LIKO, Louis Diego Prinsip Falsifikasi Karl Popper dan Relevansinya bagi Demokrasi di Indonesia. Working Paper. Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero. (Unpublished)
|
Text
Prinsip Falsifikasi Popper dan Relevansinya bagi Demokrasi di Indonesia.docx Download (67kB) |
Abstract
Prinsip falsifikasi berangkat dari berbagai upaya untuk mencari batas pengetahuan yang benar dalam tradisi keilmuan Barat, yang bukan saja menciptakan paradigma baru, tetapi juga sekaligus menciptakan berbagai macam metodologi sebagai jaminan bagi proses pencarian kebenaran. Konsep falsifikasi yang digagas oleh Karl Popper memberi penekanan pada pembuktian ilmiah bahwa suatu teori atau hipotesis ilmiah hanya bisa dibuktikan ilmiah jika ia dapat difalsifikasi atau dibuktikan salah. Hal ini tentu berbeda dengan prinsip verifikasi yang lebih umum. Dalam kaitan dengan demokrasi, prinsip falsifikasi Popper melalui pendekatan pembuktian dan kritik menawarkan suatu paradigma berharga untuk membantu penguatan demokrasi . Dengan berusaha mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dari antara keduanya, artikel ini mencoba melihat kemungkinan sinergitas guna memperkuat demokrasi di Indonesia yang dapat menjadi lebih dinamis, adaptif, dan tahan kritik secara khusus dalam evaluasi kebijakan publik dan pertanggungjawaban pemerintah. Kata kunci: prinsip falsifikasi, Karl Popper, demokrasi di Indonesia, evaluasi, kritik, penguatan demokrasi.
| Item Type: | Monograph (Working Paper) |
|---|---|
| Subjects: | 100 - Filsafat dan Psikologi > 100 Filsafat > 101 Teori filsafat 100 - Filsafat dan Psikologi > 120 Epistemologi > 121 Epistemologi 300 – Ilmu Sosial > 320 Ilmu politik > 324 Proses politik |
| Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
| Depositing User: | Mr Louis Diego Liko |
| Date Deposited: | 23 Oct 2025 00:48 |
| Last Modified: | 23 Oct 2025 00:48 |
| URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/3550 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
