Hubungan Demokrasi Liberal dan Kapitalisme: Tinjauan Kritis The End of History and the Last Man Francis Fukuyama

FERNANDEZ, Ignasius Apriles (2021) Hubungan Demokrasi Liberal dan Kapitalisme: Tinjauan Kritis The End of History and the Last Man Francis Fukuyama. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.

[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (607kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (601kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (486kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (702kB)
[img] Text
BAB V - DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (460kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk (1) mengkaji arti demokrasi liberal dalam pemikiran Fukuyama, (2) menjelaskan latar belakang filosofis penerapan demokrasi liberal yang dalam pemikiran Fukuyama disebut sebagai akhir sejarah, (3) menginterpretasi pandangan Fukuyama tentang kapitalisme, (4) mengelaborasi pemikiran Fukuyama tentang hubungan demokrasi liberal dan kapitalisme, (5) mengkritisi pemikiran Fukuyama tentang hubungan demokrasi liberal dan kapitalisme. Metode yang dipakai dalam penulisan karya ilmiah ini adalah metode deskriptif analitis kritis. Objek yang dikaji adalah pemikiran Fukuyama tentang hubungan demokrasi liberal dan kapitalisme dalam konteks klaim akhir sejarah. Sumber utama dalam penyelesaian karya ilmiah ini adalah karya Fukuyama The End of History and the Last Man, dan karya Alexandre Kojève Introduction to the Reading of Hegel: Lectures on the Phenomenology of Spirit. Selain itu, sumber-sumber lain dalam penulisan karya ilmiah ini adalah buku-buku dan artikel-artikel yang mengkaji pemikiran Fukuyama tentang akhir sejarah dan hubungannya dengan demokrasi liberal dan kapitalisme. Karya ilmiah ini menyoroti beberapa aspek utama: apa hubungan demokrasi liberal dengan klaim akhir sejarah? Persoalan ini bertolak dari kajian atas pemikiran Fukuyama yang dilatarbelakangi oleh pandangan filsafat Hegel lewat interpretasi Kojève tentang perjuangan akan pengakuan. Interpretasi Kojève itu terfokus pada konsep hasrat akan pengakuan sebagai dasar penggerak sejarah. Hal ini menjadi mungkin karena manusia, berkat dorongan hasratnya, selalu berupaya keluar dari dirinya, melampaui dirinya, mengembara ke realitas di luar dirinya, lalu kemudian kembali ke dalam dirinya dalam bentuk kesadaran diri yang baru. Upaya keluar dari diri dan melampaui realitas di luar diri itu memuncak pada perjuangan akan pengakuan. Dalam hal ini perjuangan akan pengakuan merupakan bentuk tertinggi dari dorongan hasrat. Perjuangan ini dikategorikan sebagai yang tertinggi karena manusia melampaui realitas dirinya yang alamiah. Oleh karena itu, Fukuyama, sebagaimana menurut Kojève memaklumi fakta peperangan dan pertempuran dalam sejarah manusia sebagai bentuk konkret perjuangan akan pengakuan. Dalam usaha memperoleh pengakuan itu, manusia rela mengorbankan nyawanya. Sebagaimana dijelaskan Fukuyama, Kojève melihat sejarah evolusi ideologi di dunia sebagai wujud perjuangan akan pengakuan. Ideologi fasisme, komunisme, dan monarki niscaya memuncak pada penerapan demokrasi liberal secara universal. Dalam demokrasi liberal, perjuangan akan pengakuan mencapai titik akhir atau kepuasan. Dalam hal ini, manusia diakui setara dengan yang lain, dan di sisi lain negara mengakui harkat dan martabat warganya. Konsep filosofis tentang perjuangan akan pengakuan ini pun diperdalam oleh Fukuyama melalui kajiannya tentang thumos dari perspektif Plato. Thumos adalah salah satu elemen jiwa dalam diri manusia yang diasosiasikan dengan dada. Thumos menjadi pusat penilaian moral bagi kehormatan, pengakuan, martabat dan harga diri manusia. Akan tetapi, Fukuyama membagi thumos tersebut menjadi dua bagian yakni megalothymia dan isothymia. Megalothymia merupakan bagian hasrat untuk diakui lebih unggul dari yang lain dan mendominasi yang lain; sedangkan isothymia merupakan bagian hasrat untuk diakui setara dengan yang lain. Persoalan utama ini dibagi ke dalam sub-persoalan bagaimana pandangan Fukuyama tentang kapitalisme dikaji dalam hubungan dengan klaim akhir sejarah? Sejauh mana Fukuyama menjelaskan hubungan demokrasi liberal dan kapitalisme? Karya ilmiah ini mengkaji secara filosofis dan kritis hubungan demokrasi liberal dan kapitalisme dalam konteks akhir sejarah. Kajian kritis ini dibaca dalam terang perkembangan situasi yang terakhir.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Francis Fukuyama, Demokrasi Liberal, Kapitalisme, Perjuangan akan Pengakuan, Thumos, Megalothymia, Isothymia
Subjects: 100 - Filsafat dan Psikologi > 100 Filsafat > 100 Filsafat dan psikologi
300 – Ilmu Sosial > 320 Ilmu politik > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan)
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Fransiskus Xaverius Sabu
Date Deposited: 27 May 2021 04:27
Last Modified: 22 Nov 2022 07:10
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/780

Actions (login required)

View Item View Item