NANDOS, Philipus Ardi (2021) Revitalisasi Spiritualitas Pelayanan Para Pelayan Pastoral KBG Berdasarkan Metafora Paulus Dalam 2 Timotius 2:1-7 Di Paroki Salib Suci Kloangrotat Keuskupan Maumere. Masters thesis, IFTK Ledalero.
Text
ABSTRAK.pdf Download (819kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (471kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (520kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (635kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (522kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (536kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (329kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (450kB) |
Abstract
Konsili vatikan II (1962-1965) membawa angin segar perubahan dalam kehidupan Gereja. Peran tunggal dan dominasi kaum klerus di dalam Gereja pelan-pelan pudar. Kaum awam yang merupakan bagian dari Gereja memiliki tugas dan tanggungjawab di dalam pertumbuhan dan perkembangan Gereja. Hal ini menegaskan bahwa Gereja bukan hanya semata-mata dibawa tugas dan tanggungjawab para klerus atau kaum tertabis. Kaum awam dengan kapasitas dan kemampuannya dipanggil untuk terlibat secara aktif di dalam kehidupan Gereja. Komunitas Basis Gerejawi (KBG) sebagai sel Gereja yang pertama dan utama adalah salah satu kesempatan kaum awam untuk terlibat di dalam mengemban misi Allah. Dengan demikian, kolaborasi dan kerjasama sebagai partner antara kaum klerus dengan kaum awam sangat diperlukan di dalam mengemban misi yang satu dan sama yaitu demi Kerajaan Allah. Hal ini pula yang terjadi di Paroki Salib Suci Kloangrotat. Kaum awam melibatkan diri sebagai pelayan pastoral di KBG. KBG merupakan locus dan focus pelayanan para pelayan pastoral melayani Tuhan dalam diri umat. Hal ini merupakan inti panggilan kaum awam di dalam kehidupan menggereja. Tentu, dalam mengemban tugas untuk melayani umat di KBG, para pelayan pastoral memiliki dinamika dan mengalami berbagai persoalan. Hal itu nampak nyata dalam realitas yang terjadi di Paroki Salib Suci Kloangrotat. Ada banyak hal positif yang dialami dan dilakukan oleh para pelayan pastoral KBG selama ini, diantaranya; kaum perempuan mendominasi sebagai pelayan pastoral, pelayan pastoral didominasi oleh orang yang sudah menikah, pelayan pastoral sungguh-sungguh menjalankan tiga tugas Yesus yaitu sebagai imam, nabi dan raja, dan terlibat dalam berbagai persoalan sosial di tengah umat. Hal-hal ini tentu merupakan suatu pencapaian yang patut diapresiasi kepada pelayan pastoral di dalam melayani sesama di KBG. Di sisi lain, sepak terjang para pelayan pastoral KBG di Paroki Salib Suci Kloangrotat memiliki berbagai kekurangan atau kelemahan. Itu nyata dalam beberapa hal berikut; kurangnya kemampuan untuk memimpin, strategi kepemimpinan yang masih lemah,lemahnya pengorbanan dan kreativitas yang masih lemah. Berbagai kelemahan ini harus diperhatikan untuk diperbaiki demi terciptanya kualitas pelayanan yang sejati di tengah umat. Sebab ini semua sangat bergantung pada penghayatan spiritualitas dalam diri pelayan pastoral KBG. Spiritualitas itu sendiri mencakup sikap dan semangat berani serta rela hati menerima panggilan Allah sebagai anggota Gereja, menerima perutusan untuk mengembangkan Gereja dan mewartakan kabar baik bagi masyarakat dan dunia dewasa ini. Hal itu semua bisa terwujud ketika mendalami dan mengaktualiasikan ketiga metafora Paulus dalam 2 Timotius 2:1-7. Paulus telah membentuk dan juga merevitalisasi spiritualitas pelayanan dari Timotius dalam tugasnya di tengah umat. Tindakan yang sama juga ditujuakan kepada para pelayan pastoral di KBG paroki Salib Suci Kloangrotat. Metafora sebagai prajurit mengajak sekaligus menekankan kepada para pelayan pastoral KBG untuk selalu semangat, siap sedia untuk berjuang dan rela berkorban demi melayani Gereja. Selanjutnya, metafora sebagai olahragawan mengajak para pelayan pastoral untuk selalu peka terhadap berbagai situasi dan kondisi hidup umat KBG, berjuang bersama umat dalam mencapai visi dan misi di dalam KBG Kemudian, metafora sebagai petani mengajak dan meneguhkan para pelayan pastoral KBG untuk setia dengan tugas sebagai pelayan, rela berkorban demi sesama yang dilayani meski memiliki banyak tantangan dan kesulitan. Ketiga metafora yang sudah dihayati oleh Timotius ini sejatinya diperdalam dan dihayati pula oleh para pelayan pastoral KBG di paroki Salib Suci Kloangrotat demi menjadi penjadi pelayan pastoral yang handal, beriman dan membebaskan dalam terang Sabda Allah. Semuanya ini demi pelayanan total kepada umat yang dilayani. Dengan demikian, menghidupi ketiga metafora Paulus dalam 2 Tomotius 2:1-7 bagi para pelayan pastoral pastoral KBG paroki Salib Kloangrotat merupakan suatu upaya dalam merevitalisasi spiritualitas pelayanan di tengah umat. Pada akhirnya, pelayanan para pelayan pastoral KBG sungguh-sungguh dijiwai oleh suatu spiritualitas pastoral yang mengandung arti bahwa sikap dan unsur-unsur pelayanan Yesus mesti disertai, dipupuk dan dikembangkan terus menerus oleh pelayan pastoral agar karya pastoral berhasil dengan baik.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 200 – Agama > 220 Alkitab > 227 Epistola, surat-surat Rasul 200 – Agama > 250 Orde-orde keagamaan dan Gereja setempat > 254 Pengurusan jemaat, administrasi Paroki |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mr Perpus Ledalero |
Date Deposited: | 30 Sep 2021 00:55 |
Last Modified: | 30 Nov 2022 02:46 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/995 |
Actions (login required)
View Item |