LANGGU, Charlos Yustino Dennis (2022) Makna Gereja sebagai Communio dalam Lukisan The Last Supper Karya Leonardo da Vinci. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.
Text
Charlos Yustino Dennis Langgu_Abstraksi.pdf Download (204kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (426kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (99kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (206kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (140kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (246kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (84kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA-LAMPIRAN.pdf Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk (1)menemukan makna Gereja sebagai communio dalam lukisan The Last Supper karya Leonardo da Vinci, dan (2) sebagai sebuah persyaratan wajib akademis untuk memperoleh gelar Sarjana Filsafat setelah mengikuti kuliah filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero. Metode yang digunakan penulis ialah metode analisis data sekunder. Penulis mengkaji dan mendalami pelbagai literatur yang membahas makna Gereja sebagai communio dan lukisan The Last Supper karya Leonardo da Vinci. Lukisan The Last Supper adalah sebuah karya seni yang tidak hanya menampilkan nilai estetis melainkan juga mengkristalisasi nilai-nilai luhur tentang Gereja sebagai communio .Gereja sebagai communio dipanggil untuk mempersatukan sesama di tengah faktum dunia yang cenderung menutup diri terhadap perbedaan. Gereja harus menjadi wadah yang mengartikulasikan hubungan mesra Allah Trinitas dalam hidup konkrit. Selain itu, Gereja juga harus ‘membuka tangan’ untuk mengundang semua orang bergabung dalam meja perjamuan Tubuh dan Darah Kristus. Gereja harus menjadi tempat bersama yang memberi ruang untuk menciptakan intimitas dan melawan segala jenis tendensi ekslusivisme yang tengah menguasai dunia dewasa ini. Gereja juga mesti menjadi sakramen yang membawa semua orang ke dalam keadaan selamat dan bahagia, sebagai tanda kehadiran Kerajaan Allah dalam communio Gereja Allah. Lukisan sebagai sebuah karya seni menyuguhkan alternatif kondisi kesadaran eksistensi yang memicu lahirnya introspeksi terhadap kompleksitas realitas. Karya seni mengkristalisasikan kondisi-kondisi kemanusiaan dalam kategori ruang dan waktu dengan menggunakan teknik-teknik, dan berbagai unsur visual tertentu. Karya seni bukan sekadar karya imajinatif untuk menciptakan keindahan semata, tetapi juga sebagai instrumen untuk menggali nilai-nilai moral religius. Karya seni mengungkapkan nilai-nilai keagamaan secara simbolik maupun representational. Peristiwa tentang perjamuan terakhir Yesus pada prinsipnya telah menjadi peristiwa historis dalam perkembangan dan pertumbuhan Gereja. Lukisan The Last Supper tidak hanya menampakkan peristiwa perjamuan, ekspresi para murid yang sangat realistis, atau seni tiga dimensi yang sangat teliti, melainkan juga mengedepankan problematika yang dihadapi Gereja melalui semua unsur visual dan non visualnya. Unsur-unsur yang ditampilkan pada dasarnya mengangkat nilai-nilai communio atau persekutuan. Perspektif Leonardo terhadap peristiwa ini turut memengaruhi imajinasi orang yang melihatnya untuk menyadari kembali pentingnya asas Gereja sebagai persekutuan umat beriman
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Persekutuan, Gereja, Communio, Lukisan, Gereja sebagai Communio. |
Subjects: | 200 – Agama > 230 Teologi Kristen > 230 Agama Kristen, Teologi Kristen 700 - Seni dan Rekreasi > 750 Seni lukis > 750 Seni lukis dan lukisan |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mr Fransiskus Xaverius Sabu |
Date Deposited: | 04 Jun 2022 04:01 |
Last Modified: | 07 May 2024 00:52 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/1299 |
Actions (login required)
View Item |