AJA, Mikael Kornelis (2025) Analisis Makna Ritus Potong Gigi (Koa Ngi’i) Budaya Nagekeo dari Perspektif Kedewasaan dan Kemandirian menurut Efesus 4:1-16 dan Relevansinya bagi Masyarakat Ndora-Lena. Undergraduate thesis, IFTK LEDALERO.
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (486kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (450kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (520kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (517kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (414kB) |
![]() |
Text
BAB V-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (390kB) |
Abstract
Skripsi ini menjelaskan tentang makna ritus potong gigi (koa ngi’i) yang terdapat di Kabupaten Nagekeo, khususnya di desa Ndora-Lena, dengan berdasarkan pada pemahaman kedewasaan dan kemandirian menurut Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus 4:1-16. Ritus ini bukan hanya sekadar upacara adat, tetapi memiliki makna yang mendalam sebagai penanda peralihan seseorang dari masa remaja menuju dewasa, secara khusus bagi seorang gadis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali makna spiritual dan sosial dari ritus potong gigi dalam masyarakat Ndora-Lena, serta menafsirkan ulang ritus tersebut dalam terang ajaran iman Kristen, khususnya berdasarkan nilai-nilai kedewasaan rohani menurut Efesus 4:1–16. Penelitian ini bertujuan untuk membuka ruang dialog antara budaya lokal dan iman Kristen sehingga ritus adat dapat terus dipertahankan tanpa kehilangan relevansi spiritualnya. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui studi pustaka dan wawancara, penulis menggali makna dan hubungan ritus potong gigi dengan kehidupan masyarakat masa kini. Metode ini dipilih untuk mendapatkan pemahaman secara keseluruhan tentang nilai-nilai yang terkandung dalam ritus dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat dimaknai ulang dalam konteks kekinian. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam ritus potong gigi, seperti tanggung jawab, kedewasaan, kesucian, dan kerja sama komunitas, memiliki keselarasan dengan ajaran Paulus dalam Efesus 4:1–16 mengenai pertumbuhan rohani dan hidup sebagai tubuh Kristus. Ritus ini dapat menjadi simbol kedewasaan bukan hanya secara sosial, tetapi juga secara spiritual, jika dimaknai secara kontekstual. Kerja sama antara pemuka adat dan gereja dipandang sebagai langkah penting dalam menjaga kelangsungan tradisi ini tanpa mengabaikan nilai-nilai iman Kristen. Hal-hal yang dimaksudkan Paulus mengenai kedewasaan rohani dalam Efesus 4:1-16 memiliki hubungan erat dengan nilai-nilai tanggung jawab, pertumbuhan diri, dan integritas yang juga dapat dilihat dalam ritus potong gigi. Oleh karena itu, penulis memberikan penafsiran kembali terhadap ritus ini agar tetap sesuai dengan perkembangan zaman dan tidak kehilangan keberadaannya, dengan membuka ruang dialog antara budaya dan ajaran iman Kristen. Kerja sama antara pemimpin adat dan menjadi suatu cara yang sangat berguna dan penting dalam menjaga tradisi ini, agar tetap hidup tanpa mengabaikan nilai-nilai spiritual yang mendalam.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Potong gigi (koa ngi’i), kedewasaan, kemandirian, kedewasaan rohani, Efesus 4:1-16, dan Ndora-Lena. |
Subjects: | 200 – Agama > 220 Alkitab > 225 Perjanjian Baru 300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mr Floribertus Herichis Wanto Tapo |
Date Deposited: | 16 Sep 2025 23:41 |
Last Modified: | 16 Sep 2025 23:41 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/3433 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |