JANI, Berno (2025) Perbandingan Pepatah Adat Neka Daku Ngong Data dengan Perintah Ketujuh Dekalog dan Implikasinya bagi Karya Pastoral di Manggarai. Undergraduate thesis, IFTK LEDALERO.
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (693kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (248kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (300kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (270kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Download (273kB) |
![]() |
Text
BAB V- DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (258kB) |
Abstract
Penelitian ini memiliki tujuan khusus dan tujuan umum. Tujuan khususnya adalah untuk memperoleh gelar Sarjana Filsafat di Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero. Tujuan umumnya adalah (1) Mendeskripsikan pepatah adat neka daku ngong data dalam masyarakat Manggarai, (2) Menguraikan sejarah munculnya Dekalog dan perkembangan perintah ketujuh yang terkandung di dalamnya, (3) Menjelaskan perbandingan antara pepatah adat neka daku ngong data dengan perintah ketujuh Dekalog dan implikasi pastoralnya. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dan teknik analisis isi. Langkah yang harus ditempuh penulis adalah menelusuri dan menggali pelbagai data tertulis yang mengangkat tema yang sama seperti, buku, skripsi/tesis terdahulu, jurnal ilmiah, dokumen Gereja, surat kabar, dan mewawancarai beberapa informan untuk mendukung argumentasi dari penulis. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pepatah adat (go’et) neka daku ngong data dalam masyarakat Manggarai memiliki peran vital dalam membentuk moralitas individu dan kolektif. Pepatah adat ini perlu dikembangkan secara kreatif dan inovatif di tengah maraknya dekadensi moral yang menggerogoti masyarakat modern. Dikembangkan secara kreatif dan inovatif berarti menggali kembali maknanya dan menghubungkannya dengan kaidah-kaidah yang lebih kontekstual. Masyarakat Manggarai yang notabene bermayoritas Katolik, perlu menghubungkannya dengan Dekalog, khususnya perintah Allah yang ketujuh agar lebih mengakar dalam kehidupan mereka dan lebih mumpuni dalam mengkonstruksi masyarakat yang lebih humanis dan memprioritaskan cita rasa kebersamaan. Dengan demikian, kedua tradisi ini kendatipun memiliki latar belakang yang berbeda, tetapi saling berkaitan dan dapat menjadi medium pengontrol perilaku masyarakat yang tidak terlepas dari konflik-konflik sosial.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pepatah adat, neka daku ngong data, dekalog, dekadensi moral, konflik sosial, Manggarai |
Subjects: | 200 – Agama > 220 Alkitab > 221 Perjanjian Lama (Tanakh) 300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mr Floribertus Herichis Wanto Tapo |
Date Deposited: | 15 Aug 2025 01:00 |
Last Modified: | 15 Aug 2025 01:00 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/3320 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |