Relevansi Pendidikan Multikultural Dalam Usaha Menyikapi Islamisme Radikal

SOTER, Alfonsus (2020) Relevansi Pendidikan Multikultural Dalam Usaha Menyikapi Islamisme Radikal. Undergraduate thesis, STFK Ledalero.

[img] Text
Alfonsus Soter.pdf
Restricted to Registered users only

Download (775kB)

Abstract

Islamisme radikal adalah sebuah ideologi politik. Sebagai ideologi politik, Islamisme radikal lahir dari kondisi krisis kepercayaan terhadap modernitas. Islamisme radikal tampil sebagai ideologi baru yang menawarkan jalan keluar dan penyelesaian tuntas terhadap kegagalan idealisme modernitas. Selain itu Islamisme radikal juga muncul dari sikap anti-Barat yang disebabkan oleh pengalaman pahit di bawah imperialisme dan kolonialisme. Di samping itu kegagalan kapitalisme dan penggantinya Marxisme yang diusung negara Barat sebagai ideologi-ideologi yang menjamin terbentuknya masyarakat dunia yang bahagia dan sejahtera memberi peluang tersendiri bagi munculnya Islamisme sebagai ideologi alternatif. Islamisme radikal memantapkan posisinya dengan memberi warna keagamaan kepada dirinya. Dalam konteks ini agama Islam dieksploitasi demi tujuan dan kepentingan ideologi politik. Dengan ungkapan lain dalam Islamisme radikal sebenarnya terjadi religiosasi ideologi atau ideologisasi agama. Religiosasi ideologi atau ideologisasi agama dalam Islamisme menjadi berbahaya karena agenda dan tujuannya adalah memperjuangkan moralisasi politik berdasarkan keunggulan moral agama Islam yang selanjutnya penerimaan dan ketaatan mutlak atasnya dipaksakan kepada semua masyarakat yang sejatinya ditandai oleh pluralitas pandangan dan cara hidup. Berbeda dengan Islamisme radikal yang menjadi ancaman nyata bagi masyarakat multikultural, untuk konteks Indonesia terdapat gagasan Islam Nusantara. Islam Nusantara adalah promosi Islam yang sudah berakulturasi dengan budaya Nusantara dan mengambil dari padanya nilai-nilai positif ekspresi keislaman. Atau dapat dikatakan bahwa Islam Nusantara adalah promosi ekspresi Islam yang dihayati umat Islam di Nusantara yang mengaksentuasikan keharmonisan, kedamaian, perasaan cinta Tanah Air, toleransi, dan moderasi. Berhadapan dengan realitas Islamisme radikal sebagai ancaman nyata bagi masyarakat multikultural, sudah barang tentu diperlukan suatu langkah dan gerakan perlawanan yang mesti diambil. Namun langkah yang diambl bukan dengan jalan kekerasan dan menggunakan pedang, melainkan dengan cara yang strategis dan sistematis. Cara yang dimaksud adalah melalui pendekatan pendidikan multikultural. Sebagai suatu gerakan untuk memperjuangkan nilai kesetaraan, keadilan sosial, dan demokrasi, pedagogi multikultural dianggap mampu menyikapi Islamisme radikal dengan perannya sebagai strategi dan fasilitator budaya untuk menciptakan kesetaraan kultural dengan memanfaatkan nilai-nilai (kearifan lokal dan nilai-nilai dari luar), akal budi (pikiran, sikap, gagasan), tradisi, sejarah, dan karya budaya yang mengarah pada penguatan karakter bangsa. Selain itu, pendidikan multikultural juga adalah media penting untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi deliberatif dan melatih peserta didik sedini mungkin untuk saling belajar dan menerima perbedaan di antara mereka. Lewat pedagogi multikultural proses saling belajar intersubjektif bukan terutama untuk mencapai konsensus rasional di antara mereka, melainkan yang terpenting baik pendidik maupun peserta didik dalam diskursus mampu mengetahui dan memahami bagaimana mitra dialog mereka bisa sampai pada pandangan dan nilai-nilai yang mereka pegang. Dengan pedagogi multikultural juga terjadi penguatan aspek persona manusia. Ini karena dalam membangun communion, yang menjadi kata kunci dari pedagogi multikultural adalah kooperasi. Melalui semangat kooperatif pendididik dan peserta didik dimampukan untuk terus belajar dan mendapatkan dukungan dan pengetahuan baru dari orang lain demi mencapai keutuhan dan kebutuhan diri mereka secara autentik tanpa mengorbankan identitas eksistensial-komunal mereka yang khas.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Islamisme radikal, pendidikan multikultural, Islam Nusantara, modernitas, strategi budaya, demokrasi deliberatif
Subjects: 200 – Agama > 290 Agama lainnya > 297 Agama Islam, Bab-isme dan keyakinan Bahai
300 – Ilmu Sosial > 320 Ilmu politik > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan)
300 – Ilmu Sosial > 370 Pendidikan > 370 Pendidikan
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Floribertus Herichis Wanto Tapo
Date Deposited: 17 Oct 2020 01:23
Last Modified: 22 Dec 2022 05:03
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/67

Actions (login required)

View Item View Item