Teori Cinta Menurut Erich Fromm dalam Hubungannya dengan Kesetiaan Perkawinan Katolik

PARERA, Ferdinandus Sogo (2021) Teori Cinta Menurut Erich Fromm dalam Hubungannya dengan Kesetiaan Perkawinan Katolik. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (680kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (313kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (356kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (395kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (407kB)
[img] Text
BAB V - DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (338kB)

Abstract

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk: pertama, memberi muatan psikologis berdasarkan pandangan Erich Fromm tentang cinta. Kedua, tulisan ini bertujuan untuk menguraikan hakikat perkawinan dalam Gereja Katolik. Ketiga, tulisan ini secara garis besar bertujuan untuk menyatukan pandangan Erich Fromm tentang cinta dengan kesetiaan perkawinan Katolik. Dalam menyelesaikan tulisan ini, penulis menggunakan metode studi kepustakaan. Penulis menggunakan buku-buku, literatur-literatur dan sumber tulisan lainnya yang berkaitan dengan tema yang diangkat oleh penulis. Sebagai sumber dasar, penulis menggunakan kepustakaan perkawinan Katolik dan Erich Fromm sebagai pemikir utama, buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah, internet, dan lain-lain. Erich Fromm memandang cinta sebagai sebuah seni, yaitu seni mencintai yang membutuhkan pengetahuan dan usaha. Cinta tidak hanya bergantung penuh pada sebuah perasaan dan keinginan suka sama suka, tetapi lebih kepada pemahaman akan cinta itu sendiri, dan bagaimana usaha menjalani cinta yang telah dipelajari dan dimengerti dapat dipraktikkan secara baik dan benar. Perasaan cinta muncul dalam situasi keterpisahan yang dialami oleh manusia. Manusia dengan segala keterbatasan dan ketidakmampuannya berusaha untuk keluar dari situasi keterpisahan yang dialami. Ketika manusia tidak dapat keluar dari situasi keterpisahan, ia merasa terbelenggu dan terpenjara. Dari kesadaran akan situasi keterpisahan inilah manusia berusaha untuk menyatakan dan menemukan sesamanya guna membagi perasaan cinta yang dimiliki, sekaligus keluar dari situasi keterpisahan yang membuat manusia seolah-olah tidak berdaya. Berdasarkan hasil kajian, ditemukan bahwa cinta menurut Erich Fromm sebagai sebuah seni, yang mensyaratkan pengetahuan dan usaha, mempunyai konsep yang cocok dengan hidup perkawinan Katolik. Bahwasannya, perkawinan Katolik adalah perkawinan yang disatukan atas dasar cinta, sehingga syarat-syarat cinta dalam hidup perkawinan bisa dimengerti dan dipraktikkan secara benar. Sakramen yang diterima sebagai rahmat dalam ikatan hidup perkawinan, menghendaki suami-istri untuk saling memberi diri satu sama lain, memperjuangkan cinta yang sudah mereka jalani, serta selalu mempertahankan hidup perkawinan dengan kesetiaan dalam cinta yang selalu dipelajari dan diperjuangkan secara bersama oleh pasangan suami-istri. Gereja mengajarkan bahwa perkawinan Katolik bersifat monogami dan tak terceraikan. Makna monogami dan tak terceraikan menekankan ketulusan dalam mencintai dan pentingnya nilai kesetiaan dalam kehidupan perkawinan. Pemberian diri yang total antara suami dan istri harus menjadi motivasi murni untuk menjalankannya sampai akhir hayat.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Teori cinta Erich Fromm, Perkawinan Katolik, dan Kesetiaan.
Subjects: 100 - Filsafat dan Psikologi > 150 Psikologi (ilmu jiwa) > 150 Psikologi (ilmu jiwa)
200 – Agama > 240 Moral Kristen dan teologi peribadatan > 249 Kehidupan keluarga dalam ajaran Kristiani
200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 265 Sakramen dan ritual lain dalam Kristen
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Fransiskus Xaverius Sabu
Date Deposited: 11 May 2021 03:50
Last Modified: 01 Dec 2022 08:19
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/708

Actions (login required)

View Item View Item