OBE, Nikodemus (2025) Tradisi Rekonsiliasi Hel Keta Etnis Dawan dalam Perbandingannya dengan Ajaran Gereja Katolik tentang Pengampunan. Undergraduate thesis, IFTK LEDALERO.
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (347kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (574kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (509kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Download (298kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (407kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (185kB) |
Abstract
Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk: pertama, menjelaskan konsep pengampunan dalam tradisi rekonsiliasi Hel Keta masyarakat etnis Dawan. Kedua, menjelaskan konsep pengampunan dalam ajaran Gereja Katolik sebagai pengampunan tanpa batas. Ketiga, membandingkan konsep pengampunan dalam tradisi rekonsiliasi Hel Keta zaman dahulu dengan Hel Keta zaman sekarang serta membandingkan kedua konsep tersebut dengan konsep pengampunan dalam ajaran Gereja Katolik sebagai pengampunan tanpa batas. Keempat, menyelaraskan konsep pengampunan dalam tradisi rekonsiliasi Hel Keta dengan pengampunan dalam ajaran Gereja Katolik sebagai pengampunan tanpa batas. Metode penelitian yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah deskriptif kualitatif yang dibagi ke dalam dua bagian yaitu: pertama, metode penelitian lapangan sebagai sumber data utama yang diperoleh melalui teknik wawancara. Kedua, metode kepustakaan sebagai sumber sekunder yang diperoleh dari beberapa sumber terdahulu. Objek penelitian dalam karya tulis ilmiah ini adalah pengaruh praktik terhadap nilai pengampunan dalam tradisi rekonsiliasi Hel Keta. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa: pertama, konsep pengampunan dalam tradisi rekonsiliasi Hel Keta masyarakat etnis Dawan dipahami sebagai tradisi pranikah untuk memulihkan hubungan antar-wilayah yang dilakukan dengan cara boe fefa agar kedua mempelai senantiasa selamat dan terhindar dari mara bahaya. Kedua, konsep pengampunan dalam ajaran Gereja Katolik dipahami sebagai tindakan kasih Allah untuk membebaskan semua manusia yang berdosa dengan sikap penuh cinta dan belas kasih. Konsep ini tergolong pengampunan tanpa batas karena dilakukan secara sederhana, tanpa syarat, dan inklusif. Artinya, konsep pengampunan tanpa batas tidak hanya membebaskan manusia di dunia, tetapi juga mampu menyelamatkan jiwa manusia di akhirat. Ketiga, perbandingan konsep pengampunan dalam tradisi rekonsiliasi Hel Keta zaman dahulu berbeda dengan konsep Hel Keta modern. Hel Keta masa lalu dipraktikkan secara sederhana, tanpa perhitungan, dan eksklusif, sedangkan konsep Hel Keta modern dinilai terlalu berlebihan, dilakukan dengan penuh perhitungan dan inklusif. Maka dalam perbandingannya dengan konsep pengampunan dalam ajaran Gereja Katolik, ditemukan bahwa Hel Keta masa lalu mirip dengan ajaran Gereja Katolik, sedangkan Hel Keta modern bertolak belakang dengan ajaran Gereja Katolik tentang pengampunan. Keempat, konsep pengampunan dalam tradisi rekonsiliasi Hel Keta masa lalu dinilai mirip dengan konsep pengampunan dalam ajaran Gereja Katolik karena nilai-nilai dan praktik pengampunan dalam Hel Keta sejalan dengan nilai-nilai dan praktik dalam ajaran Gereja Katolik. Hel Keta masa lampau mampu membebaskan masyarakat etnis Dawan dari berbagai macam mara bahaya di dunia, sedangkan Hel Keta masa kini belum tentu membebaskan masyarakat etnis Dawan dari mara bahaya karena nilai-nilai dan praktiknya bertentangan dengan konsep pengampunan dalam ajaran Gereja Katolik. Oleh karena itu, perlu pemahaman yang mendalam tentang konsep pengampunan dalam Hel Keta sebagaimana dalam Hel Keta masa lampau untuk diterapkan dalam Hel Keta masa kini agar praktik dan nilai-nilainya tidak bertentangan dengan konsep pengampunan dalam ajaran Gereja Katolik.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hel Keta, Masyarakat Etnis Dawan, Ajaran Gereja Katolik, Pengampunan. |
Subjects: | 200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 262 Eklesiologi 300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mr Floribertus Herichis Wanto Tapo |
Date Deposited: | 22 Sep 2025 04:51 |
Last Modified: | 22 Sep 2025 04:51 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/3442 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |