Tobat dalam Ritus Oleng Gewayo Masyarakat Kolimasang dan Tobat dalam Ritus Gereja Katolik (Sebuah Studi Perbandingan)

PULI, Alfindisius Gasi (2021) Tobat dalam Ritus Oleng Gewayo Masyarakat Kolimasang dan Tobat dalam Ritus Gereja Katolik (Sebuah Studi Perbandingan). Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (686kB)
[img] Text
BAB 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (328kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (483kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (531kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (522kB)
[img] Text
BAB V - DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (356kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan ritus Oleng Gewayo dalam masyarakat Kolimasang, (2) menjelaskan tobat dalam ritus Gereja Katolik, dan (3) membuat perbandingan antara tobat dalam ritus Oleng Gewayo dengan tobat dalam ritus Gereja Katolik. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian lapangan dan studi kepustakaan. 1) Berkaitan dengan metode penelitian lapangan, penulis hadir secara langsung di tempat penelitian untuk melakukan wawancara dengan informan kunci. Dalam melakukan wawancara tersebut ada beberapa langkah yang ditempuh yaitu pertama, menghubungi narasumber dan menentukan waktu pertemuan. Kedua, mencatat dan merekam semua jawaban-jawaban yang diberikan oleh narasumber. 2) Berkaitan dengan metode kepustakaan, penulis mempelajari dan mengambil bahan-bahan yang dapat memperkuat tulisan ini dari kamus, buku-buku, jurnal, majalah dan dokumen-dokumen serta ajaran-ajaran Gereja Katolik yang berhubungan dengan judul tulisan ini. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa ada kesamaan dan perbedaan antara tobat dalam ritus Oleng Gewayo masyarakat Kolimasang dengan tobat dalam ritus Gereja Katolik. Persamaan dan perbedaan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Pandangan tentang dosa. Dalam kedua konteks tersebut, dosa dipahami sebagai suatu kenyataan yang tidak dapat terelakkan dalam hidup manusia dan menjadi penyebab putusnya hubungan atau relasi. Perbedaannya bahwa Gereja mengartikan dosa sebagai putusnya hubungan atau relasi manusia secara pribadi dengan Allah, sedangkan masyarakat Kolimasang mengartikan dosa sebagai tindakan pelanggaran terhadap norma adat atau hukum adat. 2) Pandangan tentang pertobatan. Pertobatan dalam kedua konteks sama-sama dipahami sebagai usaha manusia untuk berbalik kepada Yang Mahatinggi dan untuk mencapai sebuah rekonsiliasi. Perbedaannya terletak pada motivasi untuk bertobat. Dalam sakramen tobat, motivasi untuk bertobat berasal dari dalam diri sendiri, sedangkan dalam ritus Oleng Gewayo motivasi untuk bertobatan berasal dari hal-hal lain yang ada di laur diri. 3) Praktek tobat. Sebagian besar praktek tobat dalam Gereja Katolik yang terdiri dari sesal, pengakuan, penitensi dan absolusi memiliki kesesuaian dan kesamaan makna dengan praktek tobat dalam ritus Oleng Gewayo. Hal yang membedakannya adalah proses pelaksanaan dan simbol-simbol yang digunakan. 4) Unsur-unsur. Unsur-unsur yang sama dan terkandung dalam kedua konteks, antara lain: iman, kerendahan hati, pengampunan, pendamaian, menjadi manusia baru, kebutuhan akan selamat dan nilai sakralitas. Unsur-unsur yang berbeda yakni konteks, pandangan tentang Yang Mahatinggi dan rahasia pengakuan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Tobat, Ritus Oleng Gewayo, Kolimasang, Gereja Katolik.
Subjects: 200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 265 Sakramen dan ritual lain dalam Kristen
300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Fransiskus Xaverius Sabu
Date Deposited: 06 Apr 2021 03:26
Last Modified: 01 Dec 2022 08:47
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/644

Actions (login required)

View Item View Item