Pertobatan Ekologis Menurut Paus Fransiskus dalam Ensiklik Laudato Si’ dan Korelasinya dengan Konsep Ekosentrisme

JEDILI, Remigius Sony Vester (2021) Pertobatan Ekologis Menurut Paus Fransiskus dalam Ensiklik Laudato Si’ dan Korelasinya dengan Konsep Ekosentrisme. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (847kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (536kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (628kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (680kB)
[img] Text
BAB IV-DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (457kB)

Abstract

Penulisan karya ini memiliki beberapa tujuan yakni: pertama, ingin mengkaji nilai-nilai pertobatan ekologis. Kedua, ingin memberi pemahaman tentang ekosentrisme. Ketiga, ingin memberikan penyadaran tentang dosa ekologis kepada masyarakat. Pada zaman sekarang ini, manusia sedang menghadapi berbagai bencana alam. Manusia menghadapi masalah polusi, perubahan iklim, masalah air bersih, hilangnya keanekaragaman hayati, penurunan kualitas hidup, kemerosotan sosial, dan ketimpangan global. Semua masalah ini adalah bentuk krisis ekologis yang terjadi sekarang. Penyebab dari krisis ekologis ini adalah manusia itu sendiri. Ada kesalahan cara pandang dan juga kesalahan tingkah laku manusia terhadap alam. Konsep dan tingkah laku manusia terhadap alam mempunyai korelasi sehingga terjadilah krisis ekologis. Krisis ekologis merupakan situasi mendesak yang harus diperhatikan. Manusia harus mencari solusi untuk mengatasi krisis ekologi. Konsep ekosentrisme muncul sebagai solusi. Ekosentrisme merupakan cara pandang baru sebagai lawan terhadap cara pandang lama yakni antroposentrisme. Konsep ekosentrisme memahami bahwa alam mempunyai nilai intrinsik. Alam tidak dipandang hanya sebatas pada nilai keuntungannya bagi manusia, sebagaimana yang dipahami oleh paradigma antroposentrisme. Sedangkan untuk melawan tingkah laku manusia yang merusak ekologi, Paus Fransiskus menawarkan pertobatan ekologis. Pertobatan ekologis Paus Fransiskus, sebagaimana yang ditulis dalam Ensiklik Laudato Si’ mensyaratkan pengakuan dosa yang dilakukan manusia terhadap alam. Pertobatan ekologis berarti membangun suatu hubungan yang sehat dengan membaharui kemanusiaan, pertobatan batin, rekonsiliasi dan pertobatan komunal. Pertobatan ekologis berarti memperlakukan dan memandang semua entitas dalam alam semesta sebagai suatu persekutuan universal. Selain itu, pertobatan ekologis berarti memandang alam sebagai tanda kehadiran Allah di dunia. Konsep ekosentrisme dan pertobatan ekologis yang ditawarkan oleh Puas Fransiskus dalam Ensiklik Laudato Si’ mempunyai korelasi. Keduanya saling berhubungan untuk menyelamatkan alam lewat mengubah cara pandang dan tingkah laku manusia terhadap alam. Konsep ekosentrisme tidak akan berhasil mengatasi krisis ekologis tanpa disertai dengan aksi nyata melalui pertobatan ekologis. Manusia juga tidak akan melakukan pertobatan ekologis, jika masih bertahan dengan konsep antroposentrisme. Oleh karena itu, korelasi antara konsep ekosentrisme dan pertobatan ekologis merupakan solusi reflektif dan praksis untuk menyelamatkan ekologi yang sendang krisis.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Ekologi, pertobatan ekologis, ekosentrisme, dan Laudato Si’
Subjects: 200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 262 Eklesiologi
600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 630 Pertanian > 634 Perkebunan, buah-buahan dan ilmu kehutanan
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Fransiskus Xaverius Sabu
Date Deposited: 12 May 2021 02:16
Last Modified: 23 Nov 2022 04:39
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/721

Actions (login required)

View Item View Item