SOGE, Oktovianus Ediwisius Plaja (2022) Citra Manusia dalam Puisi “Aku” dan “Doa” Karya Chairil Anwar. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.
Text
Oktovianus E. P. Soge_Abstraksi.pdf Download (354kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (392kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (672kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (664kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (22kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (138kB) |
Abstract
Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan gambaran diri manusia yang dilukiskan Chairil Anwar dalam dua puisinya yang berjudul Aku dan Doa, (2) mendeskripsikan biografi Chairil Anwar yang di dalam riwayat proses kreatifnya memiliki pengaruh besar di dalam kesusastraan Indonesia, dan (3) mendeskripsikan arti dan karakteristik puisi serta analisis struktural. Metode yang dipakai penulis ialah deskriptif kualitatif. Penulis menganalisis data berupa teks puisi yaitu puisi Aku dan Doa karya Chairil Anwar. Penulis menggunakan beberapa buku apresiasi sastra, antologi puisi Chairil Anwar, dan beberapa kajian ilmiah seputar puisi, analisis struktural, dan beberapa buku yang membahas tema manusia. Bacaan-bacaan itu membantu penulis mengkaji puisi lewat analisis struktural dan lebih dari itu mencoba melampaui teks untuk menemukan makna eksistensial tentang manusia yang terlukis dalam dua puisi itu. Analisis struktural dan pembacaan penulis atas dua teks puisi itu berusaha menyingkapkan makna diri manusia yang direpresentasikan oleh puisi Aku dan Doa. Puisi Aku menampilkan gambaran diri soliter. Corak ini tampak dalam subjektivitas dan individualitas manusia. Manusia adalah makhluk yang bersendiri, memiliki partikularitas, otonomi diri, dan kebebasan. Manusia yang soliter menunjukkan diri sebagai subjek yang otonom dan sadar diri. Subjek aku dalam puisi itu memperlihatkan karakter manusia yang sanggup bersendiri dan tak butuh sedu sedan dari orang lain. Subjek aku mencintai hidup sehingga biar peluru menembus kulitku/aku tetap meradang menerjang. Secara lebih berani dengan vitalitas yang besar aku menyatakan ingin hidup seribu tahun. Sedangkan dalam puisi Doa gambaran diri yang diperoleh ialah manusia yang religius. Manusia yang religius berdoa, menyapa Tuhan secara mendalam di dalam keheningan. Corak religius menunjukkan citra manusia yang beriman dan beragama. Lebih dari itu manusia sanggup mengembangkan spiritualitas dan pada dasarnya kesadaran transendental memungkinkan religiusitas manusia bertumbuh. Dua puisi itu memiliki kandungan makna tekstual dan makna eksistensial. Dua puisi itu bukan hanya sebuah teks kosong atau hanya berupa struktur tanda yang semata-mata hanya bahasa teks, melainkan konteks estetis yang bermakna filosofis dan eksistensial yang menyediakan ruang refleksi bagi manusia. Puisi adalah medan makna tempat manusia bercermin diri dan memahami jati dirinya. Puisi Aku dan Doa karya Chairil Anwar menyediakan jawaban terbuka bagi refleksi pembaca atau atas dirinya dan dunianya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Puisi, analisis struktural, citra manusia yang soliter, citra manusia yang religius |
Subjects: | 800 – Kesusastraan (Kesusastraan Indonesia dikelas 899) > 800 Kesusastraan, retorika, dan kritikan > 800 Kesusastraan (belles-lettres) dan retorika |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mr Fransiskus Xaverius Sabu |
Date Deposited: | 06 May 2022 00:58 |
Last Modified: | 08 May 2024 00:52 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/1194 |
Actions (login required)
View Item |