Korelasi Peribahasa Neka Behas Neho Kena, Neka Koas Neho Kota Pada Masyarakat Manggarai Dengan Sila Ketiga Pancasila

JAGOM, Bonifasius and JUHANI, Sefrianus (2023) Korelasi Peribahasa Neka Behas Neho Kena, Neka Koas Neho Kota Pada Masyarakat Manggarai Dengan Sila Ketiga Pancasila. Equilibrium: Jurnal Pendidikan, 11 (1).

[img] Text
9224

Download (62kB)

Abstract

Penelitian ini bermaksud menguraikan makna peribahasa lisan atau ungkapan (go’et) “neka behas neho kena, neka koas neho kota” dalam budaya Manggarai dan kaitannya dengan sila Persatuan Indonesia. Tulisan ini bertujuan menggali keterkaitan antara peribahasa lokal Manggarai dengan upaya penghayatan nilai-nilai persatuan, yang dalam situasi tertentu kerap kali terancam oleh upaya-upaya perpecahan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu dengan mewawancara beberapa informan kunci untuk mengetahui secara mendalam mengenai makna go’et-go’et dalam budaya Manggarai. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya korelasi antara peribahasa dalam budaya Manggarai dengan nilai persatuan yang termaktub dalam sila ketiga Pancasaila. Korelasinya adalah bahwa sama seperti Sila Persatuan Indonesia dalam Pancasila yang lahir dari kesadaran bangsa, peribahasa yang menyuarakan tentang persatuan dalam budaya Manggarai juga sesungguhnya lahir dari kesadaran akan pentingnya semangat persatuan dalam realitas konkret orang Manggarai. Nilai persatuan yang termuat dalam ungkapan tersebut merupakan bagian dari mutiara bangsa yang mengejawantah dalam sila ketiga Pancasila, yakni “Persatuan Indonesia”. Ungkapan atau Go’et tersebut memiliki fungsi mengikat tali persaudaraan yang putus, memperkuat rasa persaudaraan dan sebagai upaya menjaga persatua dalam menghadapi persoalan yang dapat memecah-belah kesatuan. Fondasi nilai persatuan yang dihayati oleh bangsa Indonesia saat ini, bukan serta merta lahir sejak dirumuskannya Pancasila sebagai dasar negara. Semanga persatuan telah dihayati jauh sebelum dirumuskannya Pancasila. Dengan kata lain, sila persatuan dalam sila ketiga pancasila merupakan buah refleksi dari kebijaksanaan lokal yang telah dihayati dalam berbagai budaya lokal di Indonesia. Sila Persatuan dalam perspektif ungkapan “neka behas neho kena, neka koas neho kota” merupakan pagar (‘kena’/ ‘kota’) untuk melindungi dan menjaga bangsa Indonesia dari segala upaya dan tindakan yang dapat memecah-belah bangsa.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Korelasi; Peribahasa; Masyarakat Manggarai; Persatuan; Indonesia
Subjects: 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 306 Kultur, ilmu budaya, kebudayaan dan lembaga-lembaga, institusi
400 – Bahasa (Bahasa Indonesia dikelas 499) > 400 Bahasa > 400 Bahasa
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Fransiskus Xaverius Sabu
Date Deposited: 10 Jul 2023 00:01
Last Modified: 10 Jul 2023 00:01
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/1687

Actions (login required)

View Item View Item