Filsafat Pemberian: Pendasaran Metafisis Atas Kasih Dalam Homo Abyssus Ferdinand Ulrich

ROSMILA, Stepani (2025) Filsafat Pemberian: Pendasaran Metafisis Atas Kasih Dalam Homo Abyssus Ferdinand Ulrich. Undergraduate thesis, IFTK LEDALERO.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (80kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (478kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (730kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (406kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (348kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan tokoh Ferdinand Ulrich dan menggambarkan pokok-pokok pemikiran filosofisnya; 2) menjelaskan isu filsafat pemberian; 3) menganalisis dan menerangkan konsep metafisika kasih menurut Homo Abyssus Ferdinand Ulrich. Penelitian dilakukan penulis dengan menggunakan pendekatan analitis deskriptif kualitatif. Objek yang diteliti adalah konsep ‘pemberian’ (gift) dan ‘kasih’ (love) dari perspektif filsafat. Sumber data utama penelitian ini adalah buku Homo Abyssus: the drama of the question of Being yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Sumber data sekunder diperoleh dari analisis dari berbagai buku, kamus, dan artikel tentang filsafat Ulrich yang ditemukan di perpustakaan maupun diunduh dari internet. Setelah data-data dikumpulkan, penulis membuat analisis data untuk menjawab rumusan masalah. Berdasarkan penelitian, penulis menemukan beberapa poin kesimpulan sebagai berikut: Filsafat pemberian dan metafisika kasih adalah konsep yang dikembangkan Ulrich untuk menjelaskan cara berada manusia di dunia. Menurut Ulrich, pemberian dan kasih adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manusia hanya dapat mengerti apa itu ‘pemberian’ melalui ‘perbuatan kasih.’ Tidak ada kasih yang benar tanpa melalui suatu perbuatan ‘memberi’ yang benar. Dalam terang iman, pemberian yang sesungguhnya datang pertama dari Tuhan, dan dari pemberian Tuhan ini, manusia mengerti segala arti pemberian yang lain. Pemberian adalah tanda dan bukti bonitas- kebaikan atau kasih Tuhan. Oleh karena itu, hal utama untuk mengerti hubungan antara Tuhan dan manusia adalah memahaminya melalui relasi antara ‘memberi’ dan ‘menerima’ melalui misteri kasih ilahi. Misteri kasih ilahi adalah misteri pemberian diri Allah melalui inkarnasi Yesus Kristus. Kasih adalah kepenuhan aktualitas yang diberikan Tuhan secara cuma cuma. Atas dasar inilah, sebagai ciptaan yang telah menerima anugerah kasih ilahi, manusia belajar untuk memberi dengan cara mengasihi sesama karena hanya dengan demikian, manusia berpartisipasi dalam misteri kasih ilahi: “kasih Bapa, yang dariNya dunia diciptakan dan terus berada; kasih Kristus, yang olehNya kita ditebus dari dosa-dosa kita dan dikaruniai kesucian hidup; serta kasih Roh Kudus yang selalu menerangi, menuntun dan menguduskan kita: selalu dan selamanya.”

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Filsafat Pemberian, Pemberi Utama, Ipsum esse subsistens, esse commune, Penerima, Metafisika Kasih.
Subjects: 100 - Filsafat dan Psikologi > 100 Filsafat > 101 Teori filsafat
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Floribertus Herichis Wanto Tapo
Date Deposited: 22 Sep 2025 00:44
Last Modified: 22 Sep 2025 00:44
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/3467

Actions (login required)

View Item View Item