Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dan Proses Anulasi Perkawinan (Studi Kasus di Tribunal Perkawinan Keuskupan Maumere)

KLAU, Engelbertus Frederik Ariesto (2020) Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dan Proses Anulasi Perkawinan (Studi Kasus di Tribunal Perkawinan Keuskupan Maumere). Masters thesis, STFK Ledalero.

[img] Text
Full Tesis Engelbertus F. A. Klau 18.806.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk satu (1) membedah realitas kekerasan dalam rumah tangga di keuskupan Maumere dan (2) mencari titik temu kekerasan rumah tangga di satu sisi dan anulasi perkawinan di sisi yang lain. Penelitian ini berusaha mencari kemungkinan, apakah kekerasan dalam rumah tangga dapat menjadi caput nulitatis dalam proses anulasi perkawinan. Metode yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan juga kualitatif dan studi. Objek yang diteliti adalah unsur-unsur yang menyebabkan cacat konsensus perkawinan yang membuat perkawinan tersebut tidak sah atau dalam proses anulasi perkawinan dinyatakan tidak pernah ada sejak dari awal. Wujud data yang dikumpulkan adalah jumlah kasus kekerasan dalam rumah tangga yang ditangani oleh Lembaga Truk dari tahun 2017 hingga 2019 dan faktor pemicu kekerasan dalam rumah tangga. Dihadirkan pula hasil Wawancara dengan ibu Maria Hendrika Hungan mengenai akibat dari kekerasan dalam rumah tangga dan hasil wawancara dengan ibu Maria Dewi Lestari Bara mengenai akibat bagi dirinya yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, pertama, kekerasan dalam rumah tangga adalah realitas destruktif yang mengacaukan kesucian, martabat dan tujuan perkawinan kepada kesejahteraan suami-istri (bonum coniugum). Hal ini karena akibat yang ditimbulkan baik fisik maupun psikis bagi para korban. Sebab-sebab dari kekerasan pun beragam, mulai dari budaya patriarki, konstruksi gender, beban ekonomi, perselingkuhan, hingga penyakit psikis. Dalam konteks keuskupan Maumere masalah kekerasan rumah tangga menjadi realitas pastoral yang sering dijumpai. Kedua, kekerasan dalam rumah tangga jika dikaitan dengan proses anulasi perkawinan, maka dapat ditemukan titik temu sesuai hasil penelitian ini. Titik temu tersebut adalah kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi setelah perkawinan diteguhkan atau matrimonium in facto esse tidak dapat menjadi caput nulitatis. Ketiga, kekerasan dalam rumah tangga dapat menjadi caput nulitatis sejauh kekerasan tersebut sudah ada sebelum perkawinan diteguhkan. Proses penelusuran akar kekerasan sebelum perkawinan diteguhkan itu bertujuan untuk mencari bukti apakah telah terjadi tindakan kekerasan yang menyebabkan salah satu pihak mengalami ketakutan dan terpaksa untuk menikah. Dalam hal ini, jika terbukti adanya kekerasan tersebut, maka telah terjadi defectus consensus dengan caput nulitatis vis et metus (Paksaan dan ketakutan besar) seturut ketentuan kan. 1103. Untuk membuktikan argumentasi tersebut diihadirkan tiga kasus yang telah memiliki keputusan definitif mengenai nulitas perkawinan mereka. Dalam ketiga kasus tersebut telah terbukti adanya kekerasan yang terjadi sebelum perkawinan diteguhkan. Akhirnya dapat diafirmasi kebenarannya mengenai hipotesis yang dibuat pada bab satu bahwa kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi setelah perkawinan diteguhkan tidak dapat caput nulitatis dan kekerasan yang terjadi sebelum perkawinan dapat menjadi menyebabkan ketakutan dan keterpaksaan untuk menikah yang membuat terjadinya cacat konsensus.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Perkawinan, Anulasi Perkawinan, Tribunal Perkawinan, Caput nulitatis.
Subjects: 200 – Agama > 240 Moral Kristen dan teologi peribadatan > 249 Kehidupan keluarga dalam ajaran Kristiani
200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 262 Eklesiologi
Divisions: 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik
Depositing User: Mr Fransiskus Xaverius Sabu
Date Deposited: 20 Oct 2020 03:11
Last Modified: 09 Dec 2022 02:32
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/89

Actions (login required)

View Item View Item