FAHIK, Rudolf Timoteus R. (2021) Katekese Makna Tarian Bidu Dalam Liturgi Untuk Memperdalam Pemahaman dan Penghayatan Iman Umat Paroki St. Yohanes Rasul Webriamata. Masters thesis, IFTK Ledalero.
Text
ABSTRAK.pdf Download (984kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Repository staff only Download (339kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (448kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (498kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (473kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (110kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (246kB) |
Abstract
Tulisan ini disusun dalam rumusan masalah utama yakni bagaimana katekese tentang tarian bidu dalam liturgi mempengaruhi pengetahuan dan penghayatan iman umat paroki St. Yohanes Rasul Webriamata.Tujuan utama dari tulisan ini adalah untuk melihat sejauh mana katekese tentang tarian bidu dalam liturgi dapat meningkatkan pemahaman dan penghayatan iman umat paroki St. Yohanes Rasul Webriamata. Obyek yang diteliti adalah tarian tradisional bidu dan palaksanaan katekese khususnya katekese liturgi. Subyek penelitian adalah umat paroki St. Yohanes Rasul Webriamata dan agen pastoral dalam hal ini pastor paroki dan para katekis. Metode yang dipakai dalam penelitian atau tulisan ini adalah metode observasi partisipatoris. Sumber utama penelitian berasal dari wawancara, diskusi kelompok terfokus (FGD) dan pengamatan langsung di lokasi penelitian. Sumber sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dan penelitian-penelitian terdahulu yang terkait dengan tema penelitian. Manfaat dari penelitian ini antara lain: Pertama, untuk memberikan informasi dan dimensi baru bagi karya pastoral Gereja dalam pelaksanaan kateketese terutama dalam bidang katekese liturgi. Kedua, melalui tulisan ini, umat atau masyarakat Webriamata bisa semakin memahami nilai-nilai iman dari tarian bidu dalam liturgi, sekaligus menambah penghayatan iman umat. Liturgi dewasa ini dijalankan dalam penyesuaian dengan unsur-unsur budaya atau yang disebut inkulturasi liturgi. Salah satu bentuk budaya yang sering ditampilkan dalam perayaan liturgi adalah tarian tradisional. Hal ini berlaku juga dalam paroki St. Yohanes Rasul Webriamata di mana dalam perayaan-perayaan besar Gereja sering ditampilkan tarian tradisional bidu. Umat Paroki Webriamata yang berbudaya Wesei Wehali menggunakan tarian bidu untuk mengungkapkan kegembiraan, persembahan dan pujian syukur, kepada wujud tertinggi atau para bangsawan. Tarian bidu yang ditarikan dalam perayaan liturgi mempunya makna yang telah disesuaikan. Makna dan nilai tradisional disesuaikan dengan makna perayaan liturgi yakni iman akan Allah Tritunggal. Penyesuaian makna ini harus dipahami sekaligus dihayati oleh umat paroki Webriamata sebagai orang Kristen. Pendidikan iman tentang makna penggunaan tarian bidu dalam liturgi dapat dijalankan melalui katekese. Salah satu tugas katekese dalam pendidikan iman adalah pendidikan liturgi. Katekese berfungsi untuk mengajarkan arti dari perayaan-perayaan liturgi demi tercapaianya keterlibatan yang sadar dan aktif dari umat (PUK 85). Katekese dapat mendidik umat paroki Webriamata untuk memahami penggunaan tarian bidu dalam liturgi sehingga umat mampu menghayati iman secara lebih baik. Pentingnya Katekese tarian bidu dapat dilihat dalam tiga hal. Pertama, realitas paroki St. Yohanes Rasul Webriamata menunjukkan bahwa pelaksanaan katekese liturgi masih sangat kurang. Kedua, karena liturgi adalah perayaan penuh simbol seperti adanya penggunaan tarian bidu, maka pendidikan liturgi menjadi penting untuk memberi pemahaman yang baik kepada umat. Ketiga, pemahaman umat yang berbeda tentang penggunaan tarian bidu dalam liturgi. Katekese tarian bidu dapat dilakukan dengan memberi pemahaman mengenai unsur pembentuk, makna dan fungsi tarian bidu dari kaca mata iman Kristen. Katekese dapat menjelaskan bahwa gerak tarian bidu adalah gerakan seluruh umat yang satu dan sama untuk memuji Allah dalam liturgi. Katekese dapat menjelaskan bahwa pengungkapan syukur pujian, persembahan dan permohonan yang secara tradisional ditujukan kepada wujud tertinggi diubah kepada pengungkapan yang tertuju kepada Allah Tritunggal. Katekese juga dapat menjelaskan bahwa tarian bidu sebagai identitas umat Webriamata, menyatukan mereka dalam persaudaraan satu iman untuk memuji dan memuliakan Allah dalam perayaan liturgi. Dengan demikian, umat dapat dipersiapkan dalam pemahaman yang sama untuk mengikuti perayaan liturgi sekaligus membawa pemahaman itu kepada penghayatan hidup sehari-hari.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tarian bidu, Katekese, Perayaan Liturgi dan Paroki St. Yohanes Rasul Webriamata. |
Subjects: | 200 – Agama > 200 Agama > 200 Agama 200 – Agama > 200 Agama > 207 Misi dan pendidikan agama 200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 266 Misi Kristiani, misi Kristen 200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 268 Pendidikan agama Kristen, pengajaran agama Kristen |
Divisions: | 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik |
Depositing User: | Mr Perpus Ledalero |
Date Deposited: | 30 Sep 2021 00:58 |
Last Modified: | 22 Nov 2022 07:03 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/996 |
Actions (login required)
View Item |