MADUNG, Otto Gusti Ndegong (2018) Natal dan Tantangan Post-Demokrasi. Media Indonesia. p. 5.
Text
Natal dan Tantangan Post.pdf - Published Version Download (118kB) |
Abstract
Natal adalah sebuah antagonisme terhadap fenomena post-demokrasi sebab pesan Natal adalah inklusivisme. Dalam peristiwa Natal, Allah membatalkan eksklusivisme kelompok dengan menunjukkan solidaritas tanpa batas dan cinta tanpa pamrih kepada umat manusia. Natal adalah perayaan revolusi cinta. Revolusi cinta itu hanya mungkin tercapai jika kita menjadi simbol harapan bagi dunia dan tidak terjerumus ke dalam bahaya pesimisme yang radikal. Pesimisme radikal adalah ciri khas masyarakat yang menggantungkan seluruh hidupnya pada “yang duniawi” semata dan menutup diri terhadap hal-hal adikodrati. Pesimisme radikal adalah karakter dasar orang-orang yang hidup tanpa Allah. Hal ini tampak dalam patologi sosial seperti pragmatisme, egoisme, hedonisme, krisis identitas dan raibnya idealisme.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | 200 – Agama > 200 Agama > 204 Pengalaman religius, kehidupan dan praktik 300 – Ilmu Sosial > 320 Ilmu politik > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mr Otto Gusti Ndegong Madung |
Date Deposited: | 21 Dec 2020 01:40 |
Last Modified: | 08 May 2024 03:11 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/443 |
Actions (login required)
View Item |