MADUNG, Otto Gusti Ndegong (2013) Dialog Antaragama dan Kerja Kemanusiaan. Pos Kupang.
Text
Dialog Antaragama Berbasis Budaya dan Lingkungan Hidup.pdf - Published Version Download (469kB) |
Abstract
Di tengah pusaran arus globalisasi umat manusia akan selalu hidup dalam ketegangan antara moralitas dan adat istiadat (Sittlichkeit), universalitas dan partikularitas, tradisionalitas dan post-tradisionalitas. Manusia senantiasa membutuhkan dua kutub ini dalam hidupnya, yang abstrak-universal dan konkret-personal. Godwin menggambarkan ketegangan ini dengan sebuah contoh. Godwin mengajukan pertanyaan, siapa yang harus diselamatkannya dari sebuah rumah yang sedang terbakar: ayahnya sendiri atau Fénelon, seorang sastrawan termasyhur. Godwin memutuskan untuk menyelamatkan Fénelon karena Fénelon dipandangnya lebih berarti bagi kebahagiaan umat manusia. Itulah sikap etis berbasiskan universalisme egalitarian yang dikawinkan dengan utilitarisme. Cara pandang dunia yang dihuni oleh manusia-manusia, tetapi tidak mengenal ayah dan anak lagi. Albert Camus telah mengambil posisi ekstrem lain ketika dalam sebuah diskusi pada saat Perang Algeria mengatakan: “Saya percaya pada keadilan. Tetapi sebelum membela keadilan, saya akan membela ibuku.”
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | ?? BJ ?? ?? BL ?? ?? BR ?? ?? JC ?? ?? JF ?? ?? JQ ?? |
Divisions: | ?? ILFIL1 ?? |
Depositing User: | Mr Otto Gusti Ndegong Madung |
Date Deposited: | 04 Jan 2021 00:40 |
Last Modified: | 04 Jan 2021 00:40 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/487 |
Actions (login required)
View Item |