Cogito Ergo Sum: Warisan Descartes dalam Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Modern

LIKO, Louis Diego Cogito Ergo Sum: Warisan Descartes dalam Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Modern. Working Paper. Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero. (Unpublished)

[img] Text
Cogito Ergo Sum, Warisan Descartes dalam Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Modern.docx

Download (36kB)

Abstract

Adagium Cogito Ergo Sum ( Aku berpikir, maka aku ada) merupakan salah satu per-nya¬taan filosofis paling berpengaruh dalam tradisi filsafat Barat. Pernyataan ini di¬ung¬kap-kan oleh Rene Descartes lewat Discourse on Method, pada tahun 1637 dan menandai peralihan tema permasalahan sejak para filsuf Yunani kuno tentang Esse, Sang Ada. Descartes datang dengan sebuah pemikiran baru dan segar yang menitikberatkan pemahaman filsafatnya pada aspek pikiran yang lebih pasti daripada materi. Konsep dan pemahaman Cogito menjadikan rans cogitans (pemikiran) sebagai hal utama yang membuat manusia bereksistensi. Dan Esse direduksi hanya sebagai objek dari pikiran itu sendiri dan Esse menjadi ada karena ia terpikirkan dalam pikiran. Descartes juga menekankan pentingnya sikap meragukan segala sesuatu yang dapat diragukan sebagai jalan menuju kebenaran. Dubito, ergo cogito, ergo sum yang berarti "Aku meragukan, maka aku berpikir, maka aku ada". Dalam keragu-raguan itu, manusia tetap berpikir dan dalam hal inilah pikiran menjadi lebih pasti daripada materi. Filsafat yang diturunkan oleh Descartes cenderung menekankan subjektivisme pikiran dan menganggap materi hanya sebagai sesuatu yang bisa diketahui dengan cara menarik kesimpulan dari apa yang diketahui oleh pikiran. Descartes memisahkan pikiran (jiwa) dan materi (tubuh) dan menganut pandangan dualisme, yang menganggap bahwa jiwa , substansi pikir yang disebut res cogitans dan badan, substansi eksistensi yang dinamakan res extensa, adalah dualitas yang sama-sama nyata dan terpisah satu sama lain. Konsep Cogito sebagai landasan rasionalisme Descartes menekankan keunggulan akal dan ide bawaan individu sebagai sumber pengetahuan. Pemikiran ini muncul dari keraguan metodis Descartes yang berusaha mencari kebenaran absolut di tengah ketidakpastian sebelum akhirnya menemukan kepastian dalam aktivitas berpikir itu sendiri. Dengan demikian, pernyataan ini menjadi sangat berpengaruh bagi perkembangan pemikiran dan ilmu pengetahuan modern karena Descartes membangun kembali seluruh struktur pengetahuan manusia dan menempatkan subjek yang berpikir sebagai titik awal untuk memahami realitas.

Item Type: Monograph (Working Paper)
Subjects: 100 - Filsafat dan Psikologi > 120 Epistemologi > 120 Epistemologi, hukum sebab akibat, kemanusiaan
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Louis Diego Liko
Date Deposited: 23 Oct 2025 00:46
Last Modified: 23 Oct 2025 00:46
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/3547

Actions (login required)

View Item View Item