekali dan berkata dalam hati: “Bagaimana mungkin mereka ini dapat menyebut dirinya Kristen kalau mereka tidak mengenal sesuatu yang begitu mendasar seperti doa Bapa Kami. Maka ia bertanya lagi, lantas, apa yang kamu ucapkan kalau kamu berdoa? Ketiga orang itu menjawab: “Kami memandang ke langit dan berdoa ’kami bertiga, Kamu bertiga kasihanilah kami’. Uskup merasa heran dengan doa yang ganjil itu. Maka pada hari itu ia mengajarkan mereka doa Bapa Kami. Sebelum meninggalkan tempat itu, Bapak Uskup menguji mereka dan merasa puas bahwa mereka bisa mendoakan Bapa Kami secara lengkap. Beberapa bulan kemudian kapal Bapak Uskup kembali melewati pulau itu. Ketiga orang itu tiba-tiba muncul di situ lagi. Mereka senang sekali dan berkata: ”Bapak Uskup, kami senang sekali bisa bertemu dengan Bapak Uskup lagi. Kami dengar kapal Bapak uskup datang sehingga kami buru-buru kemari. Tetapi Bapak Uskup bertanya kepada mereka: “Apakah kamu masih ingat doa yang saya ajarkan?” Mereka menjawab: “Bapak Uskup, kami sungguh-sungguh menyesal. Kami sudah lupa doa yang bagus itu. Ajarilah kami sekali lagi doa itu. Mendengar itu, Bapak uskup sedikit kecewa, tetapi kemudian dia berkata: ”Sudahlah, pulang saja dan setiap kali kamu berdoa katakan saja, ‘kami bertiga, Kamu bertiga, kasihanilah kami”. *********** Hari ini, kita merayakan Pesta Tritunggal Mahakudus, suatu misteri yang tidak terlalu gampang dimengerti. Kebenaran tentang Allah Tritunggal merupakan satu misteri atau rahasia yang sulit terselami. Ketika orang berbicara tentang misteri, hal itu sama sekali tidak berarti bahwa ia tidak tahu tentang apa-apa mengenai kebenaran tersebut. Hanya saja keterbatasan akal budi kita membuat kita tidak bisa memahami kebenaran itu secara sempurna. Namun hal itu tidak berarti bahwa kita tidak tahu apa-apa tentang hal itu. Ada orang yang berpikir tentang Allah Tritunggal di dalam istilah fungsi yang berbeda-beda. Allah adalah satu di dalam hakekat, tetapi mempunyai fungsi yang berbeda-beda di dalam berelasi dengan manusia. Dalam hubungan dengan fungsi yang berbeda-beda itu, orang membuat analogi atau perbandingan dengan seorang ayah di dalam keluarga. Seorang ayah di dalam keluarga adalah tetap satu dan sama walaupun ia menjalani fungsi yang berbeda-beda seperti suami untuk isterinya, ayah untuk anak-anaknya, dan rekan kerja untuk isterinya yang sama-sama pegawai negeri. Hal yang sama bisa dikatakan tentang Allah Tritunggal. Allah adalah satu dan sama. Tetapi dalam berhubungan dengan manusia, ia hadir dalam tiga Pribadi, yakni Bapa, Putera, dan RohKudus dengan fungsi yang berbeda-beda. Bapa adalah Pencipta. Peran Bapa sebagai Pencipta tetap berlangsung sepanjang masa dalam setiap karya penciptaan baru. Putera adalah Penebus yang karyanya masih tetap nampak dalam usaha karya pembebasan manusia dari pelbagai dosa. Roh Kudus yang berasal dari Bapa dan Putera bertugas melanjutkan karya Kristus di dunia. Oleh sebab itu, kita bisa mengatakan bahwa di dalam DiriNya, Allah adalah Satu, tetapi dalam hubungan keluar, Dia Berpribadi Tiga, ******** Pada pesta Tritunggal Mahakudus ini, marilah kita meneladani kesatuan Trinitaris yang ada di dalam Tritunggal baik di dalam kehidupan berkeluarga, maupun di dalam komunitas-komunitas basis dan di dalam masyarakat luas. Ke dalam, kita bersatu sebagai pengikut-pengikut Kristus atau sebagai keluarga, tetapi keluar, kita bisa menjalani tugas atau peran yang berbeda-beda. Marilah kita bersyukur kepada Bapa yang telah menciptakan kita dan Putera yang menebus kita dan Allah Roh Kudus yang senantiasa melimpahi kita dengan anugerah-anugerahnya. Semoga Allah Tritunggal Mahakudus: Bapa, Putera, dan Roh Kudus memberkati kita semua. Amen.
Item Type: | Video |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Renungan Inspiratif, Homili Katolik, Renungan Katolik, Tritunggal Mahakudus, Khorbat Katolik, Inspirasi Sabda |
Subjects: | 200 – Agama > 200 Agama > 202 Ajaran |
Divisions: | 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik |
Depositing User: | Bernardus Raho |
Date Deposited: | 13 Mar 2024 00:06 |
Last Modified: | 13 Mar 2024 00:36 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2112 |
Actions (login required)
View Item |