URAN, Silverius Tio (2022) Ritual Parau Boi Mayarakat Namaweka dalam Hubungan dengan Pemberkatan dan Peletakan Batu Pertama dalam Gereja Katolik. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.
Text
Silverius Tio Uran_Abstraksi.pdf Download (472kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (642kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (684kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (754kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (696kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (522kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (25MB) |
Abstract
Penulisan karya ilimiah ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan dan menjelaskan ritual Parau Boi masyarakat Namaweka, desa Nubamado, (2) mendeskripsikan dan menjelaskan ritus pemberkatan dan peletakan batu pertama pembangunan rumah dalam Gereja Katolik, (3) menjelaskan hubungan ritual Parau Boi dalam budaya orang Namaweka dengan ritus peletakan batu pertama dalam Gereja Katolik. Metode penulisan yang dipakai adalah metode penelitian kualitatif dengan mengumpulkan data-data melalui studi kepustakaan dan metode wawancara. Penulis membahas karya ilmiah ini secara analitis- deskriptif. Upacara peletakan batu pertama pada pembangunan rumah merupakan simbol pengokohan dasar rumah. Upacara peletakan batu pertama menjadi tanda kehadiran dan keterlibatan leluhur dan Allah sebagai Wujud Tertinggi. Upacara peletakan batu pertama dilakukan melalui Ritual Parau Boi dan juga melalui pemberkatan dan peletakan batu pertama dalam Gereja Katolik. Upacara ini menunjukkan intimitas antara yang transenden dan imanen. Pada dasarnya, upacara peletakan batu pertama dipahami sebagai upacara peletakan dasar dan pembebasan lahan dari kuasa kejahatan. Dalam Gereja katolik, upacara pemberkatan dan peletakan batu pertama dimaknai sebagai campur tangan Allah dalam pembangunan rumah dan menjadikan Yesus sebagai batu penjuru. Sama halnya dengan ritual Parau Boi, masyarakat meyakini bahwa leluhur turut ambil bagian dan menjadi dasar dalam membangun rumah. Perbedaan dan persamaan keduanya menampilkan substansi iman dan budaya. Kebudayaan merupakan hasil dari produk masyarakat dan bersifat imanen di dalam kehidupan masyarakat. Iman memiliki dimensi rohani yang mendalam karena berhubungan dengan subjek transenden.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 265 Sakramen dan ritual lain dalam Kristen 300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mr Fransiskus Xaverius Sabu |
Date Deposited: | 28 May 2022 01:40 |
Last Modified: | 08 May 2024 01:43 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/1273 |
Actions (login required)
View Item |