JEWADUT, Jean Loustar (2025) Makna Ritus Barong Waé Orang Manggarai Ditinjau dari Ensiklik Laudato Si’ dan Relevansinya bagi Ekopastoral Gereja Keuskupan Ruteng. Masters thesis, IFTK LEDALERO.
|
Text
ABSTRAKSI.pdf Download (502kB) |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (384kB) |
|
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (437kB) |
|
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (465kB) |
|
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (527kB) |
|
|
Text
BAB V-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (344kB) |
|
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (760kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan makna ritus Barong Waé, (2) menjelaskan makna gagasan persekutuan universal dan ekologi integral dalam Ensiklik Laudato Si’, (3) menjelaskan makna ritus Barong Waé yang didialogkan dengan gagasan persekutuan universal dan ekologi integral dalam Ensiklik Laudato Si’, dan (4) menjelaskan relevansi makna ritus Barong Waé yang ditinjau dari Ensiklik Laudato terhadap ekopastoral Gereja Keuskupan Ruteng. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui wawancara mendalam dengan informan dan studi kepustakaan, studi ini menemukan tiga hal penting. Pertama, Paus Fransiskus, dalam Ensiklik Laudato Si’, menekankan dimensi relasional semua ciptaan melalui gagasan persekutuan universal dan ekologi integral. Dalam tata ciptaan, alam bukan sesuatu yang terpisah dari manusia atau elemen eksternal yang harus dieksploitasi oleh manusia. Kedua, gagasan persekutuan universal dalam ritus Barong Waé memiliki kesamaan dengan gagasan persekutuan universal dan ekologi integral Paus Fransiskus dalam Ensiklik Laudato Si’. Kesamaan tersebut tampak dalam tiga prinsip utama sebagai titik perjumpaan antara ritus Barong Waé dengan gagasan persekutuan universal dan ekologi integral dalam Ensiklik Laudato Si’. (1) Prinsip teosentrisme. Dalam tata ciptaan, Tuhan adalah pusat seluruh ciptaan. Sebagai pusat tata ciptaan, Tuhan adalah pencipta dan penguasa atas semua makhluk. (2) relasi manusia dengan alam. Dalam persekutuan universal semua ciptaan, manusia adalah bagian dari alam dan alam juga adalah bagian dari hidup manusia. Orang Manggarai memandang manusia sebagai bagian dari alam yang merupakan makrokosmos. Karena itu, gagasan persekutuan universal, baik dalam ritus Barong Waé maupun dalam Ensiklik Laudato Si’ menolak prinsip antroposentrisme yang menempatkan manusia sebagai pusat ciptaan. (3) tridemensi relasional manusia. Persekutuan universal dalam ritus Barong Waé dan dalam Ensiklik Laudato Si’ mempromosikan tridimensi relasional manusia, yaitu dengan Tuhan, dengan sesama, dan dengan alam ciptaan. Selain menjelaskan titik perjumpaan antara ritus Barong Waé dan Ensiklik Laudato Si’, studi ini juga menarik relevansinya bagi ekopastoral Gereja Keuskupan Ruteng. Integrasi kearifan lokal ke dalam wacana dan praksis ekopastoral adalah salah satu upaya yang dapat ditempuh oleh Gereja Keuskupan Ruteng. Keterlibatan Gereja Keuskupan Ruteng untuk mengintegrasikan kekayaan kearifan lokal ke dalam wacana dan praksis ekopastoral membuat Gereja semakin diperkaya dan bertumbuh menjadi Gereja yang semakin lebih berbudaya. Studi ini menawarkan langkah-langkah konkret ekopastoral Gereja Keuskupan Ruteng yang dapat dijalankan dengan pola dasar yang mengacu pada tugas Gereja, yaitu liturgi (peribadatan), kerygma (pewartaan), dan diakonia (pelayanan) yang dihubungkan dengan perspektif ekologi.
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Ritus Barong Waé, Laudato Si’, Persekutuan Universal, Ekologi Integral, Ekopastoral, Gereja Keuskupan Ruteng |
| Subjects: | 200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 261 Teologi sosial 200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 262 Eklesiologi 300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat |
| Divisions: | 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik |
| Depositing User: | Mr Floribertus Herichis Wanto Tapo |
| Date Deposited: | 17 Oct 2025 03:29 |
| Last Modified: | 17 Oct 2025 03:29 |
| URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/3559 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
