SERAN, Yasintus Vitalis Bria (2020) Peran Pendidikan Katolik Di SMK Swasta Bina Karya Larantuka Dalam Terang Gravissimum Educationis Dan Implikasinya Terhadap Perkembangan Iman Siswa. Masters thesis, STFK Ledalero.
Text
Yasintus Vitalis Bria Seran, PDF.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Pendidikan menjadi sebuah kebutuhan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan berperan mencerdaskan manusia tidak hanya dalam segi intelektual melainkan juga dalam segi kepribadian manusia itu sendiri. Untuk mencapai sebuah bentuk pendidikan yang utuh, maka kedua aspek baik intelektual maupun kepribadian haruslah berjalan seimbang. Terkadang muncul kenyataan bahwa pendidikan iman dan karakter menjadi satu segi yang luput dari perhatian para pelaku pendidik atau sebuah lembaga pendidikan. Pendidikan iman dan karakter seperti nilai budi pekerti dan kerohanian haruslah menjadi bagian utuh dari sebuah pendidikan, terutama dalam Lembaga-lembaga Pendidikan yang bernafaskan nilai-nilai agama. Penulis mencoba melihat aspek pendidikan iman dan karakter, khususnya pendidikan Katolik dalam lembaga pendidikan yang bernafaskan kekatolikan. Penulis memilih SMK Swasta Bina Karya Larantuka sebagai locus penelitian. SMK Bina Karya Larantuka yang sekarang dikenal luas, adalah sebuah lembaga pendidikan yang antara tahun 1960-1970 merupakan sekolah Teknik, yang dikelola oleh Yayasan Persekolahan Umat Katolik Keuskupan Larantuka (YAPERSUKTIM). Serikat Sabda Allah (SVD) secara resmi mengambil alih dan mengelola lembaga pendidikan ini pada tahun 1986. Sebagai sekolah Katolik, pendidikan Katolik dalam lembaga pendidikan SMK Bina Karya Larantuka seharusnya menjadi satu ciri khas dari nilai-nilai pendidikannya. Tujuan dari penelitian dan tulisan ini antara lain: pertama, melihat bagaimana pendidikan Katolik dijalankan dan diterapkan dalam lembaga pendidikan SMK Bina Karya Larantuka sesuai dengan arahan Gereja, khususnya dalam dokumen Gravissimum Educationis. Kedua, melihat bagaimana peran lembaga pendidikan dan pendidik atau guru dalam menjalankan tugas-tugas terkait dengan Pendidikan Katolik bagi para siswa. Ketiga, melihat bagaimana pendidikan Katolik yang dijalankan dalam lembaga pendidikan SMK Bina Karya. Apakah telah mempengaruhi perkembangan iman siswa? Akhirnya melalui tulisan ini, penulis mencoba memberikan gambaran tentang bagaimana lembaga pendidikan SMK Bina Karya Larantuka menerapkan nilai-nilai Katolik dalam seluruh proses pendidikan yang ada. Beberapa hal utama yang dibahas dalam tulisan berdasarkan hasil penelitian penulis, antara lain: pertama, dokumen Gravissimum Educationis memberikan arahan yang jelas bahwa Pendidikan Kristen tidak hanya bertujuan pendewasaan pribadi manusia, tetapi juga menghayati hidup mereka sebagai manusia baru dan bertugas untuk mendukung perubahan dunia menurut tata nilai Kristiani. Untuk mengakomodasi tujuan ini, lembaga pendidikan SMK Bina Karya menjadikan pendidikan karakter seperti budi pekerti dan agama sebagai salah satu tujuan utama dalam proses pendidikan di lembaga ini. Visi dan misi dari lembaga pendidikan ini, secara jelas menunjukkan bahwa yang mau dicapai dalam proses pendidikan adalah manusia yang utuh dalam nilai-nilai intelektual, karakter dan juga nilai-nilai iman. Sebagai sebuah lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan Serikat Sabda Allah (SVD), nilai-nilai pendidikan Katolik dalam lembaga pendidikan ini bersifat misioner yang berarti terbuka dalam dialog profetis. Kedua, peran lembaga pendidikan dan pelaku pendidikan dalam hal ini para guru. Kehadiran lembaga pendidikan serta para pendidik tentunya memiliki peran yang sangat penting dalam penerapan nilai-nilai pendidikan Katolik di lembaga SMK Bina Karya Larantuka. Dokumen Gravissimum Educationis maupun Konstitusi Serikat Sabda Allah (SVD), sama-sama menekankan pentingnya kompetensi seorang pendidik. Pada lembaga ini bisa dilihat bahwa sebagian besar guru atau pendidik diberikan persyaratan tertentu sesuai aturan pemerintah agar mencapai standar yang ditetapkan bagi seorang guru. Kompetensi seorang pendidik sangat berpengaruh pada penerapan nilai-nilai pendidikan itu sendiri. Seorang guru seharusnya tidak hanya berkualitas secara intelektual, tetapi juga berkualitas dalam hal iman dan kepribadian. Beberapa guru menjelaskan bahwa siswa tidak hanya mengikuti pelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah melalui kurikulum yang ada, tetapi juga belajar dari apa yang dicontohkan oleh para guru. Ketiga, nilai-nilai Kristiani yang ditanamkan dalam lembaga pendidikan SMK Bina Karya Larantuka. Lembaga sekolah ataupun para guru harus menjalankan pendidikan sesuai dengan visi dan misi yang ada. Berdasarkan visi dan misi sekolah, kehadiran pendidik berperan untuk menciptakan pendidikan yang berjiwa Katolik, yang antara lain mengembangkan kemampuan intelektual dan bakat siswa, menyelenggarakan pendidikan yang dialog profetis, membantu siswa mencapai potensi diri lewat pendidikan iman dan karakter dan menciptakan iklim persaudaraan dalam pendidikan. Semua peran ini berusaha ditanamkan lewat berbagai bentuk kegiatan seperti; pelajaran wajib kurikulum yang terlaksana di dalam kelas maupun di tempat praktek (bengkel), kegiatan pengembangan bakat, serta kegiatan-kegiatan rohani seperti ret-ret dan rekoleksi. Keempat, tantangan dan peluang pendidikan Katolik pada lembaga SMK Bina Karya Larantuka. Ada beberapa tantangan yang penulis temukan sehubungan dengan penerapan pendidikan iman dan karakter pada lembaga ini, antara lain; inkonsistensi pelaksanaan kegiatan-kegiatan rohani, kurangnya evaluasi bersama dari pihak sekolah dan yayasan, kurangnya kerja sama antara pihak sekolah, orang tua dan alumni, kemajemukan karakter siswa dan sikap indisipliner dari para pendidik dan juga peserta didik. Penulis juga melihat beberapa peluang yang bias dibuat untuk membantu penerapan pendidikan Katolik yang lebih efektif, antara lain pemanfaatan media informasi dan teknologi, katekese yang berkelanjutan dan pendidikan nilai-nilai budaya. Pada akhirnya, sekolah-sekolah Katolik, dalam konteks ini SMK Bina Karya Larantuka harus tetap memperhatikan tujuan pendidikan Katolik seperti yang telah dikatakan dalam dokumen GE. Bahwa, tujuan pendidikan dalam arti sesungguhnya ialah, untuk mencapai pembentukan manusia dalam segala aspek. Dengan demikian, pendidikan Katolik harus mengarah kepada pembentukan pribadi manusia secara utuh, baik dari segi fisik, ketrampilan, iman, moral dan intelektual. Dengan itu, peserta didik dapat menjadi manusia yang bertanggung jawab, beriman, toleran, berkarakter luhur, terampil dan setia pada setiap tugas dan tanggung jawab yang diemban. Kontek SMK Bina Karya Larantuka sebagai sekolah Katolik yang berada dalam naungan Serikat Sabda Allah (SVD), telah memainkan peran yang cukup baik dalam hal pendidikan iman dan karakter bagi para peserta didik. Melalui para pendidik, sekolah telah berusaha mengimplementasikan nilai-nilai kekatolikan seperti yang dibicarakan dalam dokumen GE dan juga konstitusi SVD. Segala usaha untuk mendidik para siswa adalah sebuah tujuan yang mulia. Karena dengan demikian keutuhan mereka sebagai manusia dapat terwujud dan mereka dapat menampilkan diri sebagai insan-insan pendidikan yang beriman dan berkarakter baik.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pendidikan Katolik, Gravissimum Educationis, implikasi, dan iman siswa. |
Subjects: | 200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 262 Eklesiologi 300 – Ilmu Sosial > 370 Pendidikan > 370 Pendidikan |
Divisions: | 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik |
Depositing User: | Mr Floribertus Herichis Wanto Tapo |
Date Deposited: | 20 Oct 2020 00:59 |
Last Modified: | 19 Dec 2022 02:00 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/86 |
Actions (login required)
View Item |