RAHO, Bernard (2023) Misi Perutusan Yesus - Renungan Inspiratf Minggu Biasa Ketiga, 23 Januari 2023. [Video]
|
Video (Misi Perutusan Yesus - Renungan Inspiratf Minggu Biasa Ketiga, 23 Januari 3023.)
maxresdefault.jpg - Published Version Download (158kB) | Preview |
Abstract
TUGAS PERUTUSAN YESUS Ketika seorang pejabat publik dilantik dan menyampaikan pidato pelantikannya, maka mata semua orang pasti tertuju kepadanya. Mereka mau tahu apa yang akan disampaikannya dan apa akan yang dilakukannya selama menjadi pejabat publik beberapa tahun ke depan. Para pendukung dan pemuja mungkin memuji dan bertepuk tangan selama pidato berlangsung. Sebaliknya para lawan politik mungkin akan mencemooh dan memperhatikan kelemahan-kelemahan selama dia berbicara dan melakukan tugasnya ke depan. Demikian pun seorang Imam Baru atau seorang religius yang baru ditahbisakan atau berkaul kekal ketika merayakan Misa Perdana atau Misa Syukur Kaul kekal atau ketika menyampaikan kata sambutan pada waktu dia merayakan misa perdana atau Misa syukur. Umat akan memperhatikan bagaimana mereka akan memaknai motto yang biasanya terpampang pada baliho di belakang altar. Mata orang pasti tertuju kepada mereka dan mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut mereka. Mungkin ada yang terkagum-kagum dengan apa yang disampaikan, tetapi barangkali ada juga orang yang mendengar perasaan ragu atau skeptis. ********* Hal seperti itu terjadi juga dalam Injil hari ini ketika Yesus menyampaikan visi atau motto hidup-Nya di sinagoga di Nazareth. Mata semua orang teruju kepada-Nya dan mendengar setiap kata yang keluar dari mulut-Nya. “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi aku untuk menyampaikan Kabar Baik kepada orang-orang miskin … dan memberitakan pembebasam kepada orang-orang tawanan, penglihatan bagi orang buta; untuk membebaskan orang-orang yang tertindas; untuk memberitakan bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang”. Inilah visi Yesus. Ini adalah motto hidup-Nya. Sebagai seorang anak kecil dan remaja Yesus pasti sudah biasa beribadat di kampung halamannya di Nazareth. Tetapi kemunculan-Nya pada hari itu menarik perhatian banyak orang sekampungnya karena baru pada waktu itu itu Yesus menyatakan identitas diri-Nya, tentang siapakah Dia sebenarnya. Hal itu terjadi itu ketika Dia tampil untuk membacakan Kitab Suci. Pada waktu itu, Dia membaca nas kitab suci yang diambil dari Yes. 61:1-2a, tetapi tidak dikutip secara lengkap dan melanjutkannya dengan membaca Yes. 58:6b. Yes 61:1-2a berbunyi: “Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untu kenyampaikan kabar baik kepada orang-orang yang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara”. Sedangkan Yes. 58: 6b berbunyi: “supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk”. Hal itu berarti bahwa Yesus tidak membaca teks kitab suci Yesaya itu secara berurutan melainkan dengan bolak-balik karena Dia tentu ingin menyampaikan pesan khusus. Pesan khusus yang mau disampaikan oleh Yesus dengan mengambil inspirasi dari kedua teks dari Nabi Yesaya itu adalah tentang perutusan seorang nabi. Di dalam dua teks tersebut Nabi Yesaya mengatakan bahwa Roh Tuhan ada padanya. Tuhan telah mengurapi dia dan mengutus dia untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang yang tertindas dan susah hidupnya, membebaskan orang-orang yang tertawan dan terkurung, membuat melihat orang yang buta, berjalan orang yang timpang, membuat sehat orang-orang yang sakit, serta memberitakan bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang. Tahun rahmat Tuhan berarti tahun yobel di mana orang-orang mengalami pembebasan secara paripurna. ******** Sepanjang hidup-Nya dan dalam seluruh karya-Nya, Yesus telah mewujudkan motto hidup atau visi hidup-Nya itu. Dia adalah seorang Guru dan Tabib ilahi yang mengajar sambil berbuat baik. Sebagai Guru Dia mengajarkan nilai-nilai yang harus dipegang teguh oleh para pengikut-Nya yakni mengasihi Allah dan sesama manusia, berlaku adil terhadap orang lain, melayani satu sama lain dalam semangat kerendahan hati, jangan melakukan kepada orang lain apa yang kau tidak suka orang lain perbuat terhadapmu, saling mengampuni dan memaafkan, tidak menyimpan dendam, berbelaskasih kepada orang-orang yang susah dan menderita. Dan sebagai Tabib ilahi, Dia telah menyembuhkan orang sakit, membuat melihat orang yang buta, berdiri orang yang lumpuh, menahirkan orang-orang kusta, bahkan menghidupkan orang-orang mati. Sebagai pengikut-pengikut-Nya yang setia, kita pun diharapkan mencontohi Yesus Sang Guru dan Tabib ilahi dengan terus-menerus melakukan perbuatan-perbuatan baik kepada semua orang melampaui batas-batas suku, ras, dan agama. Tuhan memberkati kita. Amen.
Item Type: | Video |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Renungan, Inspiratif, Inspsirasi, Katolik, Minggu Biasa ke 3, Khotbah, Inspirasi Sabda, Bernardus Raho |
Subjects: | 200 – Agama > 200 Agama > 202 Ajaran |
Divisions: | 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik |
Depositing User: | Bernardus Raho |
Date Deposited: | 13 Mar 2024 00:02 |
Last Modified: | 13 Mar 2024 00:48 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2093 |
Actions (login required)
View Item |