SOI, Samuel Jacob Megu (2021) Membaca Teori Eudaimonia Aristoteles dalam Konteks Pembentukan Woe-woe pada Masyakat Adat Warikeo. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.
Text
ABSTRAK.pdf Download (2MB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (278kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (339kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (315kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (290kB) |
|
Text
BAB V - DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (239kB) |
Abstract
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menjelaskan pemikiran Aristoteles tentang eudaimonia dalam konteks pembentukan woe-woe pada masyarakat adat Warikeo. Jenis penelitian yang dipakai adalah deskriptif kualitatif. Objek kajian dalam penelitian ini adalah teori eudaimonia Aristoteles yang dibaca dalam konteks pembentukan woe-woe pada masyarakat adat Warikeo. Objek kajian ini sekaligus menjadi data penelitian. Wujud data penelitian ini adalah kata, frasa, klausa dan kalimat. Sumber data penelitian adalah dokumen tertulis dan narasumber. Untuk mendapatkan data dari dokumen tertulis, penulis menggunakan metode kepustakaan, sedangkan untuk mendapatkan data dari narasumber, penulis melakukan wawancara kepada para tetua adat dalam masyarakat adat Warikeo. Wawancara yang digunakan adalah wawancara semiterstruktur. Dalam pelaksanaan wawancara semiterstruktur naraumber diminta pendapat dan ide-ide untuk menemukan masalah secara lebih terbuka. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan teori eudaimonia Aristoteles dapat dibaca dalam konteks pembentukan woe-woe pada masyarakat adat Warikeo. Dalam konteks pembentukan masyarakat adat Warikeo, teori eudaimonia Aristoteles dibaca dalam upaya woe-woe pada masyarakat adat untuk bertahan hidup dengan menyatukan telos dan hidup sesuai kebijaksanaan-kebijaksanaan adat. Upaya masyarakat adat dalam woe-woe tersebut tampak dalam enam hal. Pertama, menyamakan telos dan mengonstruksi persatuan woe-woe. Pembentukan woe-woe didasarkan pada kesamaan telos (tujuan) hidup masyarakat adat Warikeo. Kedua, mengarahkan woe-woe kepada kebaikan hidup komunal sebagai finalitas. Telos atau tujuan hidup yang dimiliki oleh masyarakat adat dalam woe-woe yang telah disatukan terarah pada kebaikan hidup komunal. Ketiga, mencapai eudaimonia (kebahagiaan) dalam praxis masyarakat adat. Eudaimonia dicapai saat masyarakat adat mengaktualisasikan diri dalam kerja dan upaya mempertahankan kesejateraan hidup komunal masyarakat adat sebagai realisasi kodrat manusia yang merupakan makhluk pekerja atau homo faber. Keempat, menemukan kebenaran (theoria) dalam ebu nusi dan Dewa zeta Nitu Zale. Kontemplasi mengantar manusia pada penemuan akan kebenaran demi mencapai eudaimonia jiwa. Dalam woe-woe pada masyarakat adat Warikeo kontemplasi bermakna mendekatkan diri pada ebu nusi dan Dewa zeta Nitu zale yang dikenal sebagai Terang (meko) yang menyinari manusia dan menghantar manusia pada kebenaran. Kelima, menghayati kebijaksanaan teoretis (sophia) dalam po gege dan pata dela pada masyarakat adat Warikeo. Po gege dikenal masyarakat adat Warikeo sebagai peribahasa adat yang mengisyaratkan suatu pemahaman tentang kebaikan hidup, sedangkan pata dela merupakan sebuah pepatah adat dan berisi wejangan-wejangan yang sarat makna. Po gege dan pata dela menjadi sophia masyarakat adat. Keenam, mengamalkan phronesis dalam nabhe dan ma’e masyarakat adat Warikeo. Nabhe dibahasakan sebagai sebuah teguran langsung dalam masyarakat adat yang mengarahakan segenap masyarakat untuk berlaku baik, sedangkan ma’e merupakan larangan-larangan adat yang mengatur batasan kelakuan masyarakat adat. Nabhe dan ma’e menjadi phronesis atau kebijaksanaan praktis dalam masyarakat adat.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Eudaimonia, Aristoteles, woe-woe, telos, masyarakat adat. |
Subjects: | 100 - Filsafat dan Psikologi > 170 Etika dan filsafat moral > 172 Etika politik 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 305 Kelompok-kelompok sosial 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 306 Kultur, ilmu budaya, kebudayaan dan lembaga-lembaga, institusi 300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mr Fransiskus Xaverius Sabu |
Date Deposited: | 30 Apr 2021 05:14 |
Last Modified: | 02 Dec 2022 01:21 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/690 |
Actions (login required)
View Item |