Maria adalah Bunda Allah - Renungan Inspiratif -Tahun Baru Maria Bunda Allah, 01 Januri 2022.

RAHO, Bernard (2023) Maria adalah Bunda Allah - Renungan Inspiratif -Tahun Baru Maria Bunda Allah, 01 Januri 2022. [Video]

[img]
Preview
Video (Maria adalah Bunda Allah - Renungan Inspiratif -Tahun Baru Maria Bunda Allah, 01 Januri 2022.)
maxresdefault.jpg - Published Version

Download (167kB) | Preview

Abstract

MARIA BUNDA ALLAH BUNDA PENYELAMAT KITA Dalam suatu perjalanan dengan kapal laut, Isaak yang Katolik bertemu dengan Faustus, yang merupakan anggota salah sekte Kristen. Keduanya berdebat tentang agama khususnya tentang penghormatan kepada Bunda Maria dan orang kudus. Setelah lama berdebat, akhirnya Isaak berkata kepada Faustus, “Apabila selama di bumi ini engkau tidak memanggil Nama Maria dalam doa, kelak engkau juga tidak bisa memanggil Nama Maria pada waktu Pengadilan Terakhir.” Dengan tangkas Faustus menjawab, “Saya tidak membutuhkan Maria. Yang saya butuhkan adalah Kristus.” Perjalanan dilanjutkan. Tiba-tiba angin topan menghantam kapal itu. Keduanya mati dan jiwa mereka dibawa oleh malaikat menghadap Pengadilan Terakhir. Isaak dipanggil pertama. Dosa-dosanya dibacakan di depan hakim dan dia dijatuhi hukuman seratus tahun di Api Penyucian. Ketika keputusan hendak dibacakan, Bunda Maria duduk di samping Isaak. Bunda Maria meminta kepada Sang Hakim yakni Yesus Putera-Nya untuk membebaskan Isaak dari siksaan Api Penyucian karena dia mempunyai devosi khusus kepadanya. Sang Hakim itu berkata, “Apa yang engkau kehendaki Aku perbuat bagimu Ibu?” Maria menjawab, “Tolong bebaskan Isaak dari Api Penyucian karena selama hidupnya dia telah berdoa meminta bantuan saya.” Yesus pun menjawab, “Ibu, saya tidak berdaya kalau engkau yang meminta. Karena itu, biarkanlah Si Isaak itu masuk surga.” Faustus tersentak dengan keputusan itu. Ketika tiba gilirannya untuk mempertanggung-jawabkan kehidupannya di bumi ini, ternyata dia juga dijatuhi hukuman ratusan tahun di Api Penyucian. Dia protes dan berkata kepada Sang Hakim, “Yang Mulia, saya membutuhkan seorang Penasehat hukum untuk membela perkara saya.” Yesus menjawab, “Boleh, tetapi di surga ini hanya ada satu Pembela dan dia itu adalah Ibu saya.” “Apakah saya boleh meminta dia hadir di sini?”, tanya Faustus. “Tentu saja boleh”, kata Sang Hakim kepadanya. Faustus bergembira sekali. Tetapi anehnya, ketika dia berusaha memanggil Nama Maria, lidahnya menjadi kaku. Dia mencoba dan mencoba lagi, tetapi tidak berhasil. Akhirnya dia teringat kata-kata Isaak, “Jika engkau tidak mampu menyebut Nama Maria di bumi ini, engkau tidak akan mampu menyebut namanya pada waktu Pengadilan Terakhir.” Akhirnya Faustus dihukum ratusan tahun di Api Penyucian. ************ Salah satu hal yang membedakan kita dari kelompok-kelompok kristen lainnya adalah devosi kepada Bunda Maria. Orang-orang Katolik mempunyai devosi khusus kepada Bunda Maria sedangkan kelompok-kelompok lain tidak. Gereja memiliki beberapa perayaan khusus untuk menghormati Bunda Maria, sedangkan kelompok-kelompok Kristen lainnya tidak. Salah satu pesta untuk menghormati Maria adalah pesta Maria Bunda Allah setiap tanggal 1 Januari. Gelar Maria sebagai Bunda Allah Theotokos telah diberikan oleh Para Bapak Gereja pada waktu Konsili Chalcedon abad ke 4 sesudah Masehi. Gelar Bunda Allah itu didasarkan pada kenyataan bahwa Yesus yang dilahirkannya itu adalah sungguh-sungguh Allah dan sungguh manusia. Gelar Maria Bunda Allah itu diakui oleh Gereja Katolik dan Orthodox dan tidak dikenal dalam Gereja-gereja yang muncul kemudian walaupun Martin Luther sendiri dan John Zwingli menerima gelar Maria sebagai Bunda Allah sebagaimana telah ditetapkan dalam Konsili Chalcedon. Pertanyaannya adalah Mengapa Pesta Maria Bunda Allah ditempatkan pada awal tahun baru yakni pada tanggal 1 Januari? Alasannya karena dalam memasuki tahun yang baru kita akan mengalami banyak ketidak-pastian. Dalam menjelajahi ketidak-pastian selama Tahun Baru ini, Gereja memberikan kepada kita pesta Maria Bunda Allah. Pesta Bunda Maria ditempatkan pada awal tahun karena Bunda Maria adalah seorang wanita yang berjalan dalam iman. Dalam menjelajahi banyak ketidak-pastian di dalam pelbagai peristiwa hidupnya Bunda Maria selalu mengandalkan iman dan penyerahan diri kepada Tuhan. Dia selalu mengulangi fiatnya: “Jadilah padaku menurut perkataan-Mu”. ************ Dengan menempatkan Maria di depan kita pada hari pertama tahun baru, Gereja mengajak kita supaya seperti Maria, kita hendaknya memiliki iman yang teguh dalam memasuki tahun baru yang mungkin serba tidak pasti ini. Hanya iman yang sanggup memberikan kepastian di dalam banyak ketidak-pastian hidup selama tahun yang baru ini. Tuhan memberkati kita. Amen.

Item Type: Video
Uncontrolled Keywords: Tahun Baru, Renungan, Renungan Inspiratif, Renungan Katolik, katolik, Inspirasi Sabda, Santapan Sabda, Khotbah Tahun Baru
Subjects: 200 – Agama > 200 Agama > 202 Ajaran
Divisions: 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik
Depositing User: Bernardus Raho
Date Deposited: 13 Mar 2024 00:02
Last Modified: 13 Mar 2024 00:47
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2089

Actions (login required)

View Item View Item