Sikap Gereja Katolik Atas Masalah Tambang Di Lembata Yang Mengancam Lingkungan Hidup

BATA, Francesco Bogdan M. (2021) Sikap Gereja Katolik Atas Masalah Tambang Di Lembata Yang Mengancam Lingkungan Hidup. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.

[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
BAB IV - DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (2MB)

Abstract

Karya ilmiah ini merupakan upaya penulis untuk mengetahui dan memahami sikap Gereja Katolik atas masalah tambang di Lembata. Sebagai sebuah studi ilmiah, karya ilmiah ini mencoba menelisik lebih jauh tanggapan Gereja melalui dokumen-dokumennya atas problem yang dialami masyarakat Lembata. Metode penelitian yang dipakai dalam penulisan karya ilmiah ini adalah analisis deskriptif kritis. Selain itu, penelitian ini juga mengandalkan penggalian informasi melalui metode wawancara terhadap beberapa tokoh yang terlibat langsung dalam persoalan tambang ini. Dalam kenyataan, pelegalan aktivitas tambang identik dengan janji palsu akan kesejahteraan, kekerasan dan pelanggaran keadilan. Izin usaha pertambangan yang diberikan pemerintah daerah Lembata sesungguhnya telah menyebabkan konflik sosial. Pada dasarnya, masyarakat Lembata di sekitar lingkar tambang telah menolak kebijakan pemerintah yang memberikan izin pertambangan. Hal ini terjadi karena tambang adalah aktivitas menggali kekayaan alam dan menyebabkan kerusakan lingkungan seperti kerusakan hutan, kerusakan lahan dan pencemaran air. Kerusakan yang diakibatkan oleh aktivitas tambang itu membawa penderitaan tersendiri bagi masyarakat Lembata, sebab sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai petani. Problemnya adalah kendatipun masyarakat menolak kehadiran tambang, pemerintah daerah tetap konsisten melakukan aktivitas pertambangan tersebut sebagai upaya menambah pendapatan daerah. Gereja lokal yang secara kodrati terpanggil untuk memberi perhatian terhadap krisis kemanusiaan tergerak untuk menanggapi masalah tambang ini dan memilih terlibat bersama masyarakat Lembata untuk mengatasi masalah tersebut. Pada titik ini, penulis berusaha mengungkapkan bahwa tolak tambang sebagai sikap Gereja lokal. Sikap penolakan Gereja lokal tampak dalam keterlibatan komisi JPIC dan sejumlah imam sedekenat Lembata yang mendampingi masyarakat Lembata menolak tambang. Keterlibatan ini merupakan sikap solider Gereja yang terdorong oleh semangat kasih Kristus yang menjelma menjadi manusia dan menebus dosa umat manusia. Keterlibatan Gereja lokal adalah upaya menyelamatkan keutuhan ciptaan dari kerusakan lingkungan akibat tambang dan memperjuangkan keadilan masyarakat Lembata. Keterlibatan Gereja lokal dilihat sebagai dukungan kepada masyarakat Lembata agar tetap teguh berpegang pada komitmen untuk menolak aktivitas tambang di Lembata. Sikap Gereja ini adalah bentuk kepedulian terhadap kaum kecil yang akan mengalami penderitaan oleh karena aktivitas tambang. Keterlibatan Gereja bukan atas motivasi untuk mencari popularitas melainkan terutama karena perhatian yang dalam pada misi kemanusiaan (humanity), keadilan (justice) dan keutuhan ciptaan (integration of creation) yang berlandaskan cinta kasih.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Sikap Gereja Katolik, Tambang, Lembata, Lingkungan Hidup
Subjects: 200 – Agama > 230 Teologi Kristen > 230 Agama Kristen, Teologi Kristen
300 – Ilmu Sosial > 360 Permasalahan dan kesejahteraan sosial > 363 Masalah dan layanan, kesejahteraan sosial lainnya
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Fransiskus Xaverius Sabu
Date Deposited: 27 May 2021 02:17
Last Modified: 18 Nov 2022 08:38
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/777

Actions (login required)

View Item View Item